Friday, January 18, 2008

Bocah Pembeli Es Krim

Minggu siang di sebuah mal. Seorang bocah lelaki umur delapan tahun berjalan menuju ke sebuah gerai tempat penjual eskrim. Karena pendek, ia terpaksa memanjat untuk bisa melihat si pramusaji. Penampilannya yang lusuh sangat kontras dengan suasana hingar bingar mal yang serba wangi dan indah.

"Mbak sundae cream harganya berapa?" si bocah bertanya.

"Lima ribu rupiah," yang ditanya menjawab.

Bocah itu kemudian merogoh recehan duit dari kantongnya. Ia menghitung recehan di tangannya dengan teliti. Sementara si pramusaji menunggu dengan raut muka tidak sabar. Maklum, banyak pembeli yang lebih "berduit" ngantre di belakang pembeli ingusan itu.

"Kalau plain cream berapa?"

Dengan suara ketus setengah melecehkan, si pramusaji menjawab, "Tiga ribu lima ratus".

Lagi-lagi si bocah menghitung recehannya, " Kalau begitu saya mau sepiring plain cream saja, Mbak," kata si bocah sambil memberikan uang sejumlah harga es yang diminta. Si pramusaji pun segera mengangsurkan sepiring plain cream.

Beberapa waktu kemudian, si pramusaji membersihkan meja dan piring kotor yang sudah ditinggalkan pembeli. Ketika mengangkat piring es krim bekas dipakai bocah tadi, ia terperanjat. Di meja itu terlihat dua keping uang logam limaratusan serta lima keping recehan seratusan yang tersusun rapi.
Ada rasa penyesalan tersumbat dikerongkongan. Sang pramusaji tersadar, sebenarnya bocah tadi bisa membeli sundae cream. Namun, ia mengorbankan keinginan pribadi dengan maksud agar bisa memberikan tip bagi si pramusaji.

Pesan moral yang dibawa oleh anak tadi: Setiap manusia di dunia ini adalah penting. Di mana pun kita wajib memperlakukan orang lain dengan sopan, bermartabat, dan dengan penuh hormat.

6 comments:

  1. Yupp!!! Jangankan orang lain, kadang kita pun sering menjudge orang dengan hanya melihat penampilannya aja... padahal hati orang siapa yang tauu, Good Story!!

    ReplyDelete
  2. pernah baca cerita ini, biarpun baca berkali2 ttp aja menurutku cerita yg sangat dalem :)

    ReplyDelete
  3. yupp... pernah baca juga. tapi setidaknya kita tersentuh... ga banyak loh orang berjiwa besar kayak anak ini..sangat langka kan? penampilan memang kadang2 mempengaruhi...

    ReplyDelete
  4. aduh klo inget beginian, g yang gembel ini sering tidak dilayani klo masuk ke resto elite dan toko baju yang bagus ^^

    kadang g harus nyamperin mbaknya, baru di layanin, itu juga melayani secukupnya aja, klo cewe2 cantik lainnya pasti di tawarin ini dan itu ihiks...

    apa karena g terlalu gembel :), g emang bukan orang kaya sih, tapi g berani masuk itu toko atau resto artinya dakuw ada duit untuk membelinya :((

    ReplyDelete
  5. gua pernah baca ini di imel, emang menyentuh banget ya..mestinya kita semua bisa belajar memperlakukan semua orang dengan baik :)

    ReplyDelete
  6. Sayangnya pesan moral kita sadari saat kita membacanya, tapi kemudian... "teori" berlalu seperti hembusan angin, dalam prakteknya.. jujur saja, saya masih sering gagal.

    ReplyDelete