Hari ini bangun pagi banget 05.30 am, mata masih nggak mau di buka lengket kaya kena lem tetapi “komitmen” menunggu. Kita baru mulai usaha cattering di rumah, dan yang kita layani sekarang cuma temen gereja dan temen kantor saja, lumayan juga hasilnya. Maksud lainnya juga supaya Mamiku ada kegiatan dirumah, jadi otaknya terus dipakai untuk mikirin menu apa yang akan dimasak dan sedikit olah raga buat dia. Banyak orang tua yang nggak ada kesibukan, setiap hari cuma tidur, makan, dan nonton TV lebih cepat merosot stamina tubuh juga lebih cepat pikun karena otaknya terlalu banyak istirahat. Habis mandi aku bantu mamiku nyiapin makanan untuk “rantangan” 5 keluarga plus satu temen kantor istriku.
Hari ini Lita (istriku) mesti ke rumah sakit (NUH) untuk nemenin pembantu kita yang akan dioperasi jam 08.30 pagi dan selesai sekitar jam 7 malam (operasi besar mengangkat cancer dari rahang sebelah kiri). Pembantuku ini sudah kita anggap sebagai bagian dari keluarga kita, dia sudah bekerja dirumah kita selama kurang lebih 8 tahun. Mamaku sudah menganggap Minah (pembantuku) sebagai anaknya sendiri. Kami sekeluarga berdoa mudah-mudahan semuanya berjalan lancar.
Waktu rasanya berjalan lambat sekali, susah konsentrasi untuk kerja. Saya sudah serahkan semuanya kepada Tuhan, tapi masih saja terasa ada yang mengganjal didalam hati. Tuhan tolong kuatkan saya.
Kira-kira jam 6 sore sampai di NUH ditemenin sama satu orang teman kerja, langsung ke lobby ruang operasi dan tanya sama perawat disana kapan Minah selesai di operasi. Setelah beberapa saat mencari informasi akhirnya perawat itu bilang kalau operasinya masih berlangsung tetapi tidak lama lagi selesai. Kita putusin untuk nunggu aja di depan ruang operasinya.
Menunggu memang bukan pekerjaan yang menyenangkan, apalagi menunggu orang selesai dari operasi yang sudah berlangsung lebih dari 9 jam. Setelah menunggu lebih dari satu jam akhirnya berita itu datang, ketua tim dokter yang mengoperasi Minah keluar dari ruang operasi. Dokter langsung menemui saya dan menjelaskan bahwa operasinya berjalan dengan baik, mereka sudah berhasil mengangkat rahang tempat kanker itu tumbuh dan dokter juga bilang Minah dalam kondisi yang baik (stabil) sekarang. Waaahh lega rasanya, aku ucapin terima kasih sama si dokter dan langsung telepon mami dan istriku yang sudah sejak tadi menunggu kabar ini. Semuanya lega dan bersyukur, terima kasih Tuhan.
No comments:
Post a Comment