Kamis, 31 Agustus 2006
Pagi-pagi sudah hujan, deres lagi. Kasihan Lita nganterin makanan nggak bisa pakai sepeda, mesti jalan kaki, “nenteng” makanan dan pegang payung, bisa dibayangin gimana repotnya. Tapi yang buat aku “terharu”, dia tuh “happy” aja ngejalaninnya. Pernah aku tanya, non kamu nggak malu nganterin “rantangan” setiap hari ?? Dengan santainya dia jawab : "aku kan nggak “nyolong” ngapain mesti malu". Banyak hal aku belajar dari Lita, rasanya aku tuh beruntung banget bisa jadiin dia “istri”. Tuhan baik banget kasih Lita buatku, aku juga berharap Lita merasa bahagia juga ngedapetin aku. Kamu “happy” nggak sih non dapet suami kaya aku ????????
Sampai kantor hujan masih turun dengan deras, suasana kantor jadi suram. Semua orang kelihatan nggak bersemangat hari ini, udah gitu “AC” di laboratorium dipasang suhunya 18 derajat celcius karena banyak “instrument” yang nggak bisa berfungsi dengan baik kalau berada di “lingkungan” yang panas. Bisa di bayangin, sudah di luar hujan deras, di dalam “AC” nya 18 derajat, dingin nggak tuh kira-kira ????
Pulang kerja, belanja ke "NTUC" sebentar. Mamiku minta di beliin wortel sama timun, besok mau masak "Fu Yung Hai". Sampai dirumah sudah jam 6 sore, trus siapin tas, sepatu sama raket. Hari ini jam 7 malem, mau main bulutangkis sama temen gereja.
Yang dateng cuma 8 orang, udah gitu yang 2 orang pulang duluan. Jadinya kita maen terus, istirahatnya cuma sebentar. Cape juga yah maen bulutangkis.......
Sampe rumah ternyata Lita nungguin, seneng banget rasanya. Habis mandi makan deh di temenin sama Lita nggak kaya kemaren makan sendirian, Maksih ya non udah nungguin aku pulang .......
Thursday, August 31, 2006
Wednesday, August 30, 2006
Rantai Sepeda Kupret!!!
Semalam kita tidur lebih cepat dari biasanya, rasanya cape banget. Pagi ini bangun lumayan deh rasanya agak seger. Seperti biasa bantu siapin “rantangan”, trus sarapan sama Lita. Hari ini Lita berangkat lebih dulu untuk nganter makanan, dia bilang sudah dua hari telat sampai kantor. Aku berangkat seperti biasa jam 7.20 pagi, baru aku keluar dari rumah, Lita telepon dia bilang rantai sepedanya lepas habis dari nganterin rumah yang pertama (paling dekat dengan rumah kita). Untungnya masih dekat dengan rumah, Lita rubah rencana. Dia pulang dulu, mandi, ambil tas trus anterin makanan naik bus, dan setelah selesai langsung pergi ke kantor.
Lita telepon aku sekitar jam 9.15 pagi, kasih tahu kalau sudah sampai kantor …… terlambat lagi deh. Aku jadi kasihan sama Lita, pagi-pagi harus sibuk nganterin makanan sendirian. Aku pingin bantuin, tapi aku nggak bisa. Jemputan kantorku berangkat jam 7.50 pagi, udah gitu aku mesti naik bus umum dulu, trus MRT baru sampai ke “pick up point” nya. Sorry ya non ……. Kalau aku bisa tolong, aku pasti akan tolong kamu yah.
Di kantor hari ini sibuk, banyak problem lagi. Kalau sudah begini waktu tuh rasanya pelan banget jalannya, maunya sih cepetan jam 5 (sore) jadi bisa kabur dari kantor he…he..he.. bukannya lari dari tanggung jawab, kupingku sudah “pengeng” terima telepon terus. Takutnya nanti lama-lama jadi "budek" deh......
Pulang kantor aku pergi ke "centre point" nganterin temenku untuk ganti kartu "ATM' nya, sekalian juga aku mau ganti kartu "ATM" ku. Sampai di sana, temenku berhasil mengganti kartu "ATM" nya, tapi aku nggak bisa. Walaupun mereka sudah "merger" tapi untuk ganti kartu mesti datang ke perwakilan masing-masing bank. Bagaimana mungkin semua kantor perwakilan bank ku tutup jam 5.30 sore, sedangkan aku pulang dari kantor jam 5.00 sore. Aku nggak tahu gimana caranya untuk ganti kartu "ATM" ku. Mesti ambil cuti kali yah....
Sampai di rumah Lita dan Mami sudah tidur, sepi rasanya. Makan sendirian, sedih juga rasanya. Mungkin aku yang salah pulang kemaleman. Aku betulin sepeda dulu, ternyata rantainya slip. Habis aku "kutak-katik" trus semuanya ok....... semoga besok nggak ada masalah lagi .....
Lita telepon aku sekitar jam 9.15 pagi, kasih tahu kalau sudah sampai kantor …… terlambat lagi deh. Aku jadi kasihan sama Lita, pagi-pagi harus sibuk nganterin makanan sendirian. Aku pingin bantuin, tapi aku nggak bisa. Jemputan kantorku berangkat jam 7.50 pagi, udah gitu aku mesti naik bus umum dulu, trus MRT baru sampai ke “pick up point” nya. Sorry ya non ……. Kalau aku bisa tolong, aku pasti akan tolong kamu yah.
Di kantor hari ini sibuk, banyak problem lagi. Kalau sudah begini waktu tuh rasanya pelan banget jalannya, maunya sih cepetan jam 5 (sore) jadi bisa kabur dari kantor he…he..he.. bukannya lari dari tanggung jawab, kupingku sudah “pengeng” terima telepon terus. Takutnya nanti lama-lama jadi "budek" deh......
Pulang kantor aku pergi ke "centre point" nganterin temenku untuk ganti kartu "ATM' nya, sekalian juga aku mau ganti kartu "ATM" ku. Sampai di sana, temenku berhasil mengganti kartu "ATM" nya, tapi aku nggak bisa. Walaupun mereka sudah "merger" tapi untuk ganti kartu mesti datang ke perwakilan masing-masing bank. Bagaimana mungkin semua kantor perwakilan bank ku tutup jam 5.30 sore, sedangkan aku pulang dari kantor jam 5.00 sore. Aku nggak tahu gimana caranya untuk ganti kartu "ATM" ku. Mesti ambil cuti kali yah....
Sampai di rumah Lita dan Mami sudah tidur, sepi rasanya. Makan sendirian, sedih juga rasanya. Mungkin aku yang salah pulang kemaleman. Aku betulin sepeda dulu, ternyata rantainya slip. Habis aku "kutak-katik" trus semuanya ok....... semoga besok nggak ada masalah lagi .....
Tuesday, August 29, 2006
Kerokan Yukkk
Semalem badanku rasanya pegel-pegel, perut juga sakit “masuk angin” kali yah. Akhirnya “dikerokin” sama Lita, trus langsung tidur. Bangun pagi rasanya badan seger siap untuk melakukan aktifitas hari ini. Ternyata cara tradisional yang dipakai para leluhur kita untuk ngobatin masuk angin masih “tokcer” juga, nggak perlu pergi ke dokter kalau cuma mau ngobatin penyakit “ringan” kaya masuk angin. Lagian juga nanti bingung kalau di tanya dokter kamu sakit apa ??? Masa kita mau jawab “masuk angin”, nanti dokternya sini bingung dong……
Kerjaan masih nggak terlalu banyak, jadi masih bisa santai nggak “stress” kaya biasanya. Aku lagi sedikit sibuk karena mau ada “audit” dari salah satu “client” kita, mereka datang jauh-jauh dari Australia cuma untuk “audit” ini. Perusahaanku terikat kontrak dengan perusahaan Australia ini, jadi kita harus bisa mengikuti standard prosedurnya mereka. Dari mulai “kalibrasi” alat, “standard quality kontrol” sampai “training record” semua teknisi laboratorium akan di check oleh mereka. Kalau ada yang tidak sesuai dengan prosedur mereka akan kasih kita “kartu kuning” (peringatan). Trus kita mesti bikin laporan, kenapa kesalahan itu terjadi dan tindakan apa saja yang kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut, kalau mereka bisa terima dengan penjelasan kita baru kontrak kita akan di perpanjang. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan dengan baik yah ….. bantu doa dong…… kalau ini gagal bisa di gantung neh sama boss …
Sore pulang kerja langsung kerumah sakit, nengokin Minah. Dia sudah bisa berjalan, dan menurut dia, dokter bilang akan lepas selang untuk masukkin makanan (dari hidung) besok. Juga dokter akan melepas lagi sebagian besar jahitan yang ada di perut, kaki dan leher. Senang rasanya melihat Minah sudah semakin baik kondisinya, kalau semuanya sesuai dengan rencana, Minah sudah boleh pulang kerumah hari Sabtu.
Pulang dari rumah sakit, trus mandi dan makan malem sama Lita dan mami, mereka belum makan karena nungguin aku pulang mau makan sama-sama. Baik bener yah mereka …… habis makan kita pasang “box” di “sepeda idaman” biar gampang untuk taruh “rantang” makanannya, habis kalau taruh di keranjang depan, menurut Lita jadi susah untuk belok (berat kali yah). Kasihan si Lita, kakinya lecet kena “pedal” sepeda tadi pagi, cepet sembuh ya non….
Kerjaan masih nggak terlalu banyak, jadi masih bisa santai nggak “stress” kaya biasanya. Aku lagi sedikit sibuk karena mau ada “audit” dari salah satu “client” kita, mereka datang jauh-jauh dari Australia cuma untuk “audit” ini. Perusahaanku terikat kontrak dengan perusahaan Australia ini, jadi kita harus bisa mengikuti standard prosedurnya mereka. Dari mulai “kalibrasi” alat, “standard quality kontrol” sampai “training record” semua teknisi laboratorium akan di check oleh mereka. Kalau ada yang tidak sesuai dengan prosedur mereka akan kasih kita “kartu kuning” (peringatan). Trus kita mesti bikin laporan, kenapa kesalahan itu terjadi dan tindakan apa saja yang kita lakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut, kalau mereka bisa terima dengan penjelasan kita baru kontrak kita akan di perpanjang. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan dengan baik yah ….. bantu doa dong…… kalau ini gagal bisa di gantung neh sama boss …
Sore pulang kerja langsung kerumah sakit, nengokin Minah. Dia sudah bisa berjalan, dan menurut dia, dokter bilang akan lepas selang untuk masukkin makanan (dari hidung) besok. Juga dokter akan melepas lagi sebagian besar jahitan yang ada di perut, kaki dan leher. Senang rasanya melihat Minah sudah semakin baik kondisinya, kalau semuanya sesuai dengan rencana, Minah sudah boleh pulang kerumah hari Sabtu.
Pulang dari rumah sakit, trus mandi dan makan malem sama Lita dan mami, mereka belum makan karena nungguin aku pulang mau makan sama-sama. Baik bener yah mereka …… habis makan kita pasang “box” di “sepeda idaman” biar gampang untuk taruh “rantang” makanannya, habis kalau taruh di keranjang depan, menurut Lita jadi susah untuk belok (berat kali yah). Kasihan si Lita, kakinya lecet kena “pedal” sepeda tadi pagi, cepet sembuh ya non….
Monday, August 28, 2006
"Sepeda Idaman"
Hari ini, Lita “excited” banget, soalnya ini hari pertama nganterin “rantangan” pakai sepeda. Kemarin sore habis pulang dari rumah sakit, kita ke pasar untuk beli sepeda. Kita memang sudah merencanakan untuk beli sepeda, supaya gampang nganterin “rantangan” nggak usah nungguin bus. Di samping irit, juga lebih “efisien” dan sepedanya juga bisa di pakai untuk pergi kepasar kalau-kalau kita kekurangan sayur atau bumbu untuk masak. Setelah menunggu kurang lebih sebulan akhirnya kita beli juga sepeda “idaman” kita, seneng rasanya bisa beli barang dari hasil usaha sendiri (‘rantangan”). Pulang dari pasar aku boncengin Lita sampai dirumah, bahagia rasanya. Sampai di rumah mamiku juga seneng banget ngelihat sepeda yang kita beli, Terima kasih Tuhan buat semua yang Kau beri …….
Sekitar jam 7.15 pagi, kita berangkat barengan, aku pergi kekantor dan Lita nganterin makanan. Jam 8.30 mamiku telepon, dia bilang Lita belum pulang dari nganterin “rantangan” …… dia takut ada apa-apa di jalan maklum orang tua. Aku langsung telepon, puji Tuhan ternyata dia baik-baik saja cuma lagi cari “rute” yang paling gampang untuk nganterinnya, soalnya rumah “customer” kita tuh agak berjauhan (meskipun dalam wilayah yang sama “Bukit Batok”). Mudah-mudahan besok bisa lebih baik lagi yah …….. tetap semangat ya non…..
Pulang kerja langsung ke rumah, mau ngepel, trus bantuin mamiku bikin bumbu buat masakan besok. Cape juga yah ngepel rumah, tapi seneng juga rasanya setelah semuanya selesai lantai jadi enak di injeknya dan mamiku besok pagi nggak repot nyiapin bumbu lagi. Besok menunya “sayur asem” trus “udang asem manis” dan “sambel ikan teri”…. wah pasti enak tuh.
Lita kerumah sakit nengokin Minah, ternyata minah sudah jauh lebih baik. Dia sudah bisa berjalan, makan sup lewat mulut (selangnya udah nggak di pake lagi tapi belum di lepas), udah bisa ketawa-tawa tuh. Senang juga mendengar kabar baik ini, menurut dokter kalau dia sudah bisa makan dan jahitannya sudah dilepas Minah sudah boleh pulang. Dokter juga bilang mungkin Minah harus jalanin terapi pakai bahan kimia, tapi semuanya belum pasti karena kanker yang di ambil masih diperiksa di laboratorium. Aku percaya apapun kejadiannya nanti itu pasti yang terbaik yang Tuhan berikan untuk Minah. Minah percaya yah, Tuhan itu baik…. baik sekali……
Sekitar jam 7.15 pagi, kita berangkat barengan, aku pergi kekantor dan Lita nganterin makanan. Jam 8.30 mamiku telepon, dia bilang Lita belum pulang dari nganterin “rantangan” …… dia takut ada apa-apa di jalan maklum orang tua. Aku langsung telepon, puji Tuhan ternyata dia baik-baik saja cuma lagi cari “rute” yang paling gampang untuk nganterinnya, soalnya rumah “customer” kita tuh agak berjauhan (meskipun dalam wilayah yang sama “Bukit Batok”). Mudah-mudahan besok bisa lebih baik lagi yah …….. tetap semangat ya non…..
Pulang kerja langsung ke rumah, mau ngepel, trus bantuin mamiku bikin bumbu buat masakan besok. Cape juga yah ngepel rumah, tapi seneng juga rasanya setelah semuanya selesai lantai jadi enak di injeknya dan mamiku besok pagi nggak repot nyiapin bumbu lagi. Besok menunya “sayur asem” trus “udang asem manis” dan “sambel ikan teri”…. wah pasti enak tuh.
Lita kerumah sakit nengokin Minah, ternyata minah sudah jauh lebih baik. Dia sudah bisa berjalan, makan sup lewat mulut (selangnya udah nggak di pake lagi tapi belum di lepas), udah bisa ketawa-tawa tuh. Senang juga mendengar kabar baik ini, menurut dokter kalau dia sudah bisa makan dan jahitannya sudah dilepas Minah sudah boleh pulang. Dokter juga bilang mungkin Minah harus jalanin terapi pakai bahan kimia, tapi semuanya belum pasti karena kanker yang di ambil masih diperiksa di laboratorium. Aku percaya apapun kejadiannya nanti itu pasti yang terbaik yang Tuhan berikan untuk Minah. Minah percaya yah, Tuhan itu baik…. baik sekali……
Sunday, August 27, 2006
Minggu, Hari Bahagia
Hari Minggu, hari yang spesial buat aku dan Lita. Hari Minggu adalah hari dimana “kita” menghabiskan waktu berdua. Pagi-pagi kita pergi ke pasar belanja untuk keperluan “rantangan” selama 5 hari. Dari mulai sayuran, daging sampai bumbu dapur kita beli. Hasilnya “gerobak” belanjaan kita penuh banget sampai ada plastik belanjaan yang digantung di pinggiran “gerobak”. Orang yang ngelihat kita pada bingung, mungkin mereka berpikir mau ngasih makan siapa sampai belanja segitu banyak. Kadang tukang sayurnya juga bingung, karena kalau kita beli cabe tuh nggak cuma satu kantong plastik, minimal dua kantong. Si tukang sayur mikir kali yah….. kalau makanan pokok kita tuh bukan nasi tapi cabe …he…he..he…
Setelah selesai berbelanja, saatnya buat kita dapat hadiah ……. “jajan” untuk sarapan pagi. Senin sampai Sabtu kita selalu sarapan dirumah, jadi Minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk bisa “jajan” ngerasain makanan “food court”. Biasanya kita milih makanan yang beda trus kita “share”, dan kita selalu pindah-pindah soalnya pengen tahu tempat mana yang paling enak. Kita juga selalu minum “Teh O” artinya teh manis kalau di Indo, tapi bedanya the manis disini nggak manis kaya di Indo. Pemerintah menjaga standard makanan dan minuman yang di jual untuk umum haruslah makanan dan minuman yang sehat. Kalau manis yah tidak terlalu manis, pedas tidak terlalu pedas dan asin tidak terlalu asin. Mangkanya untuk orang Indonesia yang pertama datang ke Singapura, susah buat mereka untuk makan makanan yang di jual di sini. Mereka kebanyakan minta tambah kecap asin atau gula buat makanan dan minuman yang mereka beli.
Sambil sarapan kita ngobrol, cerita tentang kerjaan, temen, pokoknya apa aja. Menikmati suasana pagi sambil ngobrol sama Lita, wah rasanya hatiku tuh tentram banget. Beruntung aku punya istri yang begitu mendukung, semua hal selalu kita lakukan bersama. Kadang susah, kadang senang, semuanya kalau dilakukan berdua rasanya tuh jadi ringan. Kita tuh “kompak” banget, mudah-mudahan kita bisa mempertahankan ke “kompakan” kita sampai tua yah….. Aku sayang kamu non……
Setelah selesai berbelanja, saatnya buat kita dapat hadiah ……. “jajan” untuk sarapan pagi. Senin sampai Sabtu kita selalu sarapan dirumah, jadi Minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk bisa “jajan” ngerasain makanan “food court”. Biasanya kita milih makanan yang beda trus kita “share”, dan kita selalu pindah-pindah soalnya pengen tahu tempat mana yang paling enak. Kita juga selalu minum “Teh O” artinya teh manis kalau di Indo, tapi bedanya the manis disini nggak manis kaya di Indo. Pemerintah menjaga standard makanan dan minuman yang di jual untuk umum haruslah makanan dan minuman yang sehat. Kalau manis yah tidak terlalu manis, pedas tidak terlalu pedas dan asin tidak terlalu asin. Mangkanya untuk orang Indonesia yang pertama datang ke Singapura, susah buat mereka untuk makan makanan yang di jual di sini. Mereka kebanyakan minta tambah kecap asin atau gula buat makanan dan minuman yang mereka beli.
Sambil sarapan kita ngobrol, cerita tentang kerjaan, temen, pokoknya apa aja. Menikmati suasana pagi sambil ngobrol sama Lita, wah rasanya hatiku tuh tentram banget. Beruntung aku punya istri yang begitu mendukung, semua hal selalu kita lakukan bersama. Kadang susah, kadang senang, semuanya kalau dilakukan berdua rasanya tuh jadi ringan. Kita tuh “kompak” banget, mudah-mudahan kita bisa mempertahankan ke “kompakan” kita sampai tua yah….. Aku sayang kamu non……
Saturday, August 26, 2006
Walk a Jog
Sabtu ini aku nggak kerja, tapi hari ini kita ada acara gereja “Walk A Jog” di “Kent Ridge Park”. Acara ini adalah salah satu dari serangkaian kegiatan gereja dalam rangka mengumpulkan dana untuk biaya renovasi gereja. Sebagai salah seorang panitia aku mesti datang pagian sebelum peserta datang, jadi aku bangun jam 6 pagi karena harus sampai di gereja jam 7.15 pagi. Acara ini gabungan dari dua kongregasi Indonesia dan Inggris, panitianya juga dari gabungan deh. Kita juga ngumpulin “Donation Card” dimana donationnya kita minta dari orang-orang yang kita kenal dengan baik, tidak dari “Public”, karena kalau kita mau minta donation dari "public" di perlukan surat ijin dari pemerintah dan setelah acara selesai akan ada "audit" dari pemerintah juga. Di sini nggak kaya di Indonesia bebas banget minta sumbangan, nggak di rumah-rumah, jalanan, sekolah, pasar banyak lagi deh, tapi pada akhirnya kita nggak tahu kemana uangnya pergi. Mangkanya kadang-kadang aku jadi takut kalau mau nyumbang, nanti uangnya nggak nyampe ke orang yang membutuhkan tapi masuk kantong ..... sedih ngeliatnya ... kapan yah mau berubah ???????
Pada akhir acara diumumkan bahwa dari acara ini panitia berhasil mengumpulkan dana kurang lebih 12 ribu dollar, kalau di rupiahkan sekitar 65 juta ….. banyak juga yah. Selamat yah panitia kerja keras yang tidak sia-sia. Biar semuanya buat kemuliaan Tuhan saja yah….
Hari ini juga kita ada “rantangan” untuk pesta, tamunya ada 40 orang. Menu yang dipesan adalah sup sosis, mie goreng, tumis buncis, ayam goreng, mie swa goreng, dan cuci mulutnya agar-agar. Sampe rumah langsung ke pasar beli mie sama sosis dan beberapa barang kebutuhan dapur yang lain. Sebelum masak kita makan siang dulu biar ada tenaganya, soalnya acara gereja tadi pagi di Kent Ridge lumayan juga capenya. Berdua sama Lita aku masak makanan yang dipesan, untungnya mamiku bantuin motong-motongin sayuran, rebusin mie, motongin daging dan nyiapin bumbu yang akan aku pakai waktu masak …. Makasih yah mami
Butuh 3 jam untuk menyelesaikan semuanya itu, badan pada pegel-pegel. Kasihan Lita sampai sakit kepala, mungkin dia kecapean. Lita minum “panadol” sampe dua biji, habis mandi kita makan malem mamiku masak cumi, lalap pare sama sambel terasi wah enak deh ……
Jam 7 an makanan di ambil, tiga orang yang dateng. Untung mereka dateng bertiga kalau nggak pasti repot deh, soalnya barang yang mau di bawa banyak. Terima kasih yah……… Kalau enak pesen lagi, kalau nggak enak …… yah …… pesen lagi juga yah …he…he..he…
Pada akhir acara diumumkan bahwa dari acara ini panitia berhasil mengumpulkan dana kurang lebih 12 ribu dollar, kalau di rupiahkan sekitar 65 juta ….. banyak juga yah. Selamat yah panitia kerja keras yang tidak sia-sia. Biar semuanya buat kemuliaan Tuhan saja yah….
Hari ini juga kita ada “rantangan” untuk pesta, tamunya ada 40 orang. Menu yang dipesan adalah sup sosis, mie goreng, tumis buncis, ayam goreng, mie swa goreng, dan cuci mulutnya agar-agar. Sampe rumah langsung ke pasar beli mie sama sosis dan beberapa barang kebutuhan dapur yang lain. Sebelum masak kita makan siang dulu biar ada tenaganya, soalnya acara gereja tadi pagi di Kent Ridge lumayan juga capenya. Berdua sama Lita aku masak makanan yang dipesan, untungnya mamiku bantuin motong-motongin sayuran, rebusin mie, motongin daging dan nyiapin bumbu yang akan aku pakai waktu masak …. Makasih yah mami
Butuh 3 jam untuk menyelesaikan semuanya itu, badan pada pegel-pegel. Kasihan Lita sampai sakit kepala, mungkin dia kecapean. Lita minum “panadol” sampe dua biji, habis mandi kita makan malem mamiku masak cumi, lalap pare sama sambel terasi wah enak deh ……
Jam 7 an makanan di ambil, tiga orang yang dateng. Untung mereka dateng bertiga kalau nggak pasti repot deh, soalnya barang yang mau di bawa banyak. Terima kasih yah……… Kalau enak pesen lagi, kalau nggak enak …… yah …… pesen lagi juga yah …he…he..he…
Friday, August 25, 2006
Dipecat Setelah Mengabdi 20 Tahun,....
Hari ini panas banget, apalagi kantorku yang sekelilingnya tanki-tanki minyak udah gitu letaknya di pinggir laut ….. wahh… panas deh. Untungnya hatiku nggak ikutan panas, biasanya kalau hati panas macem-macem bisa terjadi. Jadi hati boleh panas tapi kepala harus tetap dingin dong. Untungnya lagi sekarang sudah ada “AC” jadi nggak terlalu menderita deh. Manusia memang pintar membuat dirinya “nyaman”, tapi kadang saking terlalu nyamannya sampe lupa diri. Karena ‘AC” nya dingin terus bukannya kerja malah tidur di kantor, gara-gara makanannya enak terus makan sampe akhirnya kegemukan dan seterusnya dan seterusnya (banyak deh).
Ada seorang teman kantorku pernah bilang sebenarnya kalau kita lagi ngerasa panas / gerah, cara untuk menguranginya adalah dengan menenangkan pikiran dan hati kita. Jangan mencoba untuk melawan rasa tersebut, semakin dilawan semakin terasa efeknya. Aku sendiripun belum pernah nyoba kalau yang dikatakannya benar atau nggak tapi aku saranin kalau mau nyoba jangan nyobainnya di padang pasir yah nanti kalau nggak berhasil bisa ……. “game over’ yah.
Salah satu teman kerjaku di “Pecat” kemarin, padahal dia sudah bekerja lebih dari 20 tahun di perusahaan ini. Dari cerita yang aku dengar ada salah komunikasi antara dia dengan managernya yang berakibat salah satu proyek jadi tertunda realisasinya. Ternyata lamanya pengabdian tidak menjamin kalau posisinya bakal aman dari pemecatan. Dua puluh tahun bukan waktu yang singkat, bisa dikatakan temanku ini sudah memberikan banyak andil dalam memajukan perusahaan buktinya perusahaan bisa mempekerjakan dia selama lebih dari 20 tahun. Adilkah ini ??? “Karena nila setitik rusak susu sebelanga”. Selamat jalan teman.
Kerjaan di kantor sedikit hari ini, banyak waktu santai. Lumayan juga kalau dalam satu minggu paling tidak satu hari yang santai kaya gini. Biasa deh kalau mau ada “APEX MEETING” di Singapura, bisnis perminyakan sedikit menurun karena mereka disamping sibuk ngurusin “meeting’nya juga pada tunggu hasil “meeting” untuk mengetahui jenis bahan bakar apa yang akan naik harganya dan mudah untuk di jual. Setelah acara ini selesai baru bisnis perminyakan ini mulai sibuk lagi sampai awal Desember. Sepi lagi sampai selesai natal dan tahun baru, baru mulai sibuk lagi bulan February. Setiap tahun ritmenya kurang lebih sama deh kaya lagu aja yah….. ada ritmenya.
Pulang kerja terus ke Pasir Ris, mancing sama temen. Pulang jam 10 malam dapet 3 ekor, lumayan deh buat "rantangan" jadi nggak usah beli ikan lagi. Cape banget, tapi senang rasanya bisa relax sebentar sambil melakukan apa yang aku suka "mancing". Pulang istriku sudah menunggu untuk makan malam bersama, dia baik sekali dan sangat pengertian sampai kadang-kadang aku jadi ngerasa gimana gitu..... Terima kasih ya non ....
Ada seorang teman kantorku pernah bilang sebenarnya kalau kita lagi ngerasa panas / gerah, cara untuk menguranginya adalah dengan menenangkan pikiran dan hati kita. Jangan mencoba untuk melawan rasa tersebut, semakin dilawan semakin terasa efeknya. Aku sendiripun belum pernah nyoba kalau yang dikatakannya benar atau nggak tapi aku saranin kalau mau nyoba jangan nyobainnya di padang pasir yah nanti kalau nggak berhasil bisa ……. “game over’ yah.
Salah satu teman kerjaku di “Pecat” kemarin, padahal dia sudah bekerja lebih dari 20 tahun di perusahaan ini. Dari cerita yang aku dengar ada salah komunikasi antara dia dengan managernya yang berakibat salah satu proyek jadi tertunda realisasinya. Ternyata lamanya pengabdian tidak menjamin kalau posisinya bakal aman dari pemecatan. Dua puluh tahun bukan waktu yang singkat, bisa dikatakan temanku ini sudah memberikan banyak andil dalam memajukan perusahaan buktinya perusahaan bisa mempekerjakan dia selama lebih dari 20 tahun. Adilkah ini ??? “Karena nila setitik rusak susu sebelanga”. Selamat jalan teman.
Kerjaan di kantor sedikit hari ini, banyak waktu santai. Lumayan juga kalau dalam satu minggu paling tidak satu hari yang santai kaya gini. Biasa deh kalau mau ada “APEX MEETING” di Singapura, bisnis perminyakan sedikit menurun karena mereka disamping sibuk ngurusin “meeting’nya juga pada tunggu hasil “meeting” untuk mengetahui jenis bahan bakar apa yang akan naik harganya dan mudah untuk di jual. Setelah acara ini selesai baru bisnis perminyakan ini mulai sibuk lagi sampai awal Desember. Sepi lagi sampai selesai natal dan tahun baru, baru mulai sibuk lagi bulan February. Setiap tahun ritmenya kurang lebih sama deh kaya lagu aja yah….. ada ritmenya.
Pulang kerja terus ke Pasir Ris, mancing sama temen. Pulang jam 10 malam dapet 3 ekor, lumayan deh buat "rantangan" jadi nggak usah beli ikan lagi. Cape banget, tapi senang rasanya bisa relax sebentar sambil melakukan apa yang aku suka "mancing". Pulang istriku sudah menunggu untuk makan malam bersama, dia baik sekali dan sangat pengertian sampai kadang-kadang aku jadi ngerasa gimana gitu..... Terima kasih ya non ....
Thursday, August 24, 2006
Kamis, 24 Agustus 2006
Seperti biasa pagi-pagi nganterin “rantangan” trus langsung berangkat kerja, seperti biasa MRT penuh dan seperti biasa juga aku ketemu orang yang sama di tempat nunggu bus jemputan kantor. Tinggal dan bekerja di negara maju seperti Singapura yang kehidupannya berjalan sangat cepat ini memang banyak tantangannya, sampai kadang kita nggak bisa ngikutin perubahannya. Teknologi juga berkembang sangat cepat, sampai-sampai kalau kita nggak ngikutin kita bisa jadi kaya orang “planet” yang turun ke bumi. Di tanya ini nggak tahu, itu nggak tahu pokoknya banyak nggak tahunya deh, kalau orang Indo bilang “Gaptek” (gagap teknologi) gitu… malu deh rasanya.
Di sini banyak hal yang sama aku lakuin setiap hari, kadang-kadang membuat aku bosen, jenuh dan nggak ada motivasi. Aku rasa sebagian besar orang yang tinggal disini merasakan hal yang sama. Buktinya setiap akhir pekan (hari Sabtu dan Minggu) banyak orang dari Singapura pergi ke Johor (Malaysia) cuma sekedar untuk keluar dari rutinitas yang mereka jalani setiap hari. Johor dan Singapura dihubungkan oleh 2 jembatan dan jaraknya cuma sekitar 15 – 30 menit kalau kita punya kendaraan sendiri. Kota Johor sekarang berkembang sangat pesat, pusat perdangan besar dibangun, hotel dibangun dan banyak perusahaan juga di buka disana, otomatis lapangan kerja terbuka buat orang-orang setempat. Pemerintah Malaysia berusaha memberikan fasilitas yang baik buat para “turis” dari Singapura karena ini semua merupakan pemasukkan yang besar buat Malaysia. Bayangkan kalau setiap penghujung minggu ada 2000 orang dari Singapura datang ke Johor dan mereka menghabiskan uang minimal 300 dollar, berapa banyak uang yang berputar disana ???? Menurut catatan pemerintah Singapura sekitar 5000 an orang keluar dari Singapura untuk “berlibur” ke Malaysia setiap minggunya, uang yang berputar jadi berapa yah ?????
Aku jadi berpikir, kalau pemerintah Indonesia membuat hal yang sama di Batam, mungkin Batam bisa jadi lebih maju dan dapat membuka lapangan pekerjaan buat orang disana disamping itu juga bisa menambah pemasukkan negara. Bapak Presiden dan bapak mentri tolong dong dipikirkan yah… biar Indonesia bisa jadi negara yang lebih baik lagi. Kalau sumber dayanya ada, peluangnya juga bagus mbok ya di realisasikan gitu lho…. Jangan nunggu melulu nanti “ketinggalan kereta” pak……
Hari ini aku nggak nengokin Minah, soalnya aku ada rapat di gereja jam 8 malam. Lita yang dapat tugas hari ini untuk nengokin Minah dirumah sakit. Minah sudah keluar dari ICU dan sekarang ada di ruang perawatan biasa. Menurut istriku, Minah sudah jauh lebih baik kondisinya. Puji Tuhan..... bersyukur ya mbak Minah......
Di sini banyak hal yang sama aku lakuin setiap hari, kadang-kadang membuat aku bosen, jenuh dan nggak ada motivasi. Aku rasa sebagian besar orang yang tinggal disini merasakan hal yang sama. Buktinya setiap akhir pekan (hari Sabtu dan Minggu) banyak orang dari Singapura pergi ke Johor (Malaysia) cuma sekedar untuk keluar dari rutinitas yang mereka jalani setiap hari. Johor dan Singapura dihubungkan oleh 2 jembatan dan jaraknya cuma sekitar 15 – 30 menit kalau kita punya kendaraan sendiri. Kota Johor sekarang berkembang sangat pesat, pusat perdangan besar dibangun, hotel dibangun dan banyak perusahaan juga di buka disana, otomatis lapangan kerja terbuka buat orang-orang setempat. Pemerintah Malaysia berusaha memberikan fasilitas yang baik buat para “turis” dari Singapura karena ini semua merupakan pemasukkan yang besar buat Malaysia. Bayangkan kalau setiap penghujung minggu ada 2000 orang dari Singapura datang ke Johor dan mereka menghabiskan uang minimal 300 dollar, berapa banyak uang yang berputar disana ???? Menurut catatan pemerintah Singapura sekitar 5000 an orang keluar dari Singapura untuk “berlibur” ke Malaysia setiap minggunya, uang yang berputar jadi berapa yah ?????
Aku jadi berpikir, kalau pemerintah Indonesia membuat hal yang sama di Batam, mungkin Batam bisa jadi lebih maju dan dapat membuka lapangan pekerjaan buat orang disana disamping itu juga bisa menambah pemasukkan negara. Bapak Presiden dan bapak mentri tolong dong dipikirkan yah… biar Indonesia bisa jadi negara yang lebih baik lagi. Kalau sumber dayanya ada, peluangnya juga bagus mbok ya di realisasikan gitu lho…. Jangan nunggu melulu nanti “ketinggalan kereta” pak……
Hari ini aku nggak nengokin Minah, soalnya aku ada rapat di gereja jam 8 malam. Lita yang dapat tugas hari ini untuk nengokin Minah dirumah sakit. Minah sudah keluar dari ICU dan sekarang ada di ruang perawatan biasa. Menurut istriku, Minah sudah jauh lebih baik kondisinya. Puji Tuhan..... bersyukur ya mbak Minah......
Wednesday, August 23, 2006
Rabu, 23 Agustus 2006
Waduh rasanya males banget kerja hari ini, badan pada pegel-pegel. Udah gitu pagi-pagi 2 orang temenku udah sms bilang kalau mereka mau ambil “urgent leave” yah jadi tambah males deh. Habis sarapan aku minum panadol dan berharap pegel-pegelnya nanti akan berkurang soalnya hari ini mesti kerja keras beresin kerjaan 2 orang temen yang nggak masuk.
MRT (kereta apinya Singapore) seperti biasanya penuh kalau pagi ( jam 6 – 9 ), orang pada berangkat kerja. Tapi sepenuh-penuhnya nggak sampai kaya di Indonesia dan India orang bergelantungan di pintu, trus ada yang naik ke atas kereta dan dengan santainya mereka duduk sambil ngobrol sama teman di sebelahnya. Aku yang ngeliat aja rasanya serem, tapi mereka sepertinya begitu menikmati sampai aku mikir apanya yah yang nikmat ?? Tolong yang biasa naik kereta di atas jawab… J
Makan siang dikantor nitip sama temen bungkus mie tapi bukan mie ayam lho, disini ada mie yang pakai daging bebek. Bahasa kerennya “Duck noodles” he..he..he..
Tempat kerjaku didalam satu pulau kecil, namanya Jurong Island. Cuma ada satu jembatan yang menghubungkan pulau ini dengan daratan Singapura, di pulau ini banyak didirikan pusat pengolahan minyak bumi (refinery) dan banyak perusahaan bahan kimia, jadi banyak kapal tanker dari seluruh dunia datang untuk mengantar minyak bumi baik yang sudah di olah menjadi bensin, diesel, aftur, minyak tanah dsb ataupun minyak mentah (crude oil) yang akan di olah disini. Banyak tanki-tanki yang berisi minyak mentah dan minyak hasil olahan didirikan disini, jadi tempat ini merupakan tempat yang paling berbahaya dan paling di jaga keamanannya di Singapura. Semua orang dan kendaraan yang masuk pulau ini diperiksa sangat ketat, pemerintah takut kalau ada teroris yang mau meledakkan pulau ini. Kalau pulau ini meledak Singapura mungkin tenggelam kali ye….
Pulang kerja mau kerumah sakit nengokin Minah, mamiku nanyain terus gimana keadaannya.
Sampai dirumah sakit aku langsung ke ICU di temani satu orang temen kantorku. Baru keluar dari lift lantai 2 ketemu dengan dokter yang mengoperasi Minah, trus kita ngobrol. Dokter bilang Minah sekarang sudah jauh lebih baik dari kemarin, sudah banyak kemajuan. Sebenarnya hari ini Minah sudah boleh keluar dari ICU, tapi tidak ada tempat kosong buat dia di kamar perawatan biasa. Aku senang sekali mendengar penjelasan itu, setelah itu aku langsung ke ruang ICU untuk melihat keadaan yang sebenarnya, ternyata benar Minah sudah sadar dan dapat berinteraksi dengan saya tapi di tidak bisa berbicara dulu karena mulutnya masih sakit bekas operasi. Dia sudah bisa tersenyum saat melihat kehadiran saya, dan mukanya pun kelihatan lebih cerah dari sebelumnya. Terima kasih Tuhan dan terima kasih pak dokter.
MRT (kereta apinya Singapore) seperti biasanya penuh kalau pagi ( jam 6 – 9 ), orang pada berangkat kerja. Tapi sepenuh-penuhnya nggak sampai kaya di Indonesia dan India orang bergelantungan di pintu, trus ada yang naik ke atas kereta dan dengan santainya mereka duduk sambil ngobrol sama teman di sebelahnya. Aku yang ngeliat aja rasanya serem, tapi mereka sepertinya begitu menikmati sampai aku mikir apanya yah yang nikmat ?? Tolong yang biasa naik kereta di atas jawab… J
Makan siang dikantor nitip sama temen bungkus mie tapi bukan mie ayam lho, disini ada mie yang pakai daging bebek. Bahasa kerennya “Duck noodles” he..he..he..
Tempat kerjaku didalam satu pulau kecil, namanya Jurong Island. Cuma ada satu jembatan yang menghubungkan pulau ini dengan daratan Singapura, di pulau ini banyak didirikan pusat pengolahan minyak bumi (refinery) dan banyak perusahaan bahan kimia, jadi banyak kapal tanker dari seluruh dunia datang untuk mengantar minyak bumi baik yang sudah di olah menjadi bensin, diesel, aftur, minyak tanah dsb ataupun minyak mentah (crude oil) yang akan di olah disini. Banyak tanki-tanki yang berisi minyak mentah dan minyak hasil olahan didirikan disini, jadi tempat ini merupakan tempat yang paling berbahaya dan paling di jaga keamanannya di Singapura. Semua orang dan kendaraan yang masuk pulau ini diperiksa sangat ketat, pemerintah takut kalau ada teroris yang mau meledakkan pulau ini. Kalau pulau ini meledak Singapura mungkin tenggelam kali ye….
Pulang kerja mau kerumah sakit nengokin Minah, mamiku nanyain terus gimana keadaannya.
Sampai dirumah sakit aku langsung ke ICU di temani satu orang temen kantorku. Baru keluar dari lift lantai 2 ketemu dengan dokter yang mengoperasi Minah, trus kita ngobrol. Dokter bilang Minah sekarang sudah jauh lebih baik dari kemarin, sudah banyak kemajuan. Sebenarnya hari ini Minah sudah boleh keluar dari ICU, tapi tidak ada tempat kosong buat dia di kamar perawatan biasa. Aku senang sekali mendengar penjelasan itu, setelah itu aku langsung ke ruang ICU untuk melihat keadaan yang sebenarnya, ternyata benar Minah sudah sadar dan dapat berinteraksi dengan saya tapi di tidak bisa berbicara dulu karena mulutnya masih sakit bekas operasi. Dia sudah bisa tersenyum saat melihat kehadiran saya, dan mukanya pun kelihatan lebih cerah dari sebelumnya. Terima kasih Tuhan dan terima kasih pak dokter.
Tuesday, August 22, 2006
Minah Operasi
Hari ini bangun pagi banget 05.30 am, mata masih nggak mau di buka lengket kaya kena lem tetapi “komitmen” menunggu. Kita baru mulai usaha cattering di rumah, dan yang kita layani sekarang cuma temen gereja dan temen kantor saja, lumayan juga hasilnya. Maksud lainnya juga supaya Mamiku ada kegiatan dirumah, jadi otaknya terus dipakai untuk mikirin menu apa yang akan dimasak dan sedikit olah raga buat dia. Banyak orang tua yang nggak ada kesibukan, setiap hari cuma tidur, makan, dan nonton TV lebih cepat merosot stamina tubuh juga lebih cepat pikun karena otaknya terlalu banyak istirahat. Habis mandi aku bantu mamiku nyiapin makanan untuk “rantangan” 5 keluarga plus satu temen kantor istriku.
Hari ini Lita (istriku) mesti ke rumah sakit (NUH) untuk nemenin pembantu kita yang akan dioperasi jam 08.30 pagi dan selesai sekitar jam 7 malam (operasi besar mengangkat cancer dari rahang sebelah kiri). Pembantuku ini sudah kita anggap sebagai bagian dari keluarga kita, dia sudah bekerja dirumah kita selama kurang lebih 8 tahun. Mamaku sudah menganggap Minah (pembantuku) sebagai anaknya sendiri. Kami sekeluarga berdoa mudah-mudahan semuanya berjalan lancar.
Waktu rasanya berjalan lambat sekali, susah konsentrasi untuk kerja. Saya sudah serahkan semuanya kepada Tuhan, tapi masih saja terasa ada yang mengganjal didalam hati. Tuhan tolong kuatkan saya.
Kira-kira jam 6 sore sampai di NUH ditemenin sama satu orang teman kerja, langsung ke lobby ruang operasi dan tanya sama perawat disana kapan Minah selesai di operasi. Setelah beberapa saat mencari informasi akhirnya perawat itu bilang kalau operasinya masih berlangsung tetapi tidak lama lagi selesai. Kita putusin untuk nunggu aja di depan ruang operasinya.
Menunggu memang bukan pekerjaan yang menyenangkan, apalagi menunggu orang selesai dari operasi yang sudah berlangsung lebih dari 9 jam. Setelah menunggu lebih dari satu jam akhirnya berita itu datang, ketua tim dokter yang mengoperasi Minah keluar dari ruang operasi. Dokter langsung menemui saya dan menjelaskan bahwa operasinya berjalan dengan baik, mereka sudah berhasil mengangkat rahang tempat kanker itu tumbuh dan dokter juga bilang Minah dalam kondisi yang baik (stabil) sekarang. Waaahh lega rasanya, aku ucapin terima kasih sama si dokter dan langsung telepon mami dan istriku yang sudah sejak tadi menunggu kabar ini. Semuanya lega dan bersyukur, terima kasih Tuhan.
Hari ini Lita (istriku) mesti ke rumah sakit (NUH) untuk nemenin pembantu kita yang akan dioperasi jam 08.30 pagi dan selesai sekitar jam 7 malam (operasi besar mengangkat cancer dari rahang sebelah kiri). Pembantuku ini sudah kita anggap sebagai bagian dari keluarga kita, dia sudah bekerja dirumah kita selama kurang lebih 8 tahun. Mamaku sudah menganggap Minah (pembantuku) sebagai anaknya sendiri. Kami sekeluarga berdoa mudah-mudahan semuanya berjalan lancar.
Waktu rasanya berjalan lambat sekali, susah konsentrasi untuk kerja. Saya sudah serahkan semuanya kepada Tuhan, tapi masih saja terasa ada yang mengganjal didalam hati. Tuhan tolong kuatkan saya.
Kira-kira jam 6 sore sampai di NUH ditemenin sama satu orang teman kerja, langsung ke lobby ruang operasi dan tanya sama perawat disana kapan Minah selesai di operasi. Setelah beberapa saat mencari informasi akhirnya perawat itu bilang kalau operasinya masih berlangsung tetapi tidak lama lagi selesai. Kita putusin untuk nunggu aja di depan ruang operasinya.
Menunggu memang bukan pekerjaan yang menyenangkan, apalagi menunggu orang selesai dari operasi yang sudah berlangsung lebih dari 9 jam. Setelah menunggu lebih dari satu jam akhirnya berita itu datang, ketua tim dokter yang mengoperasi Minah keluar dari ruang operasi. Dokter langsung menemui saya dan menjelaskan bahwa operasinya berjalan dengan baik, mereka sudah berhasil mengangkat rahang tempat kanker itu tumbuh dan dokter juga bilang Minah dalam kondisi yang baik (stabil) sekarang. Waaahh lega rasanya, aku ucapin terima kasih sama si dokter dan langsung telepon mami dan istriku yang sudah sejak tadi menunggu kabar ini. Semuanya lega dan bersyukur, terima kasih Tuhan.
Monday, August 21, 2006
Senin, 21 Agustus 2006
Hari ini kerja setengah hari, ada urusan di NUH (National University Hospital) jam 3 sore. Di rumah sakit ketemu macem-macem orang, dari orang yang sakit, yang ngurusin orang sakit, yang nengokin orang sakit sampai dokter yang ngobatin orang sakit.
Rumah sakit disini pelayanannya bagus dan peralatannya juga sudah lebih maju dari rumah sakit yang ada di negara lain di Asia. Tetapi yang paling aku kaget, dari sekitar 10 orang dokter yang aku temuin hari ini lebih dari 50 persennya masih muda-muda tuh. Tapi mereka kelihatannya begitu percaya diri waktu berbicara dengan pasiennya. Dari cara mereka menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien sampai membahas bagaimana cara penyembuhannya, mereka terlihat sangat ahli di bidangnya. Hal seperti ini dapat membuat orang yang sakit menjadi sedikit terhibur karena mereka tahu dokter yang menangani kasusnya itu memang tahu apa cara yang terbaik untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasiennya. Coba kita bandingkan dengan dokter yang ada di Indonesia........ wah seperti bumi dan langit bedanya. Bukannya mau ngejelekin negara sendiri tapi banyak bukti kalau sumpah dokter di Indonesia tuh cuma sumpah-sumpahan doang, memang sih ada juga dokter yang bener-bener ngejalanin sumpah dokternya, tapi yang kaya gini bisa di hitung dengan jari. Kapan yah bisa berubah....??
Rumah sakit disini pelayanannya bagus dan peralatannya juga sudah lebih maju dari rumah sakit yang ada di negara lain di Asia. Tetapi yang paling aku kaget, dari sekitar 10 orang dokter yang aku temuin hari ini lebih dari 50 persennya masih muda-muda tuh. Tapi mereka kelihatannya begitu percaya diri waktu berbicara dengan pasiennya. Dari cara mereka menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien sampai membahas bagaimana cara penyembuhannya, mereka terlihat sangat ahli di bidangnya. Hal seperti ini dapat membuat orang yang sakit menjadi sedikit terhibur karena mereka tahu dokter yang menangani kasusnya itu memang tahu apa cara yang terbaik untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasiennya. Coba kita bandingkan dengan dokter yang ada di Indonesia........ wah seperti bumi dan langit bedanya. Bukannya mau ngejelekin negara sendiri tapi banyak bukti kalau sumpah dokter di Indonesia tuh cuma sumpah-sumpahan doang, memang sih ada juga dokter yang bener-bener ngejalanin sumpah dokternya, tapi yang kaya gini bisa di hitung dengan jari. Kapan yah bisa berubah....??
Subscribe to:
Posts (Atom)