Tuesday, May 08, 2007

Sabar

Memang kesabaran tidak menjamin akan melepaskan kita dari masalah, tetapi setidaknya menjaga kita dari timbulnya masalah yang baru. Dan pada saatnya kesabaran akan berbuahkan hal-hal yang baik dan indah. Sabar bukan berarti tidak melawan, tetapi bila kita melawanpun janganlah dengan kekerasan. Memang sepertinya “mudah” untuk menasehati orang lain untuk bersabar, tetapi tidak mudah untuk melakukannya sendiri. Banyak “fakta” yang membuktikan, karena “kehilangan” kesabaran banyak hal yang merugikan terjadi contohnya : karena sopir bis di Jakarta nggak sabar jalanan jadi macet, sepasang kekasih karena tidak sabar menunggu hari pernikahan tiba melakukan hubungan intim akhirnya bayi di luar nikah pun lahir, orang yang tidak sabar bekerja mencari jalan pintas untuk menjadi kaya dengan berjudi tetapi malah terlibat hutang di mana-mana dan masih banyak contoh lain yang nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. Bersabar memang tidak mudah sebab yang dihadapi adalah diri kita sendiri, jadi kita punya pilihan mau bersabar atau serabutan …….. ???????

Ada sebuah ilustrasi tentang manusia yang diibaratkan sebagai wortel, telur dan kopi :
Seorang anak mengeluh tentang kehidupannya yang sulit kepada ayahnya. Sang ayah yang bekerja sebagai seorang juru masak di sebuah restoran membawa anaknya ke dapur. Si ayah mengambil tiga buah panci dan mengisinya masing-masing dengan air lalu meletakkannya ke atas tiga kompor yang menyala. Setelah airnya mendidih, panci pertama di isi dengan wortel, panci kedua dengan telur dan panci ketiga kopi. Setelah dibiarkan mendidih selama duapuluh menit, wortel dan telur diambil keluar lalu diletakkan di sebuah piring, sementara kopi di panci ke tiga disaring ke dalam sebuah gelas. Lalu dia menyuruh anaknya untuk memegang wortel, memecahkan telur dan terakhir dia menyuruh anaknya untuk mencium aroma dari kopi yang ada di dalam gelas. Si anak bertanya, apa maksud semuanya ini ayah ?????
Si ayah menjawab, ketiga benda tadi mengalami hal yang sama, yaitu di rebus dalam air mendidih tetapi selepas perebusan itu mereka menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan kerasa menjadi lunak. Sedangkan telur yang semula mudah pecah kini menjadi keras dan kokoh. Lalu kopi yang direbus malah merubah air yang merebusnya itu. Jadi, yang manakah dirimu ??? Tanya sang ayah kepada anaknya. “Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu ??? Apakah kamu menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi ?????

3 comments:

  1. Hai, Satelite ... :)
    Thanks udah mampir ke blog ku yach :) Thanks juga atas pujiannya ... jadi ge er nih! :D

    Ilustrasi tentang wortel, telur & kopi itu sejak dulu sangat menarik perhatianku. Aku sendiri merasa seperti telur. Masalah2 yang kulalui kayaknya merubahku jadi keras & tegar *dalemmm* :D
    Padahal *boleh ditanya ama ortu & sodara2ku*, sejak laer ampe SMA, aku tuh rapuhhh banget. Dilindungiii banget. Penakuttt banget. But I try to learn & learn ... how to be strong :)

    ReplyDelete
  2. saya mo jadi bijiiiiiiii kopi..

    makin di godok makin wangiiiiiiiiii ..

    tapi kenyataaaaannya jadi apa yach ???
    dunno.. hehe :)

    ReplyDelete
  3. @ninis,
    iya, kamu tuh tegar banget deh,...salute!

    @yenny,
    kopi abc apa kapal api say? :P

    ReplyDelete