Monday, February 26, 2007

Senin, 26 February 2007

Apa Yang Anda Rela Lakukan Demi 100.000 Euro ?? (note: 1 euro = kira2 Rp11.700)
Sebelum terus membaca, pikir dulu jawabannya. Mungkin 'rela mengepel semua trotoar sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin'? Atau 'rela menjadi ojek sepeda gratis sebulan penuh di Kota'?

Sebuah stasiun radio di Jerman benar-benar memberikan sayembara ini. Penjawab
terbaik akan mendapat 100.000 Euro. Ada yang menjawab 'saya rela dirontokkan
semua gigi'; ada juga yg menjawab 'saya bersedia berenang di kubangan
limbah'. Tetapi pemenangnya adalah seorang supir truk dengan jawaban ini: 'Saya
rela hanya memegang 25% dari uang itu (25.000 euro = kira2 Rp292.500.000),
dan sisanya akan saya bagikan kepada orang lain'.

Sementara penjawab lain hanya ingin meraup semuanya, si supir truk ini bersedia berbagi hadiah degan orang lain; ini yang membuat jawabannya menjadi menarik. Dan bagi-bagi uang ini benar terjadi minggu kemarin di Kaiserslautern, Jerman. Ini dia supir truk paling terkenal di Jerman. Namanya Marco Hilgert. Di tangannya siap dilempar uang saweran, di bawah sudah menunggu massa yang ingin kebagian 75.000 Euro (kira2 Rp877.500.000)



Si Marco berdiri di atas crane, dan tik tik tik hujan uang dimulai. Ribuan mata nggak kedip lihat kardus mie instan ini. Lumayan kan?


Orang bilang: "yang murah hati, yang murah rezeki.."
Yuk, jadi orang yang murah hati.. =)

Sunday, February 25, 2007

Minggu, 25 February 2007

Bangun pagi badan rasanya “remuk”, mungkin kecapean kali. Udah tahu mesti masak buat 80 orang tapi masih berani maen bulutangkis sebelumnya. Tapi rasa capenya sudah “terbayar” semalem, pas denger komentar dari orang-orang yang makan hasil masakan kita katanya semuanya enak. Hmmmm…..seneng rasanya, berhasil membuat makanan yang sesuai dengan selera banyak orang. Lita juga senyum-senyum bangga…he…he…he…. Dia laporan kalau hampir semua makanannya “laku keras”, sampai sambel yang kita bikin juga enak katanya. Padahal dari rumah aku sudah nggak “pede” sama tumis buncis dan sambel terasi yang kita bikin. Menurut aku sih buncisnya sedikit aneh rasanya dan sambelnya kepedesan, nggak tahu lidahku lagi “krodit” atau lidah orang-orang yang lagi kacau. Tapi yang pasti makanannya tuh dimakan semua.

Dapet SMS yang isinya ngasih tahu kalau hari ini ada shipment lagi buat Changi Airport  sebel banget rasanya. Shipment ini memang kadang nggak bisa ditebak, waktu Chinese New Year juga begitu. Hari pertama dan ke tiga ada shipment, padahal itukan “public holiday” jadi maunya sih santai-santai atau jalan-jalan kek sama Lita. Apa mau di kata, karena tanggung jawab mesti dikerjain juga.

Sambil nunggu hasil testnya selesai, aku sempet tidur juga sih sebentar. Semuanya selesai sekitar jam 6 sore. Aku ajakin Lita keluar jalan-jalan ke daerah Bukit Timah, dia “happy” banget. Langsung aja kita berangkat dianterin si “merah”, cuaca sore itu memang bagus banget. Nggak panas tapi nggak dingin juga pokoknya asyik deh…….he….he….he…..

Saturday, February 24, 2007

"Perang Lagi"

Pagi-pagi “jalan kaki” ke pasar, mau beli kelapa untuk masak “nasi kuning”. Nggak mau naik mobil sekalian olah raga pagi gitu. Pagi ini udaranya seger banget (malah cenderung dingin), tapi enak berasa kaya di puncak. Kangen juga deh sama puncak (Bogor), jagung bakar, wedang jahe dan satu lagi indomie kornetnya wuuuaahhhhhhh jadi laper neeehhh….. Dulu waktu aku masih kuliah di Bogor, sering banget aku pergi ke sana. Naik angkot atau ikut temen yang punya mobil. Biasanya kita pergi rame-rame jadi makin asyik aja rasanya, udah gitu beli apa-apa jadi murah soalnya belinya borongan.

Selesai belanja kita sempet-sempetin sarapan di pasar. Pokoknya hukumnya wajib, kalau udah ke pasar mesti “jajan’ he…he….he….. Karena tempat makannya banyak, jadi kita gilir setiap minggunya biar nggak bosen. Udah puas ngobrol sambil minum teh trus kita pulang karena aku nanti ada bulutangkisan di Chua Chu Kang Stadium. Walaupun ada pesenan, hari ini Lita bilang aku bisa maen bulutangkis dulu, pulangnya baru mulai masak (baiknya istriku). Untungnya sebagian bahan udah disiapin dari kemaren malem jadi hari ini nggak terlalu repot, cuma nasi kuning aja yang bakalan makan waktu.

Pulang maen bulutangkis langsung “terjun ke medan perang”, masing-masing punya tugas sendiri. Tapi tetep saling bantu juga sih …… kita kan “kompak”…he…he…he…
Akhirnya semuanya selesai jam 5 sore, langsung mandi dan siap-siap pergi ke gereja untuk ngater sekalian ikutan acaranya. Nggak tenang rasanya, takut makanannya nggak sesuai dengan “lidah” mereka. Mudah-mudahan cocok deh, tapi kalau nggak cocok yah dicocok-cocokin yah……he…he…he….

Friday, February 23, 2007

Jumat, 23 February 2007

Kacau….kacau….kacau……aku lupa bawa “handphone” hari ini. Biasanya aku tuh selalu “check” barang-barang yang aku harus aku bawa sebelum berangkat kerja setiap hari, tapi nggak tahu kenapa hari ini bisa kelupaan. Baru sadar kalau nggak bawa handphone pas aku mau naik bis jemputan, kok kantong jeans-ku ringan banget. Kayanya ini pertamakali aku lupa nggak bawa handphone selama aku kerja di sini. Bayangin aja, semua client dan orang kantor pusat tuh menghubungi aku lewat handphone jadi aku tuh nggak bisa lupa untuk bawa ke kantor. Handphoneku tuh udah kaya “perangko” gitu “nempel” terus kemana aja aku pergi. Nggak boleh dimatiin, dua puluh empat jam hidup terus. Untungnya kantor yang bayarin tagihannya setiap bulan, kalau nggak bisa “bangkrut” deh aku…..

Sampe rumah langsung bantuin Lita motongin buncis, besok ada yang pesen untuk acara di gereja. Pesen makanan buat 80 orang, minta nasi kuning dan kawan-kawannya. Lumayan juga sih, tapi sekarangkan kita cuma berdua sementara mami dan Minah lagi di Jakarta. Tadinya mikir juga sih mau diambil apa nggak, tapi Lita selalu bilang kita pasti bisa mangkanya dikerjain juga. Selesai motongin buncis kita langsung makan malem, nonto TV sebentar, mandi dan terus tidur. Besok pagi mau ke pasar, masih ada bahan masakan yang belum di beli sekalian mau sarapan sambil minum teh. Mudah-mudahan besok lancar semuanya, baru pertama kita masak berdua untuk pesenan yang lumayan banyak………doain yah …..

Thursday, February 22, 2007

Kamis, 22 February 2007

Besyukur banget rasanya punya istri yang sangat pengertian, nggak cuma saat seneng dia ada tapi waktu aku susah dia juga tetap berdiri di sampingku memberi dukungan. Kadang waktu aku lagi sedih, bete atau kesel sama orang atau pekerjaanku, aku butuh seseorang untuk menumpahkan semua “uneg-uneg” yang ada di kepala. Sebenarnya aku sudah cukup senang kalau ada yang mau mendengarkan “keluh-kesah” ku nggak perlu membantu………… just listen to me. Tapi dia lain, dia sedih kalau aku sedih, dan gembira kalau akunya juga senang. Dia selalu berusaha memberikan bantuan yang terbaik yang bisa dia berikan, kadang bahkan mengorbankan perasaannya sendiri hanya untuk kebahagianku. Terima kasih non……..

Belum genap dua tahun usia perkawinan kita, tapi rasanya sudah berpuluh tahun dia mengenal aku. Dia tahu apa yang aku rasakan hanya dengan melihat raut wajahku, dia tahu apa yang sedang bergejolak di dalam dadaku hanya dengan menatap mataku. Kadang aku merasa bersalah karena sudah melibatkan kamu ke dalam begitu banyak persoalan, yang akar masalahnya bukan berasal dari kamu atau keluargamu. Sebagin besar masalah selalu datang dari aku atau keluargaku, tapi kamu tetap “sabar” dan tidak mengeluh. Sabar ya Non karena semuanya pasti ada akhirnya……….

Aku berharap kasih sayang, perhatian dan pengertianmu “abadi”, Karena aku sangat membutuhkannya. Terimakasih atas semuanya, dan aku minta maaf untuk semua masalah yang ada. Terima kasih Tuhan buat “istri” yang terbaik yang Engkau berikan kepadaku, Aku Sayang Kamu Non………..

Wednesday, February 21, 2007

Kerja Lagi

Setelah libur panjang hari aku masuk kerja. Rasanya males banget buat bangun, mandi dan berangkat ke kantor. Di dalam bis jemputan suasana juga masih sepi karena banyak yang cuti dan baru masuk lagi Senin depan. Sampai di kantor “worksheet” harus di check dan di fax ke head office juga “bejibun” (buanyak buanget) bikin semangatku patah. Rasanya hari ini akan jadi hari yang sangat panjang buatku. Pelan-pelan aku beresin semua kerjaanku, untungnya beberapa superintendent yang biasanya ngasih kerjaan nggak masuk (masih cuti juga) jadinya hari ini nggak banyak telepon yang harus di jawab, dan kerjaanku bisa cepat selesai karena nggak ada gangguan dari mereka. Nikmatin liburan panjang sih emang enak, tapi beresin kerjaan yang numpuk habis liburan juga nggak enak. Maunya sih libur panjang, trus balik kerja tapi semuanya udah diberesin sama orang lain….he…he…he….namanya juga manusia maunya yah yang enak-enak dooonnnnggggg 

Akhirnya jam 5 sore dateng juga, lega bener rasanya kayanya plong banget gitu. Tapi ada masalah lain datang, temenku yang biasa mancing dan keluar bareng bikin aku “bete”. Dari pagi aku teleponin nggak dijawab-jawab, biasanya dia pasti telepon balik kalau dia lihat ada “missed call” dari aku. Tapi nggak tahu kenapa hari ini dia nggak telepon balik. Yang bikin aku tambah kesel lagi, aku telepon temenku yang lain ternyata mereka udah janjian mau pergi mancing hari ini. Buat aku sih gampang aja, kalau mereka nggak mau aku ikut yah bilang dong nggak perlu ngumpet-ngumpet kaya begini. Mungkin dia lagi kesel sama aku, tapi bilang dong apa salahku. Dia adalah temen pertamaku di Singapore waktu aku dateng bulan juli 2001, kita selalu pergi keluar sama-sama. Mulai dari mancing, makan, relaks di pub atau bar kita selalu sama-sama, memang setelah aku menikah sama Lita semuanya itu jadi berkurang frekwensinya.

Kecewa banget rasanya atau itu cuma perasaanku aja yang lagi sensitif karena banyak kerjaan dan cape……..?????? aku nggak tahu jawabanya. Hampir 90 persen rahasia hidupku dia tahu dan begitu juga sebaliknya. Masak sih kita nggak bisa duduk berdua ngomongin kalau kita punya masalah dan coba untuk selesaikan secara “dewasa”. Aku begitu menghargai “persahabatan” ku dengan dia dan aku sudah menganggap dia seperti saudaraku sendiri, Bukan cuma aku saja tetapi ibuku juga sudah menganggap dia seperti anaknya sendiri dan juga sebaliknya ibunya juga berbuat yang sama terhadap aku. Tapi kenapa ……..??????????????

Tuesday, February 20, 2007

Selasa, 20 February 2007

Bangun agak siang sekitar jam 8 pagi, cape banget rasanya. Lagian juga sudah beberapa hari ini tidur malem terus. Semalem kita pulang juga udah hampir jam 12 malem karena ada acara foto keluarga di rumah temen. Orangnya tuh niat banget, ruang tamu di rumahnya dirubah jadi kaya studio foto. Lampu-lampunya juga kaya studio foto yang professional gitu, sampe baju-bajunya juga disiapin lho. Salut deh aku, ngeliat semangatnya dia untuk bikinin kita foto keluarga. Dia bilang nanti fotonya kalau sudah jadi harus dipajang di tempat yang sama di rumah masing-masing, biar temen yang lain yang nggak ikutan pada bingung kok latar belakangnya sama dan bajunya juga sama …he…he…he…..Cuma gayanya aja yang beda dikit.

Hari ini ada shipment buat Changi Airport , jadi mesti tungguin sampai selesai dulu baru boleh pergi keluar. Tunggu punya tunggu, selesai sekitar jam 5-an sore, padahal hari ini kita ada janji mau pergi ke rumah “bapak angkatku” yang tinggal di daerah Bishan. Kita janjinya sih mau dateng sekitar jam 4 sore eehhh nggak tahunya jam 5 lebih kita baru berangkat dari rumah. Sampai di sana sekitar jam 6 sore, udah di tungguin. Sampe-sampe teh yang udah disiapin buat kita juga tinggal anget doang nggak panas lagi…..nggak enak juga rasanya……

Setelah ngobrol-ngobrol kita makan malem sama-sama. Kebetulan ada saudaranya bapak angkatku yang lagi nginep di sana, dia lagi berobat di Singapore. Dia cerita kalau di “jidat” nya tuh ada benjolan yang makin lama makin besar dan keras. Dokter curiga kalau benjolan itu tumor jadi mesti di check dan di radioteraphy minimum 7 kali. Menurut dia juga, setelah di radioteraphy 2 kali, sekarang benjolannya jadi lebih lunak dan mengecil. Mudah-mudahan cepet sembuh deh…….Om….

Bapak angkat sama istrinya dulu sekolah di German, mereka satu sekolahan. Ketemu di sana dan akhirnya menikah. Ternyata si Om yang sakit ini juga sekolah di German tetapi di kota yang berbeda. Denger dari cerita mereka ternyata sekolah di German itu ketat banget, dari semua mata pelajaran yang kita ambil harus lulus semua dan cuma dikasih kesempatan 3 kali ujian. Kalau ada satu aja yang nggak lulus setelah tiga kali ujian langsung “drop-out” dari kampus, nggak peduli udah berapa tahun kuliah semuanya “hangus”. Kacau yah…… Tapi ada enaknya juga, kalau lagi liburan sekolah (kuliah maksudnya) mereka bisa kerja sambilan yang gajinya cukup untuk biaya hidup satu tahun. Itu mangkanya yang kuliah di sana pada lambat selesainya (paling cepat 7 tahun) karena begitu punya duit bukannya kuliah eh malahan ambil cuti pergi jalan-jalan ke Negara yang berdekatan dengan Geman misalnya Belanda (cuma 8 jam naik mobil). Enak kali yeeee……di samping dapet gelar juga dapet pengalaman jalan-jalan ke Negara lain.

Monday, February 19, 2007

Senin, 19 February 2007


Hari ini ada janjian kumpul-kumpul di Cashew Park (Upper Bukit Timah Road) sama temen-temen gereja, rencananya kita mau main sepak bola sambil ngajak anak-anak piknik (buat yang udah punya) di taman. Tempatnya lumayan enak, ada tempat bermain anak, taman buat duduk-duduk dan satu lapangan bola kecil. Sekitar jam setengah sembilan aku dan Lita sampai, ternyata ada beberapa keluarga sudah lebih dulu sampai dari kita. Sebagian besar dari mereka sudah punya anak, jadi rame deh dengan suara anak kecil yang teriak sambil lari-lari, maen ayunan, bikin patung dari pasir dan maen bola juga. Beberapa temenku yang hoby fotografi pada bawa kameranya, padahal aku juga suka sih foto-foto tapi belum punya duit buat beli kamera yang bagus yang tentunya harganya juga mahal kaya mereka punya. Kita cuma punya kamera Nikon kecil yang kemampuannya terbatas, tapi nggak apa-apa deh nanti kalau punya uang lebih pasti aku beli dan mulai belajar “jeprat-jepret” sana sini….he…he….he….. beliin aku ya non………



Pikniknya seslesai sekitar jam sebelas lebih, rencananya kita mau terusin dengan makan siang sama-sama di daerah Bukit Timah juga. Sebagian besar maunya pulang dulu untuk mandi dan ganti baju yang udah basah dan kotor kena keringet. Jam setengah satu kita ketemuan lagi di “Al-Amien” depan “Beauty World” di Bukit Timah Road. Makanan yang dijual campuran melayu, Indian dan Thai food. Enak juga sih makan rame-rame begitu, bisa makan macem-macem tapi bayarnya murah….he…he…he…..soalnya kita “share” sama yang lain.

Sorenya kita ada acara F2 (Family Fellowship) di daerah Yishun (deket tempat mancing air tawar yang pernah aku pergi). Acara ini diadakan satu bulan sekali, masing-masing kelompok terdiri dari minimum 3 atau 4 keluarga (di kelompokku ada 6 keluarga). Kita membahas salah satu buku tentang kehidupan Kristiani, kita juga berbagi pengalaman hidup atau pengetahuan tentang keluarga atau apa saja dalam acara tersebut. Bagus juga sih, selain tambah pengalaman dan pengetahuan, kita juga bisa lebih tahu gimana caranya hidup “berumahtangga” yang baik. Yang paling asyik lagi, setelah selesai membahas buku itu kita ada acara makan-makan ringan …he…he…he…hari ini tuan rumah nyiapin Spagethi sama Garlic bread rasanya lumayan juga tuh...……..

Sunday, February 18, 2007

"Gong Xi Fa Cai"


Bangun pagi-pagi mau telepon mamiku yang lagi liburan di Jakarta untuk ngucapin “Gong Xi Fa Cai”. Ini sudah jadi kebiasaanku setiap tahun, aku tahu ini sangat penting buat mamiku (merasa disayang dan diperhatikan oleh anaknya). Apalagi sekarang umur dia udah bertambah tua (hampir 70 tahun), jadi agak sensitif. Setelah nyoba beberapa kali baru bisa nyambung, koko ku bilang tadi malem banyak “geledek” mangkanya teleponnya dicabut dari semalem dan baru dipasang pagi ini soalnya mamiku tahu aku mau telepon. Bayangin kalau aku dan Lita nggak telepon pagi ini, bisa sedih deh si mami. Gong Xi Fa Cai yah mamiku tersayang……..

Kemaren sempet baca di internet tentang Chinese New Year, ada satu website yang aku udah lupa namanya bilang begini :
“ Chinese New Year dimulai pada bulan baru di hari pertama dan berakhir pada hari ke 15 saat bulan penuh. Hari ke 15 ini dinamain “Lantern Festival”, dimana anak-anak saat malam hari berjalan sambil berbaris memegang lampu (lantern) keliling kampung. Penanggalan China ini didasarkan oleh kombinasi antara Lunar (sebuah periode waktu sekitar 29.5 hari dimana bulan berputar mengelilingi bumi) dan pergerakan matahari. Oleh karenanya untuk menyamakan dengan penanggalan Solar (international), kalender Chinese menambahkan extra satu bulan setiap beberapa tahun (7 tahun dari 19 tahun cycle) itu kenapa menurut Solar kalender Chinese New Year jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya. Satu hari sebelum dan pada hari New Year adalah waktu untuk anggota keluarga bertemu dan saling berterima kasih. Biasanya perayaan ini dimulai dengan berdoa kepada para leluhur dengan berbagai jenis makanan dan minuman diletakkan di altar tempat menaruh ‘hio”. Juga biasanya mereka membakar uang kertas (ghost money), baju dan barang lainnya yang semuanya terbuat dari kertas. Menurut mereka anggota keluarga yang sudah meninggal harus diingat dan dihormati karena mereka telah berjasa bagi keluarga di masa lalu”.

Baru aku tahu kenapa “sembahyang” satu hari sebelum Chinese New Year tuh penting banget, dia bilang sembahyangnya itu ditujukan buat papa, koko juga kakek dan nenek ku yang sudah meninggal sebagai ungkapan rasa sayang dan hormat kepada mereka. Buat temen-temen yang merayakan Chinese New Year ………. Gong Xi Fa Cai ……….

Saturday, February 17, 2007

Sabtu, 17 February 2007

Jam 9 pagi aku maen bulutangkis di Bukit Gombak dianterin sama Lita. Kita cuma sewa satu lapangan karena takut pada nggak dateng, biasanya kalau kalau libur panjang kaya gini temen-temen yang lain kalau nggak liburan yah pulang kampung. Apalagi kebanyakan temen gerejaku termasuk keturunan Chinese yang sebagian besar nggak bisa bahasa Chinese …..he…he…he… kaya aku juga sih…… Kadang-kadang malu juga kalau kita naik taksi atau makan di luar, karena dari muka dan mata kita yang “sipit” orang langsung berpikir kalau kita tuh orang Chinese jadi mereka juga langsung ngomong pakai bahasa Chinese. Kita yang nggak ngerti atau cuma ngerti dikit tapi nggak tahu gimana ngejawabnya jadi “gelagepan” (kaya ikan kekurangan air ), trus kita jawab pakai bahasa Inggris sambil malu-malu. Takutnya sih mereka kira kita sombong, padahal memang kita nggak bisa. Tapi biasanya kalau kita jelasin kita dari Indonesia baru mereka bisa mengerti kenapa kita nggak bisa ngomong Chinese. Ternyata sebagian besar dari mereka tahu kalau dulunya buat kita ngomong pakai bahasa Chinese tuh “haram” hukumnya…he….he…he…. Nyesel juga sih waktu “nyokap” ngajarin akunya males-malesan, sekarang udah sedikit telat kalau mau belajar lagi.

Malemnya ada undangan untuk makan “steamboat” di rumah temen gereja, katanya sih dalam rangka menyambut Imlek kaya “Reunion Dinner”nya orang Chinese, bukan cuma satu keluarga kaya biasanya tapi campuran dari 3 keluarga. Seru juga sih, sambil ngobrol-ngobrol trus masak sendiri diatas “hot plate”nya. Bahan yang disediain cukup banyak, mulai dari sea food sampai macem-macem daging. Pokoknya seru deh…….

Sekitar jam 10 malem, dua keluarga yang lain dateng bergabung (kebetulan rumah kita berdekatan) jadi tambah rame deh. Ngobrol-ngobrol sambil nungguin jam dua belas malem rame-rame ternyata lebih enak, udah gitu ada yang bawa “champagne” yang sebelum pulang kita minum sama-sama (toast) sambil saling mendoakan satu dengan yang lain. Berkesan juga acaranya, kita juga udah janji untuk ngadain acara kaya begini setiap tahun…….

Friday, February 16, 2007

Jumat, 16 February 2007

Kerja setengah hari, emang biasa kalau ada hari raya biasanya sehari sebelumnya kita kerja setengah hari. Kebetulan Imleknya mulai hari Minggu jadinya hari Senin dan Selasa juga libur National. Kali ini liburannya jadi bener-bener panjang, Jumat setengah hari, Sabtu, Minggu, Senin dan Selasa (total 4 setengah hari) lumayan juga yah. Pengen sih rasanya pergi liburan, tapi aku mesti standby di Singapore karena kebanyakan temen-temenku pada cuti (pulang kampung), lagian juga aku ada dua shipment buat Changi Airport tanggal 18 trus satu lagi tanggal 20…….nasib…….nasib…..

Tadi sebelum pulang ada temen yang kasih “bingkisan” katanya dalam rangka Chinese New Year, sampai di rumah kita buka, isinya “bakwa” (daging babi panggang) sama satu pot yang isinya nggak tahu bunga apa (terus terang aku baru pertamakali lihat pohon kembang yang kaya gini). Menurut temenku, bakwa yang dia beli adalah salah satu yang paling terkenal di Singapore. Setiap Chinese New Year toko ini pasti ramai dikunjungi orang untuk beli bakwa yang katanya special karena manggangnya masih pakai cara tradisional (dipanggang manual kaya sate). Dia juga bilang, untuk dapetin bakwa itu dia mesti antri lebih dari satu jam……cckkk….cckkkk…..cckkkkk…. Rela yah ngantri segitu lama buat dapetin bakwa doang…… tapi aku sangat berterima kasih karena dia udah mau cape-cape antri. Yang jadi masalah setelah aku coba, ternyata rasanya tuh biasa aja nggak wahh seperti orang-orang bilang. Tapi aku menghargai semangatnya yang besar……terima kasih teman…….

Thursday, February 15, 2007

Menjelang Sincia

Semalem aku pergi mancing di Ponggol lagi, pulang kerja dijemput sama Lita trus sama dua orang temen kantor langsung meluncur ke sana. Tadinya aku mau naik taksi aja, soalnya kasihan kalau Lita nganterin kan lumayan jauh tuh dari Jurong. Semenjak kita punya si “merah” Lita nggak mau aku keluar uang untuk naik taksi lagi, dia bilang mendingan uangnya disimpen untuk nambahin bayar angsurannya tiap bulan. Betul juga sih, tapi aku nggak enak aja takutnya dia cape dan bosen nungguin aku mancing soalnya dia kan cuma ngeliatin doang nggak ikutan mancing. Tunggu punya tunggu, sampe kita pulang sekitar jam sembilan lebih cuma 2 ikan kecil yang kita dapet. Yah nggak apa-apa deh, buat kita sih yang penting bisa relaks sebentar sambil ngobrol-ngobrol udah cukup. Kalau dapet banyak ya syukur dan kalau nggak dapet yah kebangetan deh…he…he…he….

Kantor udah mulai sepi, Chinese New Year tinggal 3 hari lagi. Orang kantor udah mulai ambil cuti untuk bersihin rumah, beli barang-barang dan bikin makanan untuk merayakannya. Buat karyawan yang bukan Singaporean tapi Chinese, kaya dari Malaysia atau China, mereka udah pada sibuk cari tiket untuk pulang kampung. Setahu aku sih, buat orang Chinese kumpul keluarga dan acara makan bersama tuh penting banget. Ada satu lagi yang paling penting terutama buat anak kecil………bagi-bagi angpau. Aku inget dulu waktu aku masih kecil, setiap Imlek kita pergi ke rumah kakek dan nenekku. Dan sudah jadi kebiasaan pasti dikasih angpau sama mereka, bukan mereka aja yang ngasih, tapi paman, bibi trus saudara-saudara yang sudah pada kerja pasti ngasih juga walaupun jumlahnya nggak banyak tapi lumayan deh…….. Kangen juga sama masa-masa itu, semenjak kakek sama nenekku udah nggak ada acara kaya begitu pun langsung hilang. Kalau masih ada, mungkin sekarang giliran aku yang ngasih ke keponakan-keponakanku yah…….untung udah nggak ada lagi….he…he….he….dasar pelit yah……..

Wednesday, February 14, 2007

Valentine's Day


Hari ini adalah hari “kasih sayang” atau orang barat bilang “valentine’s day”. Menurut salah satu website yang aku baca, Valentine’s Day atau St. Valentine’ Day dirayakan setiap tanggal 14 February setiap tahunnya. Ini adalah hari di mana orang mengungkapkan perasaannya kepada seseorang atau semua orang dengan cara mengirim kartu ucapan, bunga atau coklat dengan kata-kata cinta. Menurut catatan, setiap perulangan 4 tahun dimana bulan February berjumlah 29 hari, wanita boleh mengajukan permintaan untuk dinikahi oleh pasangannya.

Nama Valentine’s berasal dari nama seorang “saint” yang sangat terkenal, tetapi banyak cerita yang menggambarkan siapa dia yang sebenarnya. Cerita yang paling popular menyatakan bahwa St. Valentine adalah seorang pendeta dari Roma dari abad ke tiga. Saat itu Kaisar Claudius II melarang pernikahan karena dia berpikir laki-laki yang menikah tidak baik untuk dijadikan tentara. Valentine berpendapat ini tidak “adil”, dia melanggar aturan tersebut dengan menikahkan beberapa pasangan secara diam-diam. Ketika Kaisar Claudius mengetahuinya, Valentine pun dijatuhi hukuman mati sambil menunggu hari penghukuman Valentine dijebloskan ke penjara. Di sana dia jatuh cinta dengan seorang perempuan buta anak penjaga penjara. Karena kasihnya dan kepercayaannya kepada Tuhan, Valentine menyembuhkan mata perempuan tersebut dan pada tanggal 14 February dia dihukum mati. Sebelum dihukum mati, dia menulis surat cinta untuk kekasihnya. Pada akhir suratnya dia menulis “From Your Valentine”.

Surat Valentine pertama ( selain yang ditulis oleh St. Valentine) adalah sebuah puisi yang ditulis oleh Charles, Duke of Orleans kepada istrinya pada tahun 1415. Dia ditangkap pada perang Agincourt dan dipenjara didalam Tower of London sambil menunggu hukuman mati. Tetapi Valentine’s Day belum popular di Inggris sampai pada abad ke 17. Mulai abad ke 18 menulis surat untuk mengungkapkan perasaan mulai dijadikan kebiasaan oleh masyarakat Inggris.

Orang-orang roma memiliki suatu perayaan yang disebut “Lupercalia” yang dirayakan pada pertengahan bulan February. Ini merupakan perayaan untuk menyambut datangnya musim panas. Pada perayaan tersebut kaum laki-laki akan mengambil sebuah kertas yang bertuliskan nama seorang perempuan dari dalam kotak. Lalu “pasangan” ini harus berpura-pura menjadi pasangan kekasih sampai perayaan itu selesai. Kadang-kadang ada yang keterusan sampai menikah. Gereja Kristen di sana ingin menjadikan perayaan ini sebagai salah satu perayaan Gereja yang ditujukan untuk mengingat tentang kematian St. Valentine juga.

Di Inggris, banyak uang dibelanjakan pada hari yang orang bilang paling romantis selama setahun. 22 juta Poundsterling dipakai untuk membeli bunga, 7 juta mawar merah dikirim ke orang-orang yang mereka cintai, dan 12 juta kartu ucapan dikirim melalui post office. Tetapi pada tahun 2001 tercatat bahwa “text messaging” atau SMS yang dikirim pada hari Valentine’s ada sekitar 30 juta…..cckk….cckkk….ccckkk…… Bayangin Cuma untuk Valentine’s doang orang rela keluar duit sampe begitu banyak, padahal kalau udah lewat yah udah. Buat aku mendingan uangnya disumbangin ke Panti Asuhan aja, tapi ngasihnya pas hari Valentine gitu…he…he….he…….. Happy Valentine’s Day….

Tuesday, February 13, 2007

Selasa, 13 February 2007

Jam lima pagi aku dan Lita udah bangun, hari ini kita harus masak buat rantangan, soalnya mamiku sama Minah kan lagi liburan di Jakarta. Hari ini semuanya “sukses”, masak-memasak selesai jam setengah tujuh trus Lita masukkin ke dalam rantangnya sementara aku mandi karena mesti kerja. Biarpun cape dan repot, tapi kita berdua seneng banget soalnya udah lama bener rasanya kita nggak pernah berduaan di dapur sambil masak. Dulu sebelum mamiku sama Minah dateng ke Singapore, hampir tiap hari habis pulang kerja kita berdua masak untuk makan malam. Pokoknya siapa aja yang sampai rumah duluan mulai nyiapin trus yang belakangan yah bantu bersih-bersih. Sekarang kita punya waktu tiga minggu untuk menikmatinya lagi sampai mamiku sama Minah balik ke Singapore……he…he…he……

Di kantor denger berita nggak enak, salah seorang temen kerjaku “resign”. Dia ini kerjanya bagus, rajin dan juga orangnya pinter. Kita sebut dia “kamus berjalan”, soalnya dari segitu banyak method yang kita pakai untuk analisa di laboratorium, hampir 90 persen dia tahu nomer berapa kodenya. Padahal aku sendiri paling-paling tahu cuma 60 persen doang dan mesti baca dulu kalau ada client yang nanya. Ini merupakan satu “kehilangan” besar buat perusahaan. Sekarang mau cari pekerja yang sama komitmen dan pengetahuannya seperti dia pastinya susah banget, trus siapa yang mau gantiin tempat dia…….??????

Lupa mau cerita, hari Minggu sore aku berdua Lita pergi ke Lake Side Fisherman Village. Lokasi tepatnya di belakangnya Tang Dynasti (Chinese Garden) di daerah Jurong. Tempatnya lumayan tuh, ada satu kolam besar dan satu kolam kecil untuk mancing ikan (ikan air laut). Ada juga satu kolam untuk mancing udang, hampir sama kaya yang di Pasir Ris cuma ukurannya lebih kecil. Di tempat kolam untuk mancing ikan aku perhatiin selama satu jam di sana nggak ada yang narik ikan, tapi di kolam untuk mancing udang ada satu orang anak muda yang dapet terus. Satu jam aku di sana dia udah narik lebih dari 7 ekor udang, udah gitu udangnya besar-besar lagi. Dulu waktu di Pasir Ris udangnya nggak segede gini, jadi ngiler neeehhh mau nyobain mancing………. Lita bilang Minggu depan kan banyak libur jadi kita mau nyoba mancing di sana, nanti aku certain deh yah……. Ini nih udangnya, untung aku sempet ambil fotonya.

Monday, February 12, 2007

"Mamiku pulang kampung"

Hari ini aku ambil “day off”, setelah 2 minggu kerja kaya “orang gila’ saatnya buat aku untuk rileks sebentar. Tapi sebenernya hari ini aku sama Lita mau ngaterin mamiku sama Minah yang mau pulang ke Jakarta. Mereka pulang lewat Batam, jadi tadi kita nganterin ke Harbour Front untuk naik ferry ke Batam. Sekitar jam setengah sebelas kita berangkat dari rumah (Lita habis pulang ngaterin rantangan), sampe di sana udah jam sebelas. Rencana untuk naik ferry yang jam sebelas langsung batal, akhirnya mereka dapet yang jam 11.55 siang. Sampai di Batam nanti ada sepupuku yang jemput dan nganterin ke bandara Hang Nadim. Sepupuku ini sudah cukup lama tinggal di Batam, dia ikut suaminya yang kerja di sana. Bersyukur deh jadi mamiku ada yang nganterin ke bandara, maklum lah mamiku kan jarang pergi-pergi jadi agak nggak ngerti gitu.

Jam setengah dua (waktu Batam), pesawat yang bawa mamiku ke Jakarta lepas landas. Menurut jadwal akan tiba di Jakarta sekitar jam 3 sore (waktu Jakarta), aku berdoa mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancer dan mamiku sama Minah bisa sampai di Jakarta dengan selamat. Sekitar jam empat sore (waktu Singapore), pamanku sms bilang kalau mamiku udah sampe dan sekarang udah bersama dengan pamanku menuju rumah. Pamanku (adiknya mami) ini memang udah bilang mau jemput mamiku di Jakarta, dan mamiku juga mau tinggal satu atau dua hari di rumahnya trus baru pulang ke rumahku di Citayem. Selamat berlibur yah mami sama Minah………..happy….happy….yahhhhhh….

Sunday, February 11, 2007

Minggu, 11 Februari 2007

Pagi-pagi aku, Lita sama mamiku pergi ke pasar, kali ini pasar yang deket sama rumahku yang lama di daerah Lake Side. Dulu waktu masih sewa, aku tinggal di studio apartement dalam sebuah kondominium. Cuma satu kamar tidur, ruang tamu dan dapur kecil. Tapi rumah yang dulu ada tamannya, aku sama Lita pernah juga coba-coba bercocok tanam di sana (nanem kembang) tapi hasilnya nggak bagus tuh, maklum kita nggak ada bakat jadi petani kali…he…he…he…. Tapi pohon pepaya, kumis kucing dan kunyit yang di tanem sama Lita subur tuh, sampe waktu kita mau pindah kayanya sedih ninggalinnya.

Rencananya kita mau makan “fish ball noodles” di sana, harganya murah banget cuma 2 dollar semangkok. Udah gitu ngasih mienya banyak dan baso ikannya tiga biji gede-gede lagi. Pokoknya nggak ada lagi deh makanan murah dan enak kaya begini, mamiku sendiri bilang memang enak banget rasanya. Sambil makan kita ngobrol-ngobrol, sambil ngeliatin orang yang pada jualan di sana. Namanya juga deket-deket Lebaran China, jadi banyak “pasar kaget” gitu kata orang Jakarta. Barang yang dijual macem-macem, dari mulai kebutuhan lebaran, sampai kebutuhan rumah tangga juga ada. Harganya termasuk murah kalau dibandingin dengan harga toko atau swalayan, tapi kualitasnya nggak kalah bagus tuh. Kita pernah juga sih beli barang dari pasar kaget kaya begini, mau nyobain kualitasnya sih soalnya banyak orang bilang nggak bagus. Nggak tahu lagi beruntung kali, barang yang kita beli ok tuh…… Aku rasa sih tergantung yang pakai juga, kalau sembarangan yah bisa cepet rusak jadinya. Harusnya jangan salahin yang jual, tapi salahin diri sendiri yah……

Saturday, February 10, 2007

Sabtu, 10 Februari 2007

Hari ini maen bulutangkis di Chua Chukang stadium soalnya nggak dapet di Bukit Gombak. Booking lapangan di sini tuh emang nggak gampang, siapa cepat dia dapat. Booking di mulai hari Selasa pagi, cuma buat satu minggu. Kalau mau booking buat minggu depan harus tunggu hari Selasa lagi. Ada dua cara untuk booking, lewat internet dan satu lagi dateng ke tempatnya langsung. Biasanya kita booking lewat internet, hamper semua yang ikutan maen bulutangkis kerja. Jadi mana sempet buka internet pagi-pagi, palingan kalau sudah sampe kantor baru bisa buka mangkanya dulu kita selalu ngadelin salah seorang temen yang kerjanya nggak terikat dengan waktu soalnya dia jalanin usaha sendiri. Tapi belakangan ini dia lagi sibuk ngurusin pernikahannya, mangkanya sekarang istri salah seorang temenku yang jadi tukang booking. Mangkanya kadang dapet kadang nggak, atau kalau dapet yah agak jauh kaya Chua Chukang, padahal sebagian besar kita lebih suka maen di Bukit Gombak karena deket dengan MRT station.

Berangkat ke Chua Chukang dianterin sama Lita, pulangnya juga dijemput. Enak sekarang, semenjak punya si “merah” kalau mau pergi kemana-mana nggak perlu pusing lagi. Kalau aku hitung-hitung, uang angsuran tiap bulannya jadi nggak besar. Soalnya kalau dihitung, ongkos aku berangkat kerja, maen bulutangkis, pergi keluar sama temen, trus ongkos Minah nganterin rantangan tuh udah sekitar 200 an dollars setiap bulan. Jadi kita Cuma nambahin sedikit tapi dapet banyak kemudahan gitu. Sekarang kalau mau nganterin mami berobat ke Shinse nggak perlu bayar taksi sampai puluhan dollar, uangnya busa buat beli bensin. Pokoknya banyak enaknya deh, tapi mudah-mudahan mobilnya nggak banyak “ngadat” yah…..chhhoiiii….choooiiii…..chooooiiiiii….

Friday, February 09, 2007

Kisah 1000 Pangsit

Sebuah keluarga China selatan, keluarga miskin dengan 7 orang anak. Mereka sering mengalami kekurangan makanan, tetapi malam sebelum “Imlek” adalah saat yang paling dinantikan oleh anak-anak. Karena ibunda selalu berupaya untuk membuat pangsit (dumpling) untuk seluruh keluarga. Keesokan harinya, Imlek, pangsit menjadi makanan yang mewah untuk keluarga tersebut. Hari ke dua, ibunda akan meminta kita untuk membagikan pangsit yang masih ada kepada para tetangga. Ibunda selalu berkata “mereka adalah orang-orang miskin yang tidak bisa makan pangsit”. Biasanya Jasmine selalu bertanya, “ibu berapa banyak pangsit yang kamu buat ? Apakah cukup untuk dibagikan ?” Ibunda selalu menjawab: “1000 pangsit”, setelah itu anak-anak pergi untuk membagikannya kepada tetangga. Ibunda selalu berupaya untuk membuat 1000 pangsit setiap tahun untuk dibagikan kepada para tetangga yang juga miskin. Pada tahun 1980, ketika harga daging makin mahal, ibunda tetap membuatnya. Tentunya daging dalam pangsit semakin sedikit, tetapi 1000 pangsit untuk para tetangga tetap dibagikan.

Ketika anak-anak beranjak dewasa dan mengadu nasib di negri orang, mereka sering menghubungi ibundanya serta bertanya “Berapa banyak pangsit yang Ibu buat tahun ini?”. Sang Ibu selalu menjawab; “1000 pangsit, anakku”

Tahun demi tahun berlalu dengan cepat. Pendengaran sang Ibu sudah berkurang, dan Jasmine, yang berkesempatan untuk bekerja sebagai perawat di Singapura tidak selalu bisa pulang pada hari raya imlek setiap tahunnya, karena itu ia belajar membuat pangsit sendiri, dan sering mengundang teman-temannya untuk menikmati pangsit buatannya. Ia selalu menyempatkan diri untuk menelepon sang Ibu. “Ibu sudah tidak bisa membuat 1000 pangsit karena sudah terlalu tua. Apakah kamu bisa makan pangsit di Singapura?”
Ketika Jasmine menjawab ‘ya Bu, saya membuat pangsit sendiri’, sang Ibu begitu lega, dan suaranya tergetar ketika menutup telepon.
Beberapa hari kemudian, Jasmine ditelepon kakaknya yang mengatakan bahwa Ibu mereka menangis begitu hebat ketika menutup telepon.
Jasmine memikirkan hal tersebut, dan tiba-tiba tersadar bahwa selama ini sang Ibu mencoba mengajarkan arti ‘hospitality’ melalui hidupnya.
Ibu telah mengajarkan arti mengasihi sesama dengan cara membagikan pangsit untuk para tetangga. Membagikan kebahagiaan, kepada orang lain yang lebih membutuhkan...

Readers Digest Februari 2007

Thursday, February 08, 2007

Telepon dari Jakarta

Hari ini selesai ngider ke rumah-rumah para langganan, bebek mesti nganter Minah ke RS-NUH.
Sampe NUH sekitar jam 10.30, langsung daftar,..banyak juga yang mesti diperiksa,...jadinya lama betul...bayangin aja, pulang sampe rumah aja udah jam 4.30 sore.

Menunggu tuh kan paling gak enak dan bikin bete. rasanya tuh seperti orang lagi kena setrap loh...
Untungnya ditengah-tengah acara menunggu, adik semata wayang, si jojon nelepon,...
lama juga kita ngobrol.
Mulai dari Jakarta yang kebanjiran,...untung tenabang daerah rumah aye kagak banjir,...cuma bokap jadi masup angin karena keujanan naik motor,...soale dia lebih suka naik motor kalo ke toko,...lebih praktis bebas macet, katana.
Tus si jojon nanya, gimana rasanya nyetir di singapur,...hahaha,...ngomongin ini banyak bikin si jojon ketawa,...
soale di jakarta dulu, bebek kan termasuk raja jalanan,....bisa seharian nyetir,..minggu pagi, pulang gereja langsung cabut ke bandung,....malem udah sampe jakarta lagiy..
Sejak hijrah ke sini akhir tahun 2000, bebek dah jadi anak bus,...
ga seperti nyetir di jakarta yang kudu nekaddd, kalau ga nekad,...mobil mungkin ga jalan-jalan kali ye, didempet kiri kanan depan belakang?
di sini kalo nyetir konon banyak banget peraturannya, jadi bebek takuttt banget,..takut bikin salahh hahahaha soale kan udah kebiasaan ugal-ugalan,...maklum ajahhh preman tenabang sehh.
Mana ni mobil eropa, pertamanya bikin kagok tea,..abis semuanya serba tebalik siy,...mungkin karena kalo di eropa sono sistem jalan di sebelah kanan kali ye,...
jadi tombol lampu sen yang biasanya ada di sebelah kanan sekarang ada di kiri,.. dan di sebelah kanan yang ada malah tombol wiper,..
halaahhh beberapa hari pertama jadi salah mulu,..mau kasih lampu sen ke kiri atau ke kanan kok malah jadi wiper yang bergerak?? tapi sekarang sih ga lagi dong,...
yang parah,...biasanya kalo mau mundur, itu posisi gigi mundur yang biasanya ada di sebelah kanan gigi-4, dan di bawah gigi-5, sekarang malah pindah ada di sebelah kiri gigi-1, hmmm bikin kagoooook pisan.
ahhh pokoke banyak deh kejadian luthuna....
dooohh jadi kangen ma jakarta,.....kangen ma si jojon,...ma papi,...ma mami,...ma cici,...hhhaaaduhh pokoke ma semuana deh,..
jojon, makasih ya, dah nelepon,...mudah-mudahan ga mahal ya, bayar teleponnya ;)

Monday, February 05, 2007

Senin, 05 Februari 2007

Aku perhatiin sekarang setiap hari Senin kerjaan di kantor tuh “numpuk”, mungkin karena hari Sabtu kita nggak kerja jadi semua “worksheet” (kertas kerja) yang diselesaikan waktu weekend nggak ada yang ngeberesin. Setiap Senin sekarang semuanya jadi serba “urgent”, semua orang telepon minta aku fax worksheetnya ke kantor pusat karena mereka perlu itu untuk client dan invoice. Tadinya aku pikir enak neh bisa libur Sabtu dan Minggu, ternyata ada nggak enaknya juga yah……… …

Semalem badan berasa nggak enak, mungkin masuk angin atau kecapean kali. Soalnya tidurku sering keganggu, karena ada orang yang telpon atau SMS. Ini kerjaannya temenku yang lagi training, padahal aku denger dulu nggak terlalu banyak tapi pas aku pegang bener-bener kaya air laut ….nggak ada habisnya. Mungkin bener juga kali yeee… peruntunganku di tahun ini bagus…….bagus buat perusahaan seehhhhh….

Sunday, February 04, 2007

Minggu, 04 Februari 2007

Hari ini ada yang pesen makanan untuk acara makan siang, menu yang dipilih bener-bener Indo banget. Sayur asem, ikan asin, tempe/tahu goreng, ayam goreng kuning dan sambel terasi. Aku rasa yang mesen bener-bener rindu sama kampung halaman…he…he..he… Nggak banyak sih mesennya, buat 12 orang makan. Tapi masalahnya mesti dianterin sekitar jam makan siang, padahal kebaktian habis sekitar jam setengah satu. Untungnya sekarang udah ada si “merah” jadi nggak perlu bingung cari taksi……mmmhhhh…thanks God…..

Jam malem aku, mama, dan Lita pergi ke IMM, udah rencana dari kemaren mau makan di “café Cartel”. Belum lama ini mereka buka cabang baru di IMM, jadi nggak perlu jauh-jauh ke City Hall lagi sekarang. Sempet belanja ke Giant juga sebentar sebelum makan di sana, mamiku beli oleh-oleh buat cucunya di Jakarta. Kelihatannya dia seneng banget mau pulang ke Jakarta, setelah hampir satu tahun tinggal di sini. Mungkin dia kangen mau ketemu sama temen-temennya, saudaranya dan juga cucu-cucunya (anak abangku), di sini dia nggak punya banyak temen kaya di Jakarta. Mamiku juga males keluar, mungkin karena umurnya yang sudah semakin tua jadi cepet cape kalau jalan. Dia punya masalah dengan kaki sebelah kanannya, sedikit susah untuk digerakkin. Kata dokter sih asam urat, dulu pernah rajin ke Shinshe tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba dia nggak mau lagi pergi ke sana. Padahal waktu itu banyak kemajuannya tuh, dia bilang sih bosen minumin obatnya tapi nggak sembuh-sembuh. Baru minggu kemaren dia mau pergi lagi ke Shinshe, Lita yang anterin. Mudah-mudahan dia cepet sembuh deh…..

Saturday, February 03, 2007

Sabtu, 03 Februari 2007

Pagi-pagi udah sampe di gereja, hari ini ada temen yang “menikah”. Aku dimintain tolong untuk urus dekorasi ruangan dan makanan, orang dari kateringnya dateng sekitar jam 8 pagi untuk beres-beresin meja sama hiasannya. Untungnya ada temen-temen pemuda yang lagi dekor “West Sanctuary” yang nanti akan dipakai untuk acara peneguhan nikah, jadi ada yang bantuin angkat-angkat bangku dan meja, kalau sendirian bisa-bisa patah deh pinggang eeuyyy…….

Sekitar jam sebelasan ruangan udah beres, naik ke lantai dua lihat Lita yang lagi bantuin menghias tangga dengan kain dan bunga. Setelah selesai kita pulang dulu ke rumah, mau mandi dulu dan nanti jam satu balik lagi ke gereja. Sampe rumah kita makan siang trus mandi dan aku sempet tidur sebentar, mata ngantuk banget soalnya hari minggu pagi kerja bikin report untuk shipment sampai jam 4 pagi udah gitu hari itu harus kerja juga. Sebenernya aku bisa ambil “off day” tapi gara-gara temenku lagi training jadi nggak bisa, soalnya nanti kerjaan nggak ada yang ngurusin.

Jam satu lebih kita sampai di gereja, orang dari catering udah dateng. Mereka lagi beresin makanan dan menghias meja dengan bunga (bunga seger lho), aku langsung ketemu sama supervisornya dan kita langsung check makanan yang sudah dipesan. Semuanya sesuai dengan list yang temenku kasih lewat email, bagus deh sekarang tinggal tunggu jam mainnya saja.

Setelah selesai kebaktian peneguhan, semua yang hadir turun ke Multi Purpose Hall untuk makan. Sambil makan ada beberapa acara, suap-suapan kue, pokoknya “penganten” nya dikerjain deh. Udah gitu pengantennya keliling ambil foto sama orang-orang yang dateng, semuanya berjalan dengan baik. Seneng juga rasanya. Selesai acara kita harus beres-beres lagi, untungnya lagi ada beberapa pemuda yang bantuin aku dan Lita beberes, jadi semuanya cepet selesai. Pulang kerumah badan rasanya remuk, mata ngantuk banget. Habis makan kita langsung tidur…….zzzzz…..zzzzz…..

Friday, February 02, 2007

Biaya Penampilan

Hari ini ada temen dateng ke rumah,.. lumayan ada nyang nemenin ketawa ketiwi. Biasanya kalo di rumah kan suka manyun ajah. Banyak juga yang kita obrolin,.. apalagi dari pertama dia dateng,..bebek merasa ada nyang lain sama do'i. bebek kira dia operasi nebelin bibir biar lebih sekseh gitchu,..tnyata salahhh dia cuma pakai lipgloss aja,.. jadi bibirnya kliatan lebih tebel, hihihi. Dari situ,.. kita ngobrolin soal kecantikan dong,.. namanya juga cewek ;P
Dia baru ambil paket facial,..nyang mayan mahal juga,..baru dua kali,..pertama kali dateng mukanya dipermak sampe 3 jam,..yang kedua ngabisin waktu 2 jam lebih,..

Bebek jadi inget,..ada ex temen kantor nyang bilang kalau dia diajarin sama tantenya,..supaya kalau udah kawin,..urusan biaya kecantikan itu ndak usah dikasih tau suami,..nti reseh..Oalahhh mana bisa begitu seh? Bukannya semua hal itu mesti terbuka satu sama lainnya? ayo para cowok,..apa kalian maunya dibohogin?
Bebek ndiri sih bukan tipe pesolek, tapi kadang suka centil juga :P. Jadi menurut bebek,.. kalau memang diperlukan,.. dan kabatulan ada bujetnya,..ya sah sah aja dong memperbaiki penampilan,...

Thursday, February 01, 2007

Kamis, 01 Februari 2007

Kemaren di kantor sempet berasa panas dingin, sampe rumah kayanya badanku makin nggak enak. Panasnya makin tinggi, tapi berasa kedinginan. Kacau deh, soalnya nanti pagi sekitar jam 2-an aku ada shipment buat Changi Airport dan mesti bangun untuk bikin report yang harus di fax ke Changi Terminal sebelum kapal tanker yang bawa bahan baker buat pesawat terbangnya sampai ke sana.

Cepet-cepet makan trus minum obat, dan berusaha untuk tidur lebih cepet dari biasanya biar nanti bisa bangun dan besok paginya bisa kerja nggak ngantuk. Lita kelihatannya sedih banget ngeliat aku nggak enak badan, padahal akunya sih biasa aja…..sayang kali yeeee….he..he..he… makasih yah non…..

Tadi siang sempet “browsing” internet, trus baca cerita tentang seorang perempuan Jepang yang dinobatkan sebagai wanita tertua di dunia saat ini (yang masih hidup). Nenek tua ini bernama Yone Minagawa, dia berumur 114 tahun. Ia dilahirkan pada 4 January 1893, saat Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II Minagawa sudah berusia 50 tahun. Menurut seorang perawat yang bertanggung jawab dalam merawat Minagawa di Panti Keijuen, kesehatan nenek ini baik, berbicara dengan lancer dan masih bisa membersihkan piringnya tiga kali sehari. Minagawa senang sekali makan manju (gula-gula Jepang yang berisi adonan kacang merah), menurut dia rahasia umur panjangnya adalah makan enak dan tidur enak. Tidur adalah hobby terbesarnya sampai sekarang.



Menurut catatan pemerintah Jepang, sekarang lebih dari 28 ribu orang Jepang berusia diatas 100 tahun, naik dibandingkan dengan tahun 1980-an yang hanya sekitar seribu jiwa berumur di atas 100 tahun. Gaya hidup sehat dan makanan sehat tradisional sering disebut sebagai faktor penting menambah angka harapan hidup masyarakat Jepang. Jadi marilah kita mencontoh mereka, makan makanan sehat, olah raga dan tidur yang cukup mungkin kita bisa juga mencapai umur 100 tahun…….siapa tahu yah………he…he…he…