Tadi siang aku duduk ngobrol sama salah seorang temen kerjaku sambil minum kopi waktu jam istirahat. Dia kerja sebagai “tukang cuci” alat-alat laboratorium jadi setiap hari basah-basahan melulu, udah gitu ada bahaya kena bahan kimia juga. Orangnya rajin banget, beda dengan tukang cuci yang sebelumnya. Pokoknya semua kerjaannya beres tepat waktu, nggak pernah aku denger ada orang komplen tentang dia.
Temenku ini ternyata dari pagi ngeliat (merhatiin) aku yang sibuk terus nggak pernah berhenti. Dia juga bilang mukaku tuh kelihatan “kaku” banget nggak kaya biasanya sering bercanda dan ketawa. Melihat hal itu dia langsung bikinin aku kopi dan ajak aku keluar untuk relak sebentar. Memang hari ini aku sibuk banget, seperti biasa hari Senin pasti kerjaan bertumpuk apalagi tadi pagi ada masalah dengan salah satu shipmentku, udah gitu banyak email yang mesti dibalesin sementara orang yang telepon nggak berhenti. Kadang bingung mau ngerjain yang mana dulu, ini urgent itu urgent …..praktisnya semua urgent.
Temenku ini bilang, “kalau kerja itu hati mesti senang jadi kerjaan yang berat terasa ringan, lakukan yang terbaik semampu kita tetapi jangan terlalu memaksakan diri. Semua orang pasti pernah berbuat salah, jadi jangan pernah merasa “kecil hati” kalau kita berbuat salah dalam pekerjaan kita. Tetapi kalau kita berbuat salah jangan takut untuk mengakuinya dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi di masa yang akan datang. Dia juga bilang, kita harus “puas” dengan apa yang kita punya (mungkin maksudnya uang atau gaji kali), hidup itu pendek jadi dinikmati saja katanya.
Aku nggak nyangka, orang seperti dia yang pendidikannya nggak tinggi tetapi punya cara pandang yang menurut aku “sangat bijaksana”. Bisa menikmati pekerjaan dan hasil dari pekerjaannya tanpa protes atau mengeluh. Yang aku salut lagi, dia “berani” bicara hal seperti ini kepadaku. Berani berbagi “nasihat” demi kebaikan orang lain, padahal banyak orang yang punya pendidikan “sangat tinggi” tapi kerjaanya cuma mengeluh dan mengeluh setiap hari. Selalu “menuntut” yang terbaik, tetapi tidak pernah berusaha untuk “memberikan” yang terbaik. Terima kasih teman……………………
No comments:
Post a Comment