Korea Trip - Day2

Setelah penantian yang puuuaaaannnnnjjjjjjjaaaannnnnggggg akhirnya sampai juga deh di Incheon Airport. Perjalanan yang 6 jam itu rasanya seperti 6 hari saja, badanku pada ngilu terutama bagian kaki dan pinggang.

Seperti biasa kita mesti lewatin “imigrasi check point”. Kata temenku yang sudah ikut grup pertama (02/08/2007-06/08/2007), imigrasi Korea tuh “belagu”. Apalagi kalau ngeliat paspor dari Phillipines, Myanmar, India, Indonesia dsb (Negara yang “miskin” dan banyak terorisnya). Pasti banyak tanya. Temenku yang dari Myanmar dan Phillipines sampai dibawa masuk ke ruang interogasi segala, bayangin padahal mereka udah bilang kalau ikut tour dari perusahaan sampai tour guidenya juga ikutan ngomong tetep aja di cuekin. Kalau bahasa Inggris mereka bagus sih nggak apa-apa, lha bahasa Inggrisnya kaya suara “ambing kentut”gimana mau komunikasi……… ibarat bebek ngomong sama kucing kan nggak bakalan nyambung………. Untungnya aku sih nggak sampe dibawa ke ruang interogasi, cuma pasporku tuh dibolak-balik lebih dari 4 kali dan orang imigrasinya tuh coba nyamain fotoku dengan muka aku yang “ganteng” ini ……..ha….ha……ha…. dengan bermodalkan senyum yang manis akhirnya di “stempel” juga pasporku……wuaaahhhhh lega….
Kadang kejadian kaya begini bikin hati jadi “gondok” karena pemerintah dan juga aparat yang “terkenal” korup dan orang-orang yang sok jadi “teroris” ehhhhh kita yang nggak tahu apa-apa jadi kena batunya. Apalagi kalau ngeliat temen yang dari Malaysia dan Singapura nggak kena stop langsung “mengalir” kaya air sungai jadi tambah berasa deh “diskriminasinya”….hik….hik….hik…….
Udah ah nggak mau nagis lagi, aku kan mau nikmatin “liburan gratis” ini semaksimal mungkin.

Sekitar jam 7-an kita berangkat naik bis dari Incheon Airport menuju lokasi pertama yaitu tempat pembuatan film “Dae Jang Geum”. Ini adalah sebuah drama seri Korea yang terkenal di Asia, nggak tahu kalau di Indonesia sih. Drama ini menceritakan tentang seorang perempuan yang dibesarkan sebagai “pembantu” di istana, dan bagaimana Dia pada akhirnya menjadi dokter perempuan pertama yang dipakai oleh Raja pada abad ke 16. Nggak begitu bagus sih, cuma lihat istananya lengkap dengan dapur, perpustakaan, ruangan tidur, rumah penjaga pokoknya lengkap deh sampai makanan yang terbuat dari plastik juga ada di sana.

Setelah puas foto-foto, kita langsung menuju tempat ke dua “Nami Island” tempat pembuatan film “Winter Sonata” yang ini pasti banyak yang tahu kan ….?????? Tapi sebelum sampai di sana kita sempet berhenti untuk makan siang “ala Korea”.

Di atas meja ditaruh kompor kecil dengan penggorengan yang bulat di atasnya, dalam penggorengannya diisi dengan kol, kentang, ayam yang sudah dipotong-potong kecil dan terakhir ditaruh sambel ala Korea di atasnya. Kita masak dulu sampai ayamnya mateng trus terakhir dimasukkin nasi dan di goreng pakai sisa sambel yang ada trus di meja juga di taruh Tauco, Kimchi dan soup rumput laut. Lumayan juga sih rasanya, seneng juga bisa nyobain makanan baru (bisa buat ide untuk menu katering…he…he…he…).

Nami Island tuh kaya “hutan lindung”,

cuma dulunya dipakai untuk pembuatan film Winter Sonata mangkanya jadi terkenal. Tempatnya sih biasa aja, yang unik cuma satu ada jalanan sepanjang 500 meter yang diapit sama pohon pinus di kiri dan kanannya. Nggak tahu gimana cara “nanemnya” tuh pohon kok bisa “lurus” banget kaya “penggaris, salut juga sama orang Korea yang tanem pohon itu.
Selesai dari Nami Island kita langsung menuju hotel tempat kita tidur malem ini (Odaesan Tourist Hotel), lokasinya di deket perbukitan dan juga perkampungan penduduk (kaya puncak gitu).


Udaranya seger, pemandangannya bagus tapi kalau mau pergi ke kota kecil terdekat mesti jalan kaki kurang lebih 1 kilometer…….gubrak…… parah nggak seeeehhhhh…..