“Suharto’s youngest son leaves prison, wants to go Haj” begitulah judul berita di salah satu surat kabar di Singapura. Anak paling kecil dari “mantan” Presiden Indonesia Suharto ini telah di lepaskan dari penjara kemarin setelah menjalani masa hukuman 3 tahun dari total hukuman 15 tahun yang di jatuhkan oleh “hakim”. Hutomo “Tommy” Mandala Putra, akan menjalani masa percobaan satu tahun, berencana untuk naik haji.
Waktu Tommy meninggalkan Rumah Tahanan Cipinang, terjadi keributan antara wartawan dengan “tukang pukul” keluarganya. Wartawan meminta Tommy untuk memberikan komentar atas pelepasan dirinya dari tahanan, tetapi dia menolak sehingga para wartawan yang sudah menunggu berjam-jam pun marah. Akhirnya Tommy bisa “melarikan diri” melalui jalan lain yang sudah di siapkan oleh “anak buahnya”.
Tommy di jatuhi hukuman 15 tahun pada bulan Juli 2002, setelah “terbukti” memberikan perintah untuk “membunuh” ketua hakim yang menangani kasusnya. Tetapi setelah beberapa lama masa hukuman itu berkurang menjadi 10 tahun tanpa ada “penjelasan” yang jelas dari pihak yang “berwenang”. Setelah itu, dia mendapat beberapa kali “remisi” karena di “anggap” berkelakuan baik selama berada di penjara.
Yang bikin aku tambah bingung, orang “suruhannya” di jatuhi hukuman “seumur hidup” dan sekarang masih berada di dalam penjara. Ini adalah “gambar” nyata hukum di Indonesia, segalanya bisa bisa di “musyawarah”kan. Bisa nggak yah semuanya ini berubah …….. ??????????
Tuesday, October 31, 2006
Monday, October 30, 2006
Senin, 30 Oktober 2006
Seperti biasa kalau hari Senin kerjaan tuh banyak banget, udah gitu “urgent” lagi. Dua orang “analyst” yang tugasnya bikin test nggak masuk (sakit), jadi aku mesti ikut bantuin supaya kerjaannya bisa selesai tepat waktu. Kalau sudah begini jam makanku jadi kacau, udah jam 2 lewat masih belum makan, padahal aku pernah kena sakit “mag” yang parah dulu. Orang kalau sibuk memang suka lupa sama macem-macem masalah, asal jangan sampe lupa “nafas” aja yah …….. nanti bisa “game” he..he…he….
Bisnis rantangan kita mulai di perluas jaringannya, sekarang kita udah mulai ngelayanin daerah “Bukit Panjang” dan sekitarnya. Kata Lita kalau kita nggak mau layanin, nanti mereka bisa ngambil ke tempat lain trus kita “gigit jari” deh. Lagian tahun depan doi kan nggak mau kerja lagi, mau serius ngurusin bisnis. Dia bilang kerja sama orang tuh makan hati, kerja sendiri biar dapetnya dikit tapi hati seneng. Aku sih lebih seneng kalau dia nggak kerja di kantor “itu” lagi, banyak ketidak adilan tapi nggak ada yang berani bertindak. Kalau kata orang malayu sini, aku tug jadi “geram” deh sama si “anu”, tapi jangan di pikirin, nanti jadi sakit hati. Kalau bisa ya di doain biar dia sadar …….. (eamangnya sekarang dia lagi “Pengsan” kali yeh ….. kaya modblognya si Lita).
Di rumah makan malem sama-sama, hari ini mami ngerebus “kerang” wah enak bener di “cocol” pake sambel mangga ….. aaaaahhhhhh enakkkkkkk….
Bisnis rantangan kita mulai di perluas jaringannya, sekarang kita udah mulai ngelayanin daerah “Bukit Panjang” dan sekitarnya. Kata Lita kalau kita nggak mau layanin, nanti mereka bisa ngambil ke tempat lain trus kita “gigit jari” deh. Lagian tahun depan doi kan nggak mau kerja lagi, mau serius ngurusin bisnis. Dia bilang kerja sama orang tuh makan hati, kerja sendiri biar dapetnya dikit tapi hati seneng. Aku sih lebih seneng kalau dia nggak kerja di kantor “itu” lagi, banyak ketidak adilan tapi nggak ada yang berani bertindak. Kalau kata orang malayu sini, aku tug jadi “geram” deh sama si “anu”, tapi jangan di pikirin, nanti jadi sakit hati. Kalau bisa ya di doain biar dia sadar …….. (eamangnya sekarang dia lagi “Pengsan” kali yeh ….. kaya modblognya si Lita).
Di rumah makan malem sama-sama, hari ini mami ngerebus “kerang” wah enak bener di “cocol” pake sambel mangga ….. aaaaahhhhhh enakkkkkkk….
Sunday, October 29, 2006
NYASAR
Bulan ini tiga keluarga temen gerejaku mendapat “berkat”, seorang anak telah lahir di tengah-tengah keluarga mereka. Tanggal lahir ketiga bayi tersebut berdekatan lho, dan salah satu bayi lahir sama dengan tanggal lahirku 25 Oktober …. Bisa di rayain barengan deh ulang tahunnya he..he..he..
Tadi sore, kita sekeluarga pergi nengokin kerumah salah satu keluarga yang berbahagia ini. Mereka tinggal di daerah Hillview. Sekalian juga hari ini mau nengokin “sepupuku” yang lagi sekolah disini, dan tinggal di asrama di Whitley Road. Dia “keserempet” mobil dan orang tuanya nelponin melulu, nanya gimana keadaan anaknya. Padahal mereka sudah telepon langsung, dan anaknya bilang nggak apa-apa tapi masih nggak puas trus minta tolong aku untuk melihat keadaan anaknya itu. Jadi habis nganterin mami dan Minah kerumah temenku, aku dan Lita langsung pergi lagi naik taksi.
Sepupuku tuh baik-baik saja, cuma pergelangan tangannya nggak bisa di puter, sambungannya bergeser kata dokter. Nggak seperti yang di bilang bapaknya, kalau tangannya tuh patah dan kakinya juga nggak bisa di gerakkin, pokoknya macem-macem deh. Emang susah deh soalnya sepupuku tuh anak satu-satunya jadi orang tuanya “kelewatan” takutnya.
Selesai nengokin, kita pulang kerumah temenku lagi. Rencananya mau jemput mami sama Minah trus pulang kerumah sama-sama. Berhubung dari Whitley Road nggak ada bus yang langsung ke Hillview, kita mesti tuker bus di daerah bukit timah. Dari bukit timah ada 2 bis yang lewat kerumah temenku, tetapi karena kita naiknya di “halte” yang salah, yang seharusnya 5 menit sampe jadi hampir 1 jam kita baru sampe. Itupun mesti jalan kaki dulu, soalnya kita kelewatan turunnya. Ternyata bis yang kita naikin nggak berhenti di setiap halte yang dilewatinya. Pokoknya bener-bener “ngeselin” deh……kok bisa bisanya yah kita nyasar sampe seperti ini,...
Ahhhh dah deh,...hitung-hitung jalan-jalan kali yeee
Tadi sore, kita sekeluarga pergi nengokin kerumah salah satu keluarga yang berbahagia ini. Mereka tinggal di daerah Hillview. Sekalian juga hari ini mau nengokin “sepupuku” yang lagi sekolah disini, dan tinggal di asrama di Whitley Road. Dia “keserempet” mobil dan orang tuanya nelponin melulu, nanya gimana keadaan anaknya. Padahal mereka sudah telepon langsung, dan anaknya bilang nggak apa-apa tapi masih nggak puas trus minta tolong aku untuk melihat keadaan anaknya itu. Jadi habis nganterin mami dan Minah kerumah temenku, aku dan Lita langsung pergi lagi naik taksi.
Sepupuku tuh baik-baik saja, cuma pergelangan tangannya nggak bisa di puter, sambungannya bergeser kata dokter. Nggak seperti yang di bilang bapaknya, kalau tangannya tuh patah dan kakinya juga nggak bisa di gerakkin, pokoknya macem-macem deh. Emang susah deh soalnya sepupuku tuh anak satu-satunya jadi orang tuanya “kelewatan” takutnya.
Selesai nengokin, kita pulang kerumah temenku lagi. Rencananya mau jemput mami sama Minah trus pulang kerumah sama-sama. Berhubung dari Whitley Road nggak ada bus yang langsung ke Hillview, kita mesti tuker bus di daerah bukit timah. Dari bukit timah ada 2 bis yang lewat kerumah temenku, tetapi karena kita naiknya di “halte” yang salah, yang seharusnya 5 menit sampe jadi hampir 1 jam kita baru sampe. Itupun mesti jalan kaki dulu, soalnya kita kelewatan turunnya. Ternyata bis yang kita naikin nggak berhenti di setiap halte yang dilewatinya. Pokoknya bener-bener “ngeselin” deh……kok bisa bisanya yah kita nyasar sampe seperti ini,...
Ahhhh dah deh,...hitung-hitung jalan-jalan kali yeee
Friday, October 27, 2006
Jumat, 27 Oktober 2006
Sudah beberapa hari ini Singapura hujan terus, kalau nggak pagi sore pasti hujan walaupun cuma gerimis doang. Ternyata dengan datangnya musim penghujan, angka PSI (Pollutant Standard Index) jadi turun sampai di bawah 30 an hari ini. Tidak cuma hujan saja yang mengurangi angka PSI, tetapi perubahan arah angin juga berperan besar dalam penurunan kadar polusi udara ini. Sekarang udara pagi yang segar tuh bisa di rasain lagi, bau asap sudah hilang.
Sekarang tempat-tempat seperti pantai, taman dan pusat perbelanjaan sudah mulai di kunjungi orang lagi. Tidak ada ketakutan akan sakit tenggorokan, atau panas dingin yang banyak di derita waktu kadar polusi udara sangat tinggi pada beberapa minggu yang lalu. Mudah-mudahan “asap” itu tidak datang lagi, kasihan anak-anak kecil nggak bisa main keluar rumah.
Sekarang tempat-tempat seperti pantai, taman dan pusat perbelanjaan sudah mulai di kunjungi orang lagi. Tidak ada ketakutan akan sakit tenggorokan, atau panas dingin yang banyak di derita waktu kadar polusi udara sangat tinggi pada beberapa minggu yang lalu. Mudah-mudahan “asap” itu tidak datang lagi, kasihan anak-anak kecil nggak bisa main keluar rumah.
Thursday, October 26, 2006
"Michael Scumacher"
Ajang balapan Formula 1 tahun ini selesai sudah, balapan di sirkuit Interlagos, Brazil berakhir sudah. Felippe de Massa pembalap Ferari finish di urutan pertama, disusul oleh Fernando Alonso dan Jenson Button di urutan ketiga. Michael Schumacher finish di urutan keempat, dengan hasil ini Alonso dinobatkan sebagai Juara Dunia Lomba Balap Formula 1 2006.
Michael Schumacher tidak menjadi juara dunia, atau memenangkan balapan dan bahkan dia tidak naik di podium Interlagos, Brazil. Tetapi balapan terakhirnya di Brazilian Grand Prix, menunjukkan kesungguhan, kemampuan dan kerja keras yang menjadikan dia pembalap Formula 1 terbaik sepanjang sejarah. Karir Schumacher di Formula 1 mungkin sudah berakhir, tetapi dia tetap menyuguhkan tontonan yang menarik pada balapan terakhirnya,................ Terima kasih Michael.
Mengutip wawancara Schumacher setelah balapan :
“Saya turut bahagia atas kemenangan Felipe Massa, merupakan kebanggan buat dia menjadi orang Brazil pertama yang menang di Interlagos semenjak Arton Senna meninggal. Akan sangat menyenangkan kalau saya bisa naik podium bersama-sama dengan dia (Massa) dan pada kesempatan ini saya juga mengucapkan selamat kepada Fernando Alonso. Hari ini, saya merasa balapan sudah berakhir karena ban belakang mobil saya “kempes” pada putaran yang kesembilan, ketika saya melewati Fisichella. Saya tidak menyadarinya sampai di beritahu oleh tim lewat radio. Setelah masuk pit untuk mengganti ban, beruntung saya dapat kembali mendapatkan posisi keempat setelah berusaha keras, terimakasih pada mobil yang tangguh dan ban Bridgeston yang luar biasa. Hari ini karir balapan saya sampai pada titik akhir, ini adalah moment yang paling spesial dalam hidup saya dan saya bangga menjalani semuanya ini bersama orang-orang terbaik di bidangnya, sebut saja semua orang yang menjadi bagian dari keluarga besar Ferari. Banyak sekali yang bisa saya katakan tentang mereka, tetapi saya tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkannya ………. Terima kasih buat semua ….
Michael Schumacher tidak menjadi juara dunia, atau memenangkan balapan dan bahkan dia tidak naik di podium Interlagos, Brazil. Tetapi balapan terakhirnya di Brazilian Grand Prix, menunjukkan kesungguhan, kemampuan dan kerja keras yang menjadikan dia pembalap Formula 1 terbaik sepanjang sejarah. Karir Schumacher di Formula 1 mungkin sudah berakhir, tetapi dia tetap menyuguhkan tontonan yang menarik pada balapan terakhirnya,................ Terima kasih Michael.
Mengutip wawancara Schumacher setelah balapan :
“Saya turut bahagia atas kemenangan Felipe Massa, merupakan kebanggan buat dia menjadi orang Brazil pertama yang menang di Interlagos semenjak Arton Senna meninggal. Akan sangat menyenangkan kalau saya bisa naik podium bersama-sama dengan dia (Massa) dan pada kesempatan ini saya juga mengucapkan selamat kepada Fernando Alonso. Hari ini, saya merasa balapan sudah berakhir karena ban belakang mobil saya “kempes” pada putaran yang kesembilan, ketika saya melewati Fisichella. Saya tidak menyadarinya sampai di beritahu oleh tim lewat radio. Setelah masuk pit untuk mengganti ban, beruntung saya dapat kembali mendapatkan posisi keempat setelah berusaha keras, terimakasih pada mobil yang tangguh dan ban Bridgeston yang luar biasa. Hari ini karir balapan saya sampai pada titik akhir, ini adalah moment yang paling spesial dalam hidup saya dan saya bangga menjalani semuanya ini bersama orang-orang terbaik di bidangnya, sebut saja semua orang yang menjadi bagian dari keluarga besar Ferari. Banyak sekali yang bisa saya katakan tentang mereka, tetapi saya tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkannya ………. Terima kasih buat semua ….
Wednesday, October 25, 2006
"Ulang Tahunku"
Hari ini adalah hari bersejarah buat saya, 33 tahun yang lalu saya di lahirkan di sebuah rumah sakit kecil di pinggiran kota Jakarta. Rumah sakit ini adalah sebuah rumah sakit yang didirikan dan disubsidi oleh sebuah yayasan Katolik dari Belanda. Selain rumah sakit, yayasan ini juga punya sekolahan, mulai dari TK, SD, SMP dan STM Grafika (denger-denger STM Grafika ini nomer satu di Jakarta lho). Mereka juga punya “asrama” tempat tinggal murid yang rumahnya jauh dari sekolahan, juga ada asrama tempat untuk anak-anak yang “kurang mampu” atau “terbuang” dari keluarganya. Semua biaya sekolah di tanggung oleh yayasan, sampai kalau sakitpun biaya untuk berobat di bayarin lho. Aku “salut” sama orang-orang yang bekerja dan mengelola semuanya ini, mulai dari sekolahan, rumah sakit, sampai makanan untuk anak-anak yang tinggal di sana. Mereka punya “hati” yang penuh “kasih” terhadap sesamanya, dan ternyata nggak cuma orang Kristen saja yang bisa sekolah di sana, orang dari agama lainpun di terima dengan tangan terbuka.
Banyak hal yang sudah terjadi selama 33 tahun ini, suka dan duka yang saya alami membuat hidup ini jadi penuh “warna”. Orang bilang kalau hidup ini datar-datar saja (nggak ada masalah) malah jadi “ngebosenin”, tapi kalau kebanyakan masalah juga bisa “stress” he…he…he.. Saya berusaha untuk selalu “bersyukur” atas apapun yang terjadi dalam hidup ini, awalnya waktu saya menanggungnya sendiri memang “berat”, tetapi sekarang ada Lita yang selalu siap “menopang” dan memberikan “semangat” bila masalah datang. Terima kasih buat semua perhatian, kasih sayang dan kesabaran yang sudah kamu berikan ya “Non” ……… terima kasih juga buat hadiahnya ….he…he..he… aku seneng banget ……
Ada perayaan kecil malam ini di rumah, mamiku masak beberapa macem makanan untuk makan malam bersama. Yang dateng juga cuma temen deket saja sekitar 3-4 orang plus kami sekeluarga. Ini merupakan Ulang Tahun pertamaku di Singapura yang dirayain bersama mamiku, mangkanya dia tuh sedikit “maksa” untuk masak makanan yang “spesial”, dia bilang mumpung dia ada disini jadi bisa masakin buat aku. Kasih orang tua itu memang sepanjang jalan, terima kasih yah “Mami”.
Ada satu kejutan lagi, mamiku, Minah dan Lita sudah beliin “kado” buat aku … waduh senengnya. Ini adalah hadiah Ulang Tahun yang pertama dari mamiku ……. Makasih yah…..jadi mau nangis neehhhhhh ……
Banyak hal yang sudah terjadi selama 33 tahun ini, suka dan duka yang saya alami membuat hidup ini jadi penuh “warna”. Orang bilang kalau hidup ini datar-datar saja (nggak ada masalah) malah jadi “ngebosenin”, tapi kalau kebanyakan masalah juga bisa “stress” he…he…he.. Saya berusaha untuk selalu “bersyukur” atas apapun yang terjadi dalam hidup ini, awalnya waktu saya menanggungnya sendiri memang “berat”, tetapi sekarang ada Lita yang selalu siap “menopang” dan memberikan “semangat” bila masalah datang. Terima kasih buat semua perhatian, kasih sayang dan kesabaran yang sudah kamu berikan ya “Non” ……… terima kasih juga buat hadiahnya ….he…he..he… aku seneng banget ……
Ada perayaan kecil malam ini di rumah, mamiku masak beberapa macem makanan untuk makan malam bersama. Yang dateng juga cuma temen deket saja sekitar 3-4 orang plus kami sekeluarga. Ini merupakan Ulang Tahun pertamaku di Singapura yang dirayain bersama mamiku, mangkanya dia tuh sedikit “maksa” untuk masak makanan yang “spesial”, dia bilang mumpung dia ada disini jadi bisa masakin buat aku. Kasih orang tua itu memang sepanjang jalan, terima kasih yah “Mami”.
Ada satu kejutan lagi, mamiku, Minah dan Lita sudah beliin “kado” buat aku … waduh senengnya. Ini adalah hadiah Ulang Tahun yang pertama dari mamiku ……. Makasih yah…..jadi mau nangis neehhhhhh ……
Tuesday, October 24, 2006
"Lebaran"
Lebaran...., hari yang paling di tunggu-tunggu oleh kaum muslim. Setelah satu bulan berpuasa, mereka mengakhirinya dengan suatu perayaan besar “Idul Fitri”. Pada hari ini mereka saling meminta maaf antara satu dan yang lainnya. Tidak cuma dengan anggota keluarga masing-masing, tetapi juga dengan semua orang yang berada atau tinggal di sekitarnya. Di Indonesia “dulu” ada tradisi saling bertukar makanan, keluarga yang satu memberikan sebagian makanan yang dia masak ke keluarga lain dan begitu juga sebaliknya. Tetapi belakangan ini tradisi seperti itu cuma ada di desa-desa saja, “orang Kota” nampaknya tidak terlalu perduli dengan tradisi ini. Sayang, padahal itu sebuah tradisi yang baik “saling berbagi”.
Tadi aku, Lita, Mami dan Bibiku, pergi kerumah salah seorang teman kantorku. Dia adalah teman paling dekatku selama aku berada di Singapura. Datang berkunjung kerumahnya saat “Hari Raya” merupakan kebiasaan yang aku lakukan setiap tahun. Seperti biasa, ibunya masak macam-macam makanan dan kue-kue untuk kita makan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarganya, mulai dari ketupat, rendang, ayam masak merah, serundeng, kue tart nenas …. Pokoknya macem-macem deh…… sampai kita tuh bingung mau makan yang mana …he…he…he… Nih aku kasih lihat gambarnya, tapi jangan pada “ngiler” yah …..he…..he….he….
Kue-kue
Sambal Goreng Udang
Rendang Daging
Ketupat Sayur
Ayam Masak Santan
Selamat Hari Raya yah "Teman" ................
Tadi aku, Lita, Mami dan Bibiku, pergi kerumah salah seorang teman kantorku. Dia adalah teman paling dekatku selama aku berada di Singapura. Datang berkunjung kerumahnya saat “Hari Raya” merupakan kebiasaan yang aku lakukan setiap tahun. Seperti biasa, ibunya masak macam-macam makanan dan kue-kue untuk kita makan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarganya, mulai dari ketupat, rendang, ayam masak merah, serundeng, kue tart nenas …. Pokoknya macem-macem deh…… sampai kita tuh bingung mau makan yang mana …he…he…he… Nih aku kasih lihat gambarnya, tapi jangan pada “ngiler” yah …..he…..he….he….
Kue-kue
Sambal Goreng Udang
Rendang Daging
Ketupat Sayur
Ayam Masak Santan
Selamat Hari Raya yah "Teman" ................
Monday, October 23, 2006
"Muffin Ala Lita"
Kantor hari ini sepi banget (hampir kaya “kuburan” sepinya he..he..he..), sekitar 20 an orang “cuti”. Biasa kalau ada hari besar yang berdekatan dan ada hari kerja yang “kejepit” pasti banyak yang ambil cuti. Semua temenku yang merayakan “Lebaran” nggak masuk kerja, seperti biasa aku mesti “cover” kerjaan mereka. Jadi hari ini tuh judulnya “sibuk.com” (belajar dari coni ..he..he..he..).
Kemaren Lita kan belajar bikin “muffin”, hasilnya enak juga lho ……. Ternyata dia tuh memang “berbakat” untuk bikin kue, sudah terbukti dari beberapa kue yang di buat, rasanya nggak kalah dengan yang di jual di toko kue. Seneng banget waktu ngeliat dia “tersenyum” merayakan keberhasilannya …he..he…he… Mami, Minah sama bibiku juga bilang kuenya enak, jadi tambah “terbang” deh dia ……. Ini hasil karyanya :
Dari penampakannya aja sudah dapat di bayangkan bagaimana rasanya, rencananya ULTAH ku yang udah mau sampe, Lita juga mau bikinin kue buat aku. Hari ini dia kan nggak kerja, tadi waktu aku telepon doi lagi sibuk belanja barang-barang untuk keperluan bikin kue Ulang Tahun. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik ya non……… Aku sayang kamu ………………
Kemaren Lita kan belajar bikin “muffin”, hasilnya enak juga lho ……. Ternyata dia tuh memang “berbakat” untuk bikin kue, sudah terbukti dari beberapa kue yang di buat, rasanya nggak kalah dengan yang di jual di toko kue. Seneng banget waktu ngeliat dia “tersenyum” merayakan keberhasilannya …he..he…he… Mami, Minah sama bibiku juga bilang kuenya enak, jadi tambah “terbang” deh dia ……. Ini hasil karyanya :
Dari penampakannya aja sudah dapat di bayangkan bagaimana rasanya, rencananya ULTAH ku yang udah mau sampe, Lita juga mau bikinin kue buat aku. Hari ini dia kan nggak kerja, tadi waktu aku telepon doi lagi sibuk belanja barang-barang untuk keperluan bikin kue Ulang Tahun. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik ya non……… Aku sayang kamu ………………
Sunday, October 22, 2006
Minggu, 22 Oktober 2006
Bibiku lagi dateng di Singapura dari Batam. Aku tuh punya sepupu yang tinggal di Batam, jadi kalau bibiku dateng kesana untuk nengokin cucunya, dia juga mampir ke sini untuk ketemu sama kakaknya (mamiku).
Seperti biasa kita ke gereja jam 11 pagi, pulang dari gereja tanpa di sangka “hujan” turun deres banget, mau pulang jadi susah. Akhirnya kita putusin untuk tunggu sampai hujan berhenti. Tadi dapet info, kalau deket gereja tuh ada warung yang jual “lontong sayur” ala Medan (yang jualan orang Indo), trus kita kesana mau nyoba dan sekalian nungguin hujan berhenti.
Sampai disana kita ketemu temen yang juga “customer” rantangan kita, dia sekeluarga baru selesai makan di warung itu. Dia tanya, kenapa aku nggak mau buka warung makanan, karena menurut dia makanan yang kita masak tuh lebih enak rasanya dari yang dia makan di jual di situ. Dia juga bilang, kalau rendang yang kita masak rasanya lebih “mantap” ……. Jadi tambah semangat neh …he…he…he….
Aku bilangin sama dia, kalau rencananya memang tahun depan kita berencana untuk serius dalam bisnis ini ……. semoga …….
Lontong sayurnya lumayan enak, aku tuh baru tahu perbedaan antara lontong sayur biasa dengan ala medan. Lontong sayur ala medan di tambahin “tauco”, menurut temenku tadi tauco ini yang bikin rasanya jadi nggak “muak”. Aneh memang lontong sayur pakai tauco, tapi not bad lah rasanya. Selesai makan hujan sudah mulai reda, cepet-cepet cari taksi untuk pulang. Hari ini Lita mau nyoba bikin kue “muffin” …….. berhasil nggak yah ………. ????????
Seperti biasa kita ke gereja jam 11 pagi, pulang dari gereja tanpa di sangka “hujan” turun deres banget, mau pulang jadi susah. Akhirnya kita putusin untuk tunggu sampai hujan berhenti. Tadi dapet info, kalau deket gereja tuh ada warung yang jual “lontong sayur” ala Medan (yang jualan orang Indo), trus kita kesana mau nyoba dan sekalian nungguin hujan berhenti.
Sampai disana kita ketemu temen yang juga “customer” rantangan kita, dia sekeluarga baru selesai makan di warung itu. Dia tanya, kenapa aku nggak mau buka warung makanan, karena menurut dia makanan yang kita masak tuh lebih enak rasanya dari yang dia makan di jual di situ. Dia juga bilang, kalau rendang yang kita masak rasanya lebih “mantap” ……. Jadi tambah semangat neh …he…he…he….
Aku bilangin sama dia, kalau rencananya memang tahun depan kita berencana untuk serius dalam bisnis ini ……. semoga …….
Lontong sayurnya lumayan enak, aku tuh baru tahu perbedaan antara lontong sayur biasa dengan ala medan. Lontong sayur ala medan di tambahin “tauco”, menurut temenku tadi tauco ini yang bikin rasanya jadi nggak “muak”. Aneh memang lontong sayur pakai tauco, tapi not bad lah rasanya. Selesai makan hujan sudah mulai reda, cepet-cepet cari taksi untuk pulang. Hari ini Lita mau nyoba bikin kue “muffin” …….. berhasil nggak yah ………. ????????
Saturday, October 21, 2006
"Deepavali"
Hari ini adalah perayaan “Deepavali” di Singapura, jadi hari ini libur nasional. Buat orang yang hari Sabtu libur, Seninnya jadi libur. Yang jadi masalah, aku tuh kerja “alternate Saturday” mangkanya hari Senin mesti masuk. Di sini tuh kalau hari libur jatuh waktu “off day”, liburnya di pindahin / gantiin ke hari kerja enak kan ……..
Deepavali adalah “Festival of Light” dan merupakan perayaan kemenangan Dewa Krishna terhadap raja setan Narakasura. Di seluruh dunia orang Hindu merayakan Deepavali sebagai kemenangan terang terhadap kegelapan dan kebaikan terhadap kejahatan. Di saat perayaan ini, “Little India” di Singapura ramai di kunjungi oleh orang keturunan India untuk membeli makanan ala India, rempah-rempah dan sebagian besar wanita mencari “sari” yang bagus untuk di pakai.
Kebetulan tetangga sebelah rumah tuh keturunan India, hari ini mereka merayakan Deepavali. Mungkin kaya lebaran atau Natal mereka juga masak makanan yang tidak seperti biasanya …. lebih special gitu. Kita kebagian juga …. he….. he….he…. tadi pagi waktu aku lagi maen bulutangkis, tetangga kita nganterin makanan kerumah. Lita yang nerima, makanan tradisional India. Nasi briyani, tossay, ayam masak merah, acar dan kambing masak kari kuning. Seperti biasa, aku tuh suka banget makanan India, mangkanya waktu pulang dari bulutangkisan aku cepet-cepet mandi dan langsung “minta” makan sama Lita. Lumayan juga rasanya, terutama ayam masak merahnya samape aku nambah nasi …he….he….he…. Selamat Deepavali yah “neighbour” ……
Deepavali adalah “Festival of Light” dan merupakan perayaan kemenangan Dewa Krishna terhadap raja setan Narakasura. Di seluruh dunia orang Hindu merayakan Deepavali sebagai kemenangan terang terhadap kegelapan dan kebaikan terhadap kejahatan. Di saat perayaan ini, “Little India” di Singapura ramai di kunjungi oleh orang keturunan India untuk membeli makanan ala India, rempah-rempah dan sebagian besar wanita mencari “sari” yang bagus untuk di pakai.
Kebetulan tetangga sebelah rumah tuh keturunan India, hari ini mereka merayakan Deepavali. Mungkin kaya lebaran atau Natal mereka juga masak makanan yang tidak seperti biasanya …. lebih special gitu. Kita kebagian juga …. he….. he….he…. tadi pagi waktu aku lagi maen bulutangkis, tetangga kita nganterin makanan kerumah. Lita yang nerima, makanan tradisional India. Nasi briyani, tossay, ayam masak merah, acar dan kambing masak kari kuning. Seperti biasa, aku tuh suka banget makanan India, mangkanya waktu pulang dari bulutangkisan aku cepet-cepet mandi dan langsung “minta” makan sama Lita. Lumayan juga rasanya, terutama ayam masak merahnya samape aku nambah nasi …he….he….he…. Selamat Deepavali yah “neighbour” ……
Friday, October 20, 2006
"Petr Cech"
Sabtu tanggal 14 Oktober 2006 yang lalu, di salah satu pertandingan sepak bola liga Inggris antara kesebelasan Chelsea vs Reading terjadi “insident” yang menyebabkan 2 orang penjaga gawang dari Chelsea “cedera” cukup berat. Awalnya penjaga gawang utama Petr Cech berusaha untuk menghalau bola yang menuju ke arah gawangnya, tapi ada salah satu pemain lawan juga berusaha untuk menendang bola tersebut masuk ke gawang. Tabrakan antara ke dua pemain ini pun tidak dapat di hindarkan lagi, lutut pemain Reading menabrak keras “kepala” dari Petr dan menyebabkan keretakan pada tulang tengkoraknya. Cudicini penjaga gawang cadangan Chelsea juga mengalami nasib yang sama, tetapi cedera yang dia alami tidak separah Petr, walaupun sempet pingsan di lapangan sebelum akhirnya di bawa kerumah sakit.
Petr Cech lahir tanggal 20 May 1982, dia di besarkan di Czech Republic, di sebuah desa bernama Pilsen. Dulu dia bercita-cita untuk menjadi pemain “ice-hockey” untuk tim nasional, tapi karena orang tuanya tidak sanggup membeli peralatan ice-hockey yang mahal dia pun berubah pikiran lalu memilih sepak bola menjadi olah raga “favorite”nya. Pada umur 19 tahun dia memecahkan rekor national tidak “kebobolan” selama lebih dari 1000 menit pertandingan. Membawa Czech Republic juara Piala Eropa 2002 untuk kelompok umur di bawah 21 tahun, pada Euro 2004 dipilih menjadi UEFA’s All Star Squad. Tahun pertama di Chelsea dia memecahkan rekor Liga Inggris 1024 menit tidak pernah “kebobolan”. Masih banyak lagi penghargaan yang diterimanya, sampai-sampai di juluki sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia saat ini.
Tetapi sekarang dia terbujur lemah di rumah sakit setelah menjalani operasi. Dokter bilang Petr harus istirahat selama kurang lebih 1 tahun. Dokternya juga kasih “warning”, kalau Petr terlalu cepat kembali untuk bermain bagi Chelsea akibatnya akan sangat fatal. Tragis memang, di saat karir yang sedang “bersinar” dan usia yang masih muda Petr mengalami “kecelakaaan” waktu bertanding. Cepat sembuh Petr ……………..
Petr Cech lahir tanggal 20 May 1982, dia di besarkan di Czech Republic, di sebuah desa bernama Pilsen. Dulu dia bercita-cita untuk menjadi pemain “ice-hockey” untuk tim nasional, tapi karena orang tuanya tidak sanggup membeli peralatan ice-hockey yang mahal dia pun berubah pikiran lalu memilih sepak bola menjadi olah raga “favorite”nya. Pada umur 19 tahun dia memecahkan rekor national tidak “kebobolan” selama lebih dari 1000 menit pertandingan. Membawa Czech Republic juara Piala Eropa 2002 untuk kelompok umur di bawah 21 tahun, pada Euro 2004 dipilih menjadi UEFA’s All Star Squad. Tahun pertama di Chelsea dia memecahkan rekor Liga Inggris 1024 menit tidak pernah “kebobolan”. Masih banyak lagi penghargaan yang diterimanya, sampai-sampai di juluki sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia saat ini.
Tetapi sekarang dia terbujur lemah di rumah sakit setelah menjalani operasi. Dokter bilang Petr harus istirahat selama kurang lebih 1 tahun. Dokternya juga kasih “warning”, kalau Petr terlalu cepat kembali untuk bermain bagi Chelsea akibatnya akan sangat fatal. Tragis memang, di saat karir yang sedang “bersinar” dan usia yang masih muda Petr mengalami “kecelakaaan” waktu bertanding. Cepat sembuh Petr ……………..
Thursday, October 19, 2006
Kamis, 19 Oktober 2006
Hari ini di kantor ada “hujan email” yang isinya komplen masalah “house keeping” di dalam laboratorium. Akhir-akhir ini memang aku juga sering lihat kalau dateng pagi, laboratorium tuh kaya “kapal pecah”. Tissue, tetesan minyak, dan peralatan yang sudah kotor tergeletak di mana-mana. Terus kalau di tanya kenapa kaya gitu, supevisornya dengan enteng bilang semalam kerjaan banyak banget jadi nggak sempet bersih-bersih. Alasan yang “klise”, kalau setiap anggota tim yang kerja membersihkan tempat dan peralatan yang dia pakai pasti semuanya “beres”. Cuma karena mereka pada “males” mangkanya semua jadi kotor.
Kadang untuk mendidik "manusia" tuh lebih susah dari pada mendidik "binatang". Karena manusia punya "ego" mangkanya susah banget di ajarinnya, karena kalau menurut ego mereka nggak bener, ngga bakal di ikutin. Apalagi kalau sudah ketemu orang yang "terlampau pintar" yang suka berpikir atau menilai sesuatu menurut caranya sendiri, wah jadi makin susah deh.......
Yang paling bagus sih kalau perubahan tumbuh atas dasar kemauan sendiri, tanpa ada tekanan dari orang lain. Kalau sudah begini dunia ini pasti "nyaman" banget deh ... he.... he....he.....
Kadang untuk mendidik "manusia" tuh lebih susah dari pada mendidik "binatang". Karena manusia punya "ego" mangkanya susah banget di ajarinnya, karena kalau menurut ego mereka nggak bener, ngga bakal di ikutin. Apalagi kalau sudah ketemu orang yang "terlampau pintar" yang suka berpikir atau menilai sesuatu menurut caranya sendiri, wah jadi makin susah deh.......
Yang paling bagus sih kalau perubahan tumbuh atas dasar kemauan sendiri, tanpa ada tekanan dari orang lain. Kalau sudah begini dunia ini pasti "nyaman" banget deh ... he.... he....he.....
Wednesday, October 18, 2006
Mengalah Bukan Kalah
Tadi pagi seperti biasa berangkat kerja sekitar jam 7.10 pagi, sampai di Jurong East sekitar jam 7.30 an. Waktu sampai ke tempat nunggu bis, ada suara “klason” mobil yang di bunyiin berulang-ulang. Biasanya jarang bener orang “mencet” klakson di sini, mangkanya aku kaget banget. Ternyata ada bis sama mobil yang lagi berebutan jalan, mobil ada di kiri mau keluar, sementara bisnya dari kanan mau berhenti di kiri. Memang di situ tuh nggak ada haltenya, tapi sebagian besar orang di sini tahu kalau daerah situ adalah salah satu tempat untuk jemput karyawan yang mau kerja, jadi banyak bis yang akan berhenti sebentar untuk menaikkan penumpang.
Kadang memang sopir bisnya pada keterlaluan, karena ngerasa mobilnya lebih besar jadi suka seenaknya gitu. Dari kanan langsung motong kekiri, tanpa peduli ada mobil lain nggak yang mau keluar dari kiri. Tapi biasanya sopir di mobil yang lebih kecil “ngalah” nunggu sebentar sampai bisnya jalan baru deh dia jalan juga. Kali ini sopirnya nggak mau ngalah, trus dia mencet klakson keras-keras, jadi sopir bisnya juga “kesel” terus di “pepetin” aja bisnya ke kiri jadi si mobil kecil nggak bisa keluar. Sempet jadi “tontonan” gratis pagi-pagi
Begitulah kalau nggak bisa ngendaliin emosi, jadi nggak sabaran dan maunya marah melulu. Sebenernya kalau kedua sopir tersebut bisa saling menghargai, hal kaya begini tuh nggak akan terjadi. Melihat kejadian tadi aku jadi belajar sesuatu, kalau mengalah itu lebih baik dari pada akhirnya bikin malu diri sendiri. Mengalah bukan bearti kalah kan …….
Kadang memang sopir bisnya pada keterlaluan, karena ngerasa mobilnya lebih besar jadi suka seenaknya gitu. Dari kanan langsung motong kekiri, tanpa peduli ada mobil lain nggak yang mau keluar dari kiri. Tapi biasanya sopir di mobil yang lebih kecil “ngalah” nunggu sebentar sampai bisnya jalan baru deh dia jalan juga. Kali ini sopirnya nggak mau ngalah, trus dia mencet klakson keras-keras, jadi sopir bisnya juga “kesel” terus di “pepetin” aja bisnya ke kiri jadi si mobil kecil nggak bisa keluar. Sempet jadi “tontonan” gratis pagi-pagi
Begitulah kalau nggak bisa ngendaliin emosi, jadi nggak sabaran dan maunya marah melulu. Sebenernya kalau kedua sopir tersebut bisa saling menghargai, hal kaya begini tuh nggak akan terjadi. Melihat kejadian tadi aku jadi belajar sesuatu, kalau mengalah itu lebih baik dari pada akhirnya bikin malu diri sendiri. Mengalah bukan bearti kalah kan …….
Tuesday, October 17, 2006
FACIAL di Singapore
Dulu kala,.. jaman masiy di Jakarta,…bebek rajin facial di Kose. Itu tuh,..yang di Cideng, tau kan padeee?? Ga mahal,…Cuma 100 rebek sekali facial, udah pake produk kose :P
Nahhhh after such a long time (6 tahun bok!),….Sabtu 2 minggu lalu,..pas yayang lagi main badminton,..bebek jalan2 ke pasar,…udah niatan mau cari tahu facial di sinihhh.
Huwaaahhh ternyata facial di sini tuh bukan barang mewah yahhh. Bayangin ajah,…ini bukan salon ngetop yang chain storenya ada disetiap penjuru singapur,…tapi audjubileee bebek dapet appointment jam 4.30 sore, padahal itu baru jam 11 pagi,…walhasil bebek pulang dulu ke rumah deh,..soale ada temen nyang mau dateng dan masak2 di rumah bebek.
Ehhh ga disangka, jam 2 si mbak,..eh anu,..salah satu siaocie nya nelepon,.. bilang ada slot kosong jam 2.30 krn ada yg ngebatalin janji,..Berhubung bebek keburu dah mau bobok siang dulu, jadi bebek tolak dahhh.
Jam 5, bebek dibangunin ma yayang,….”Non,…katanya mau facial?” alamakkk,.. telat deh bebek,…untung deket tempatnya, langsung ajah bebek meluncur full speed pake kaki ke sana….sampe sana jam 5 lewat dikit ,…..
Behubung ini pertama kali bebek ke sini,…mula2 bebek disuruh ngisi formulir dulu,…
Setelah itu, langsung deh digiring ke ruang perawatan, setelah sebelumnya disuruh pipis dulu…..Ruangannya gelap2 dikit gituh,…nyaman banget…..tus disuruh ganti baju pake kemben,…..baru deh muka bebek dipermak sampe bebek ketiduran,..hihihi.
Nikmat banget rasana,…..2 jam dimanjain,…huwwwaaahhh,….
Hargana ? berhubung ini yang pertama,…dapet harga promonya,…dari $170 jadi $90
Alamakkkk,..setengah jeti! Dan kok guwe mau2nya yah,…ambil paket???? Yah karena kalau ambil paket hargana juga $90/session,…bukan $170.
Gapapah deh ya,….capek2 kerja pingin juga nikmatin sedikit hasil keringet,…lagian ini kan investment lohhhhh
Nahhhh after such a long time (6 tahun bok!),….Sabtu 2 minggu lalu,..pas yayang lagi main badminton,..bebek jalan2 ke pasar,…udah niatan mau cari tahu facial di sinihhh.
Huwaaahhh ternyata facial di sini tuh bukan barang mewah yahhh. Bayangin ajah,…ini bukan salon ngetop yang chain storenya ada disetiap penjuru singapur,…tapi audjubileee bebek dapet appointment jam 4.30 sore, padahal itu baru jam 11 pagi,…walhasil bebek pulang dulu ke rumah deh,..soale ada temen nyang mau dateng dan masak2 di rumah bebek.
Ehhh ga disangka, jam 2 si mbak,..eh anu,..salah satu siaocie nya nelepon,.. bilang ada slot kosong jam 2.30 krn ada yg ngebatalin janji,..Berhubung bebek keburu dah mau bobok siang dulu, jadi bebek tolak dahhh.
Jam 5, bebek dibangunin ma yayang,….”Non,…katanya mau facial?” alamakkk,.. telat deh bebek,…untung deket tempatnya, langsung ajah bebek meluncur full speed pake kaki ke sana….sampe sana jam 5 lewat dikit ,…..
Behubung ini pertama kali bebek ke sini,…mula2 bebek disuruh ngisi formulir dulu,…
Setelah itu, langsung deh digiring ke ruang perawatan, setelah sebelumnya disuruh pipis dulu…..Ruangannya gelap2 dikit gituh,…nyaman banget…..tus disuruh ganti baju pake kemben,…..baru deh muka bebek dipermak sampe bebek ketiduran,..hihihi.
Nikmat banget rasana,…..2 jam dimanjain,…huwwwaaahhh,….
Hargana ? berhubung ini yang pertama,…dapet harga promonya,…dari $170 jadi $90
Alamakkkk,..setengah jeti! Dan kok guwe mau2nya yah,…ambil paket???? Yah karena kalau ambil paket hargana juga $90/session,…bukan $170.
Gapapah deh ya,….capek2 kerja pingin juga nikmatin sedikit hasil keringet,…lagian ini kan investment lohhhhh
"Pembantu"
Seorang guru les sedang mengajar di salah satu rumah ketika melihat “murid”nya tidak menyiram / membersihkan “toilet” setelah menggunakannya. Dia bertanya kepada murid tesebut, kenapa kamu tidak menyiram setelah kamu menggunakannya ????? Jawaban yang di berikan oleh muridnya membuat dia “terkejut” sekaligus “prihatin”, “ Ayah saya bilang itu adalah tugas dari “pembantu” saya”.
Ada kejadian lain, satu group anak SMP membersihkan peralatan perahu layar setelah mereka selesai latihan. Seorang anak tidak menutup “keran” air setelah selesai menggunakannya, dia berkata, di rumah juga setelah selesai mandi “pembantu”nya yang akan menutup keran tersebut.
Cerita di atas benar-benar terjadi di Singapura, banyak wanita yang sudah menikah dan punya anak tetap bekerja karena mereka punya “pembantu” yang menggantikan tugas mereka untuk mengurus anak, memasak, membersihkan rumah, bahkan sebagian “pembantu” disini mengambil alih tugas untuk mendidik dan membesarkan anak. Menjadi “pembantu” di Singapura tidak lah mudah, kalau dapat “boss” yang baik sih ok, tapi kalu dapet yang “jahat” yah mesti siap mental. Kadang di bangunin jam 2 pagi Cuma untuk masakin “indomie” buat salah seorang anggota keluarga yang “kelaparan” keterlaluan nggak sih. Mereka tidak berpikir kalau “pembantu” mereka juga manusia, butuh istirahat yang cukup untuk dapat bekerja dengan baik keesokan harinya.
Ada seorang “pastor” yang di minta untuk “meninggalkan” gereja setelah memberikan “saran” untuk memberikan “libur” kepada para pembantu di hari Minggu ……. bener-bener keterlaluan ……. Kalau sebagian besar orang tua di Singapura tidak merubah sikap mereka terhadap pembantu rumah tangganya, mereka akan menciptakan “generasi muda” yang “egois” dan “sombong”. Dampaknya sudah terlihat di kebanyakan sekolah di sini. Dulu setiap hari murid-murid akan secara bergantian membersihkan kelas mereka masing-masing, sekarang kejadian seperti ini jarang sekali terlihat. Susah sekali untuk para “guru” meminta murid untuk melakukannya. Bahkan kadang mereka menjawab, orang tua saya membayar pajak setiap tahun, kenapa sekolah tidak mampu untuk membayar gaji seseorang untuk membersihkan ruang kelas mereka ?????
Tugas seorang pembantu adalah untuk “menolong” kita agar hidup kita jadi lebih “nyaman”, dia bukanlah “budak” yang bisa di perlakukan semena-mena. Kalau para orang tua tidak memperlakukan “pembantu”nya dengan baik, anak-anak merekapun tidak akan bisa belajar untuk “menghargai” orang lain. Apakah kita mau mendidik anak kita untuk menjadi “Raja Kecil” ???????
Today Paper, edition 17 Oktober 2006.
Ada kejadian lain, satu group anak SMP membersihkan peralatan perahu layar setelah mereka selesai latihan. Seorang anak tidak menutup “keran” air setelah selesai menggunakannya, dia berkata, di rumah juga setelah selesai mandi “pembantu”nya yang akan menutup keran tersebut.
Cerita di atas benar-benar terjadi di Singapura, banyak wanita yang sudah menikah dan punya anak tetap bekerja karena mereka punya “pembantu” yang menggantikan tugas mereka untuk mengurus anak, memasak, membersihkan rumah, bahkan sebagian “pembantu” disini mengambil alih tugas untuk mendidik dan membesarkan anak. Menjadi “pembantu” di Singapura tidak lah mudah, kalau dapat “boss” yang baik sih ok, tapi kalu dapet yang “jahat” yah mesti siap mental. Kadang di bangunin jam 2 pagi Cuma untuk masakin “indomie” buat salah seorang anggota keluarga yang “kelaparan” keterlaluan nggak sih. Mereka tidak berpikir kalau “pembantu” mereka juga manusia, butuh istirahat yang cukup untuk dapat bekerja dengan baik keesokan harinya.
Ada seorang “pastor” yang di minta untuk “meninggalkan” gereja setelah memberikan “saran” untuk memberikan “libur” kepada para pembantu di hari Minggu ……. bener-bener keterlaluan ……. Kalau sebagian besar orang tua di Singapura tidak merubah sikap mereka terhadap pembantu rumah tangganya, mereka akan menciptakan “generasi muda” yang “egois” dan “sombong”. Dampaknya sudah terlihat di kebanyakan sekolah di sini. Dulu setiap hari murid-murid akan secara bergantian membersihkan kelas mereka masing-masing, sekarang kejadian seperti ini jarang sekali terlihat. Susah sekali untuk para “guru” meminta murid untuk melakukannya. Bahkan kadang mereka menjawab, orang tua saya membayar pajak setiap tahun, kenapa sekolah tidak mampu untuk membayar gaji seseorang untuk membersihkan ruang kelas mereka ?????
Tugas seorang pembantu adalah untuk “menolong” kita agar hidup kita jadi lebih “nyaman”, dia bukanlah “budak” yang bisa di perlakukan semena-mena. Kalau para orang tua tidak memperlakukan “pembantu”nya dengan baik, anak-anak merekapun tidak akan bisa belajar untuk “menghargai” orang lain. Apakah kita mau mendidik anak kita untuk menjadi “Raja Kecil” ???????
Today Paper, edition 17 Oktober 2006.
Monday, October 16, 2006
"Tony Gunawan"
Kemaren malem aku nonton bulutangkis di televisi, Japan Open 2006 Final. Ada satu pertandingan yang menarik perhatianku. Ganda putra antara pasangan Malaysia melawan pasangan Indonesia. Pemain Indonesia akhirnya meraih kemenangan, mereka menang dua set langsung 21-15 dan 21-14. Tahu nggak siapa pasangan dari Indonesia ini ????? Pasangan “legenda” Tony Gunawan – Candra Wijaya. Yang membuat aku heran tuh bajunya Tony di belakangnya tertulis nama trus di bawahnya USA bukan Indonesia kaya baju yang di pakai Candra. Memang seingat aku Tony sudah pindah ke Amerika dan punya pasangan baru namanya Howard Bach. Dia dengan pasangan barunya itu menjadi pemenang di kejuaraan Dunia 2005, ironisnya mereka mengalahkan pasangan dari Indonesia Sigit – Candra di final.
Tony lahir di Surabaya 09 April 1975, menikah dengan Eti Gunawan dan sekarang tinggal di Fullerton, California, Amerika. Dia keluar dari tim nasional tahun 2001, pergi ke USA untuk sekolah dan sekarang dia sudah bekerja di sana. Mengutip dari wawancara dengan Tony setelah memenangkan Japan Open, dia bilang dengan banyaknya tournament yang akan berlangsung dalam waktu dekat, dia mau kembali berkonsentrasi untuk bermain bulutangkis tahun depan. Dia juga bilang, mengenai pekerjaannya di Amerika akan didiskusikan dulu dengan “boss” nya, dia yakin semuanya bisa di atur.
Keinginan Tony untuk lebih focus dengan bulutangkis di tanggapi positif oleh pasangannya Candra Wijaya. Talenta yang Tuhan berikan kepada mereka, akan mereka gunakan semampu mereka untuk menyajikan pertandingan yang menarik, dan mempromosikan bulutangkis kepada dunia. Semoga berhasil yah ………………….
Tony lahir di Surabaya 09 April 1975, menikah dengan Eti Gunawan dan sekarang tinggal di Fullerton, California, Amerika. Dia keluar dari tim nasional tahun 2001, pergi ke USA untuk sekolah dan sekarang dia sudah bekerja di sana. Mengutip dari wawancara dengan Tony setelah memenangkan Japan Open, dia bilang dengan banyaknya tournament yang akan berlangsung dalam waktu dekat, dia mau kembali berkonsentrasi untuk bermain bulutangkis tahun depan. Dia juga bilang, mengenai pekerjaannya di Amerika akan didiskusikan dulu dengan “boss” nya, dia yakin semuanya bisa di atur.
Keinginan Tony untuk lebih focus dengan bulutangkis di tanggapi positif oleh pasangannya Candra Wijaya. Talenta yang Tuhan berikan kepada mereka, akan mereka gunakan semampu mereka untuk menyajikan pertandingan yang menarik, dan mempromosikan bulutangkis kepada dunia. Semoga berhasil yah ………………….
Bukit Batok to Office Daily Route
Cedihhhh,…modblog lagi pengsan…..kacian nasib bebekbengil ku,….padahal udah niatan mau rajin nulis,…. ada daya modblog pengsan begitu lamana,…
Jadi sekarang aku numpang nulis dicini ajahhh dulu yah,…di tempat yayang,..tus nti aku kasih label bebekbengil,..wokehhh?
Memenuhi janji,…aku crita tentang rumah baru duluw yahhh, teman2 sekalian,…
Dulu di lakeside,…aku Cuma punya pilihan naik 154 ke kantor dan ngabisin 60 menit perjalanan. Yang bete tuh kalau busnya penuh dan ga dapet duduk,..wuaahhh capek banget berdiri sepanjang jalan lohhh. Pilihan lain pun ga terlalu significant perbedaannya,…yaitu naik MRT dari Lakeside sampe Clementi, tyus nyambung naik 154 lagi,…ini bisa hemat 10 – 15 menit siy, tapi kalau naik di Clementi,…busnya pasti dah penuh banget,…jadi 100% jaminan ga dapet duduk,..malah beberapa kali aku nggak keangkut gara2 bus terlalu penuh.
Di Bukit Batok,..aku bisa naik 66, 157, 174 ato 852,..pokoknya mana ajah nyang dateng duluan,…Cuma 10 – 15 menit di bus,.. dah sampe deh,.. di kantor,…acikkk yah?
Ongkosnya? Muraaaah pisannn, Cuma 65 cents! Ga sampai separoh ongkos dari Lakeside ke kantor lohhhh
Jadi sekarang aku numpang nulis dicini ajahhh dulu yah,…di tempat yayang,..tus nti aku kasih label bebekbengil,..wokehhh?
Memenuhi janji,…aku crita tentang rumah baru duluw yahhh, teman2 sekalian,…
Dulu di lakeside,…aku Cuma punya pilihan naik 154 ke kantor dan ngabisin 60 menit perjalanan. Yang bete tuh kalau busnya penuh dan ga dapet duduk,..wuaahhh capek banget berdiri sepanjang jalan lohhh. Pilihan lain pun ga terlalu significant perbedaannya,…yaitu naik MRT dari Lakeside sampe Clementi, tyus nyambung naik 154 lagi,…ini bisa hemat 10 – 15 menit siy, tapi kalau naik di Clementi,…busnya pasti dah penuh banget,…jadi 100% jaminan ga dapet duduk,..malah beberapa kali aku nggak keangkut gara2 bus terlalu penuh.
Di Bukit Batok,..aku bisa naik 66, 157, 174 ato 852,..pokoknya mana ajah nyang dateng duluan,…Cuma 10 – 15 menit di bus,.. dah sampe deh,.. di kantor,…acikkk yah?
Ongkosnya? Muraaaah pisannn, Cuma 65 cents! Ga sampai separoh ongkos dari Lakeside ke kantor lohhhh
Sunday, October 15, 2006
"Anak"
Hari ini gereja “agak” sepi, sebagian besar orang tua yang punya anak di sekolah minggu nggak dateng (mungkin dateng waktu kebaktian pagi). Hari ini anak-anak sekolah minggu “outing” di Sentosa. Bukan cuma orang dewasa aja yang ada acara outing, tapi anak-anak juga butuh untuk keluar dari segala keseharian mereka. Denger-denger kalau anak kecil udah “stress” tuh susah untuk di kendaliin, ujung-ujungnya terganggu mentalnya. Mangkanya ada kan anak kecil yang bandel banget, nggak bisa di bilangin pokoknya semua yang di lakukannya untuk kesenangan dirinya sendiri tanpa berpikir apakah itu baik atau tidak. Mungkin mereka melakukannya dengan sengaja, karena kecewa dengan “sesuatu” tapi dia tidak bisa atau mungkin tidak tahu gimana cara menyelesaikannya semacam “frustasi” gitu.
Aku lihat, menjadi anak kecil di Singapur ini nggak gampang lho. Persaingan yang keras baik di sekolah ataupun di lingkungan rumah (keluarga) bisa bikin anak-anak “senewen”. Ekspektasi dari para orang tua di sini tuh tinggi banget terhadap anaknya, mereka nggak berpikir apakah anaknya itu mampu melakukannya atau tidak. Semua nilai harus bagus, harus ikut “tuition”, ikut kursus musik pokoknya segala macem deh. Kadang dalam satu minggu tuh penuh banget jadwalnya mulai dari pagi sampai malam, bayangin deh ….……. Anak kecil juga butuh istirahat juga, otak mereka tuh ada batasnya. Kaya “memori card” aja kalau sudah penuh yah nggak bisa di masukin data lagi. Ibarat air keran yang “netes” kedalam kolam, lama-lama penuh juga. Dan kalau sudah penuh tapi masih di isi terus akhirnya “luber” deh airnya, kalau sudah begini basah deh semuanya. Kalau otak anak kecil itu sudah seperti kolam air yang luber, gimana caranya untuk membersihkan akibat lubernya itu ……… susah kan.
Ingin agar anak pintar nggak salah, ingin anak jadi orang yang hebat juga nggak salah. Tetapi kalau untuk mencapai keinginan itu, para orang tua jadi “membabi-buta” untuk mendapatkannya, ini yang salah. Anak jadi korban, ibarat mobil yang di paksa untuk berjalan tanpa istirahat, satu hari pasti mesinnya “jebol” kalau udah begitu susah untuk menghidupkannya kembali. Perlu proses yang lama untuk mengembalikan kekondisi “normal”nya, sama juga dengan perasaan anak kecil. Jadi para orang tua jangan keterlaluan yah, jangan cuma “minta” yang terbaik tetapi harus juga “memberi” yang terbaik buat anak-anak yah…….
Saturday, October 14, 2006
Sabtu, 14 Oktober 2006
Seperti biasa kalau hari Sabtu tuh kerjaan sedikit, jadi punya banyak waktu untuk nulis, baca blog orang dan lihat-lihat internet. Sebenernya memang nggak perlu dateng kekantor …………. buang waktu, sampai kantor jam 8.30 pagi dan pulang jam 12.30 siang. Waktu empat jam yang kita habisin di kantor tuh rasanya “mubazir”, karena nggak banyak yang kita bisa lakuin. Paling-paling 1 jam pertama aja yang sibuk, habis itu yah “relax” nggak ada apa-apa yang mau di kerjain. Kalau kaya gitu, lebih baik kita relax di rumah aja …… bisa bangun agak siang, kalau aku mungkin bisa main bulutangkis sama temen gerejaku, atau apa aja deh. Rasanya itu lebih baik dan produktif dari pada cuma bengong, ngobrol dan duduk-duduk nungguin jam pulang …….. setuju nggak …?????
Sore ini ada persekutuan keluarga muda di gereja, Lita kebagian masak “empal”, “nasi uduk” dan “sambal kacang”. Biasanya persekutuan ini di adakan setiap hari Sabtu di minggu ketiga setiap bulannya, tetapi karena hari Sabtu depan ada perayaan “Deepavali” (libur nasional) jadi acaranya di pindahin di minggu ke dua. Biasanya setelah selesai persekutuan, kita ada acara makan malem bersama dan yang masak tuh ganti-ganti. Setiap keluarga akan kebagian tugas masak paling nggak sekali dalam setahun, ada juga yang kebagian tugas cuci piring, bersih-bersih, jadi “MC” dan juga jadi “gitaris”. Jadi acaranya tuh oleh kita dan untuk kita, acaranya “sersan” serius tapi santai. Kadang manusia tuh nggak cuma perlu makanan “rohani” aja, tapi juga butuh untuk “bersosialisasi” dengan sesamanya. Buat aku acara ini bagus untuk mempererat tali persaudaraan, bagi-bagi informasi, menumbuhkan rasa kebersamaan dan ujung-ujungnya saling tolong-menolong.
Sore ini ada persekutuan keluarga muda di gereja, Lita kebagian masak “empal”, “nasi uduk” dan “sambal kacang”. Biasanya persekutuan ini di adakan setiap hari Sabtu di minggu ketiga setiap bulannya, tetapi karena hari Sabtu depan ada perayaan “Deepavali” (libur nasional) jadi acaranya di pindahin di minggu ke dua. Biasanya setelah selesai persekutuan, kita ada acara makan malem bersama dan yang masak tuh ganti-ganti. Setiap keluarga akan kebagian tugas masak paling nggak sekali dalam setahun, ada juga yang kebagian tugas cuci piring, bersih-bersih, jadi “MC” dan juga jadi “gitaris”. Jadi acaranya tuh oleh kita dan untuk kita, acaranya “sersan” serius tapi santai. Kadang manusia tuh nggak cuma perlu makanan “rohani” aja, tapi juga butuh untuk “bersosialisasi” dengan sesamanya. Buat aku acara ini bagus untuk mempererat tali persaudaraan, bagi-bagi informasi, menumbuhkan rasa kebersamaan dan ujung-ujungnya saling tolong-menolong.
Friday, October 13, 2006
"Speak With Confidence"
Hari ini aku nggak kerja, ada “kursus” satu hari tentang “Speaking With Confidence”. Ngaak semua orang di kirim untuk pergi kursus, mulanya aku ngerasa nggak nyaman dan berpikiran, jadi selama ini management pikir aku nggak confident kalau ngomong. Aku memang sadar kalau bahasa Inggrisku tuh nggak bagus, tapi selama 5 tahun ini aku nggak ada masalah dalam komunikasi baik dengan “client” atau dengan “superintendent” ku yang ada di kantor pusat.
Tapi setelah aku sampai ketempat kursus di NTUC Building deket sama Hotel Rendevous di Prinsep Street (terlambat 25 menit …he…he…he…), dan dengerin si pembicaranya ngomong aku mulai tertarik akan tema yang dia bawakan. Pembicara ini adalah seorang keturunan India, Stanis Benjamin namanya. Dia pernah juara 1 di “Toastmasters Champion” di South East Asia katagori “Humour Speech”, juara ke dua pada “International Speech Contest” dan dia juga pernah mendapat penghargaan “Outstanding Toastmaster of The Year” dari Toastmasters Club.
Menurut dia, masalah sebagian besar orang untuk bicara di depan umum itu adalah “Fear”. Takut akan jadi pusat perhatian, di tertawakan, terlihat bodoh dan kendala bahasa adalah masalah yang paling banyak di rasakan orang, sehingga pada akhirnya membuat jadi “tidak percaya diri”. Kalau sudah begini yah susah buat orang untuk mulai bicara di depan umum, karena di otaknya tuh sudah terekam semua ketakutan itu. Dia juga kasih “tips” untuk mengontrol rasa takut itu, misalnya berpikir positif, persiapan yang baik, menyadari kalau takut untuk bicara di depan umum itu “wajar”, awali dengan bicara tentang hal yang kamu ketahui bisa menambah rasa percaya diri. Posisi badan kita juga menjadi salah satu kunci sukses, posisi yang tidak benar mengundang perhatian dari “audience” dan dapat membuat kita jadi serba salah karena semua mata tertuju pada kita. Tekanan suara pada setiap kata juga penting, kalau suara kita datar saja dari awal samapi akhir, orang yang mendengarkan juga bisa bosen. Tetapi menurut Stanis, satu hal yang paling penting adalah “Humour”, bukan sembarang humour tetapi usahakan humour yang berkaitan dengan topik yang sedang di bahas.
Pada awal “session” kita di suruh maju untuk ngomong tentang apa saja selama 5 menit, setelah selesai juga kita di suruh untuk bicara lagi. Dan ternyata benar, aku ngerasa beda setelah aku mempraktekkan semua yang di ajarkan oleh Stanis. Aku bisa lebih relaks dan malah cenderung enjoy dengan apa yang aku omongin. Memang benar yah, sesuatu tuh kalau di lakukan dengan cara yang benar hasilnya juga akan bagus, kita sebenarnya cuma perlu tahu caranya, belajar dan terus belajar sampai akhirnya kita menjadi “ahli”.
Tapi setelah aku sampai ketempat kursus di NTUC Building deket sama Hotel Rendevous di Prinsep Street (terlambat 25 menit …he…he…he…), dan dengerin si pembicaranya ngomong aku mulai tertarik akan tema yang dia bawakan. Pembicara ini adalah seorang keturunan India, Stanis Benjamin namanya. Dia pernah juara 1 di “Toastmasters Champion” di South East Asia katagori “Humour Speech”, juara ke dua pada “International Speech Contest” dan dia juga pernah mendapat penghargaan “Outstanding Toastmaster of The Year” dari Toastmasters Club.
Menurut dia, masalah sebagian besar orang untuk bicara di depan umum itu adalah “Fear”. Takut akan jadi pusat perhatian, di tertawakan, terlihat bodoh dan kendala bahasa adalah masalah yang paling banyak di rasakan orang, sehingga pada akhirnya membuat jadi “tidak percaya diri”. Kalau sudah begini yah susah buat orang untuk mulai bicara di depan umum, karena di otaknya tuh sudah terekam semua ketakutan itu. Dia juga kasih “tips” untuk mengontrol rasa takut itu, misalnya berpikir positif, persiapan yang baik, menyadari kalau takut untuk bicara di depan umum itu “wajar”, awali dengan bicara tentang hal yang kamu ketahui bisa menambah rasa percaya diri. Posisi badan kita juga menjadi salah satu kunci sukses, posisi yang tidak benar mengundang perhatian dari “audience” dan dapat membuat kita jadi serba salah karena semua mata tertuju pada kita. Tekanan suara pada setiap kata juga penting, kalau suara kita datar saja dari awal samapi akhir, orang yang mendengarkan juga bisa bosen. Tetapi menurut Stanis, satu hal yang paling penting adalah “Humour”, bukan sembarang humour tetapi usahakan humour yang berkaitan dengan topik yang sedang di bahas.
Pada awal “session” kita di suruh maju untuk ngomong tentang apa saja selama 5 menit, setelah selesai juga kita di suruh untuk bicara lagi. Dan ternyata benar, aku ngerasa beda setelah aku mempraktekkan semua yang di ajarkan oleh Stanis. Aku bisa lebih relaks dan malah cenderung enjoy dengan apa yang aku omongin. Memang benar yah, sesuatu tuh kalau di lakukan dengan cara yang benar hasilnya juga akan bagus, kita sebenarnya cuma perlu tahu caranya, belajar dan terus belajar sampai akhirnya kita menjadi “ahli”.
Thursday, October 12, 2006
Kamis, 12 Oktober 2006
Gara-gara “asap” yang “menyelimuti” Singapore, Malaysia, Brunei dan Thailand, pemerintah Indonesia mendapat “kiriman” beberapa surat “protest”. Perdana Mentri Singapura Mr. Lee Hsien Loong bahkan menulis, “mungkin sudah terlambat untuk menjaga supaya tidak terjadi kebakaran tahun ini, diperlukan tindakan yang cepat sekarang untuk menghindari terjadinya kebaakaran hutan di masa mendatang”. Mr. Lee juga menambahkan, kalau tidak mau kehilangan kepercayaan dari para “investor” asing , pemerintah harus mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Betul-betul hebat yah ……. Gara-gara “asap” kepala orang bisa “berasap”, dan kepercayaan juga bisa “berkurang”. Jadi jangan main-main dengan “asap” dong …… bisa gawat akibatnya.
Pulang kerja langsung ke "chijmes" soalnya ada temen yang ulang tahun. Tempat ini merupakan tempat "bersejarah" buat aku, karena ini merupakan tempat pertama aku minum "beer" di Singapur 5 tahun yang lalu. Chijmes konon dulunya adalah gereja dan sekarang telah berubah fungsinya menjadi tempat makan dan minum yang "eksklusif". Kita makan di salah satu restoran bernama "Carnivore", sebuah restoran yang menyediakan makanan ala "Brazil". Dari namanya udah keliatan kalau makanan yang di jual di sana tuh kebanyakan ya daging-dagingan gitu ....... Makanannya lumayan enak, tapi rasanya berat banget buat makan banyak, padahal makanannya tuh "eat all you can" tapi bayarnya cuma sekali aja. Setelah makan di sana, baru aku sama Lita sadar kalau kita tuh nggak bisa makan daging banyak-banyak. Kita berempat paling cuma ngabisin setengah kilo daging (campur-campur deh, mulai dari kambing, sapi, ayam, ikan juga babi). Aku jadi mikir .... gimana yah rasanya "macan" yang kalau makan bisa ngabisin satu ekor "rusa" ......... ???????
Pulang kerja langsung ke "chijmes" soalnya ada temen yang ulang tahun. Tempat ini merupakan tempat "bersejarah" buat aku, karena ini merupakan tempat pertama aku minum "beer" di Singapur 5 tahun yang lalu. Chijmes konon dulunya adalah gereja dan sekarang telah berubah fungsinya menjadi tempat makan dan minum yang "eksklusif". Kita makan di salah satu restoran bernama "Carnivore", sebuah restoran yang menyediakan makanan ala "Brazil". Dari namanya udah keliatan kalau makanan yang di jual di sana tuh kebanyakan ya daging-dagingan gitu ....... Makanannya lumayan enak, tapi rasanya berat banget buat makan banyak, padahal makanannya tuh "eat all you can" tapi bayarnya cuma sekali aja. Setelah makan di sana, baru aku sama Lita sadar kalau kita tuh nggak bisa makan daging banyak-banyak. Kita berempat paling cuma ngabisin setengah kilo daging (campur-campur deh, mulai dari kambing, sapi, ayam, ikan juga babi). Aku jadi mikir .... gimana yah rasanya "macan" yang kalau makan bisa ngabisin satu ekor "rusa" ......... ???????
Wednesday, October 11, 2006
“Big rush for 15% off petrol”
“Big rush for 15% off petrol” begitulah tertulis di depan salah satu koran di Singapura. Pada bulan September, Standard Chartered mengeluarkan sebuah produk yang bernama “XtraSaver”, sebuah tabungan yang memberikan “uang kembali” paling besar dalam pembelian “bensin” yaitu 15%. Masih di tambah dengan discount yang di berikan oleh pompa bensin itu sendiri, jadinya double discount gitu. Tidak terbatas pada pembelian di Singapura saja, tapi juga Malaysia. Masalahnya kita mesti punya uang yang di tabung di Standard Chatered di bawah scheme “XtraSaver”, dengan rata-rata jumlah saldo harian 6000 dollar kita baru bisa dapet 15% uang kembali dari pembelian bensin.
Bank di sini pinter-pinter, aku yakin bankernya tuh udah ngitung bener-bener. Dengan jumlah tabungan 6000 dollar dia bisa muterin uang nasabahnya dan bisa dapet untung lebih besar dari pada 15% uang kembali yang mereka berikan ke nasabahnya kalau mereka beli bensin. Itung-itungan kaya gini memang bikin pusing, tapi kalau orang ngeliat kulitnya doang yah pasti seneng dong dapet tambahan 15% discount untuk beli bensin. Harga bensin di sini memang mahal banget dibandingin dengan di Indonesia, tapi kenapa yah orang di sini nggak pada ribut ………… ???????
Bank di sini pinter-pinter, aku yakin bankernya tuh udah ngitung bener-bener. Dengan jumlah tabungan 6000 dollar dia bisa muterin uang nasabahnya dan bisa dapet untung lebih besar dari pada 15% uang kembali yang mereka berikan ke nasabahnya kalau mereka beli bensin. Itung-itungan kaya gini memang bikin pusing, tapi kalau orang ngeliat kulitnya doang yah pasti seneng dong dapet tambahan 15% discount untuk beli bensin. Harga bensin di sini memang mahal banget dibandingin dengan di Indonesia, tapi kenapa yah orang di sini nggak pada ribut ………… ???????
Tuesday, October 10, 2006
Selasa, 10 Oktober 2006
Sudah beberapa minggu kerjaan di kantor tuh kaya air sungai …….. mengalir terus nggak berhenti. Sampai aku tuh kehabisan tenaga, bosen dan jadi gampang marah ……. “stress” kali. Mungkin karena harga “minyak bumi” lagi turun, mangkanya harga minyak lain yang di dapat dari hasil proses distillasi minyak bumi juga jadi ikutan turun. Akibatnya banyak terjadi “transaksi” jual dan beli dari minyak tersebut, perusahaan tempat aku bekerja menyediakan jasa untuk “analisa” dan “surveying” mangkanya kita jadi sibuk sebab sebelum di jual minyaknya mesti punya sertifikat kalau nggak nanti nggak ada yang mau beli.
Tadi aku bantuin Lita bikin “macaroni panggang”, dia tuh lagi seneng banget bikin kue. Mangkanya kemarenan kita beli “mixer”, karena nantinya kita perlu banget barang ini. Dia juga pernah bikin kue “sus”, enak juga tuh rasanya, nggak kalah sama yang di jual di toko roti ….. he….he…..he….. Kalau aku lihat sih, Lita tuh punya bakat juga untuk bikin kue. Kelihatan dari coba-coba aja rasanya sudah enak ……. apalagi serius yah …….
Tadi aku bantuin Lita bikin “macaroni panggang”, dia tuh lagi seneng banget bikin kue. Mangkanya kemarenan kita beli “mixer”, karena nantinya kita perlu banget barang ini. Dia juga pernah bikin kue “sus”, enak juga tuh rasanya, nggak kalah sama yang di jual di toko roti ….. he….he…..he….. Kalau aku lihat sih, Lita tuh punya bakat juga untuk bikin kue. Kelihatan dari coba-coba aja rasanya sudah enak ……. apalagi serius yah …….
Monday, October 09, 2006
Beli Mixer
Kemarin sore kita semua pergi ke “West Mall”, mamiku mau beli baju “atasan” buat di pakai kalau nati pulang ke Jakarta. Rencananya dia mau pulang waktu “lebaran China”, jadi bisa pakai baru waktu lebaran …. he…he…he….
Lita juga beli sesuatu yang sudah di “mimpiin” sejak beberapa minggu yang lalu. Dia beli “mixer”, rencananya sih mau belajar bikin kue. Dia bilang kali aja ada yang mau “pesen” kue ulang tahun sama kita.
Wah harga mixer mahal2 yah,….soalnya Lita bilang dia ga mau beli mixer yang asal-asalan,…
Hasilnya,….inilah pilihan kita :
Tinggal tunggu tanggal mainnya aja nih dibikinin kue ma Lita
Lita juga beli sesuatu yang sudah di “mimpiin” sejak beberapa minggu yang lalu. Dia beli “mixer”, rencananya sih mau belajar bikin kue. Dia bilang kali aja ada yang mau “pesen” kue ulang tahun sama kita.
Wah harga mixer mahal2 yah,….soalnya Lita bilang dia ga mau beli mixer yang asal-asalan,…
Hasilnya,….inilah pilihan kita :
Tinggal tunggu tanggal mainnya aja nih dibikinin kue ma Lita
Sunday, October 08, 2006
"Schumacher Kalah"
Sedih banget rasanya, pembalap andalanku Schumacher kalah di Suzuka (Jepang). Kekalahan yang menyakitkan, berada di urutan pertama, unggul 5 detik dari musuh bebuyutannya Alonso (Renault) dan tinggal 17 putaran lagi, tiba-tiba mesin mobilnya “meledak” dan berhenti. Sedih banget ngeliatinnya, kemenangan sudah di tangan tapi nasib yang tidak mendukung. Tapi dia memang pembalap “besar”, sambil berjalan kembali ke “pit” dia masih tersenyum sambil melambaikan tangan kepada para pendukungnya. Sampai di “pit”, dia masih tersenyum kepada semua “kru” sambil menyalami mereka satu persatu. Mungkin dia nggak mau orang-orang itu menyalahkan dirinya karena mobil yang dia pakai tidak bisa menyelesaikan balapan.
Kutipan perkataan Schumacher kepada pers :
"We are a great team. Our guys are the best and I have a great affection for everyone at Ferrari and am always more than satisfied in the way we work. Incidents like today's can happen and they are part of racing. You win together but you also lose together. Today we did our best, I was leading the race and then my engine broke. That's the simplest way to sum it up. That is Formula 1. We can be proud of what we have achieved since Canada: we were twenty five points behind and no one could have thought we would be back in the fight for the championship, but we did it. Now we are nine points behind in the Constructors' classification and we will do all we can to win this title in Brazil. As for the Drivers,' it is lost. I don't want to head off for a race, hoping that my rival has to retire. That is not the way in which I want to win the title."
Sebagai pembalap yang sudah akan “pensiun” kemenangan di Suzuka ini memang sangat penting buat “Schumi”, menjadi juara dunia saat “pensiun” adalah “impian” semua pembalap. Masih ada “harapan”, balapan terakhir di Interlagos Brazil harus dia menangkan kalau mau jadi juara dunia. Selamat berjuang “Schumi”, dua minggu lagi.
Kutipan perkataan Schumacher kepada pers :
"We are a great team. Our guys are the best and I have a great affection for everyone at Ferrari and am always more than satisfied in the way we work. Incidents like today's can happen and they are part of racing. You win together but you also lose together. Today we did our best, I was leading the race and then my engine broke. That's the simplest way to sum it up. That is Formula 1. We can be proud of what we have achieved since Canada: we were twenty five points behind and no one could have thought we would be back in the fight for the championship, but we did it. Now we are nine points behind in the Constructors' classification and we will do all we can to win this title in Brazil. As for the Drivers,' it is lost. I don't want to head off for a race, hoping that my rival has to retire. That is not the way in which I want to win the title."
Sebagai pembalap yang sudah akan “pensiun” kemenangan di Suzuka ini memang sangat penting buat “Schumi”, menjadi juara dunia saat “pensiun” adalah “impian” semua pembalap. Masih ada “harapan”, balapan terakhir di Interlagos Brazil harus dia menangkan kalau mau jadi juara dunia. Selamat berjuang “Schumi”, dua minggu lagi.
Saturday, October 07, 2006
"Asap"
Asap …… asap ……. asap …. Dimana-mana asap, Singapura lagi “berkabut” tapi bukan kabut kaya di puncak yang seger, kabut yang ini bikin mata pedes dan tenggorokan jadi gatel. Pollutan Standards Index (PSI) level sudah mencapai 126 PSI (maksimum 100 PSI), banyak orang yang datang ke rumah sakit untuk berobat karena batuk-batuk dan sesak nafas. Pembakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan berdampak negatif bagi Negara yang ada di sekitarnya. Malaysia dan Singapura sudah menjadi langganan asap yang dateng dari hutan-hutan Indonesia yang katanya “terbakar” bukan “dibakar”.
Banyak pengusaha-pengusaha “nakal” yang nggak mau keluar duit untuk nebangin pohon atau ngebersihin semak belukar di tanah yang ingin dibangun atau tanam sesuatu, cara yang paling murah untuk itu adalah di bakar saja. Cuma beli bensin atau minyak tanah yang harganya nggak mahal, trus nyalain apinya dan teriak ……. kebakaran …….. kebakaran …. kebakaran ….. gampangkan.
Ironisnya, pemerintah sepertinya nggak perduli dengan itu semua. Setiap tahun pembakaran ini terjadi, tetapi setiap tahun juga pemerintah selalu coba untuk menutup-nutupi kebenaran yang ada. Paling satu atau dua yang di tangkap, trus di siarin di televisi atau di koran-koran kalau pemerintah sudah “berhasil” menangkap pelaku pembakarannya. Padahal yang di tangkep tuh para pemain kecil yang nggak sanggup bayar “jatah” buat pemerintah setempat untuk tutup mulut, sementara para pemain besarnya bebas berkeliaran.
Biasanya orang tuh maunya berubah dari kurang baik menjadi lebih baik, tapi ini malah berubah dari tidak baik menjadi semakin buruk ……… gimana yah cara ngebetulinnya …….. ????????
Thursday, October 05, 2006
PANDA
Sekarang rantangan kita udah berkurang customernya, cuma ada 4 keluarga. Dua minta di kirimin setiap hari yang dua lagi setiap Senin, Rabu dan Jumat. Jadi hari Selasa dan Kamis tuh lebih santai, nggak perlu bangun pagian untuk nyiapin rantangan. Si Minah juga sudah mulai bantu nganterin makanannya, 2 rumah yang terdekat dia yang nganter. Lita juga udah lumayan santai sekarang, nggak perlu bangun terlalu pagi. Dia tuh kalau kurang tidur bisa jadi cepet sakit, daya tahan tubuhnya langsung turun. Tidur merupakan suatu kebahagiaan buat dia, kasihan dia ….. kalau kurang tidur …. mukanya kaya panda …. tahu kan binatang panda ?????? yang dari China itu lho……. neeeeeh aku kasih gambarnya ….. he….he…he…. mirip nggak sama muka orang yang kurang tidur ?????
Bibinya Lita sudah pulang kemaren sore, dia cuma mau lihat rumah kita doang katanya. Dia bilang seneng sama rumahnya, sirkulasi udaranya bagus udah gitu gede lagi. Terang aja gede dia bandinginnya sama tempat kita dulu di “studio apartment” Lake Side yang punya kamar tidur cuma satu, sekarang kita tinggal di “five room apartment” yang kamar tidurnya tiga udah kelihatankan bedanya ….. he…he…he….
Bibinya Lita sudah pulang kemaren sore, dia cuma mau lihat rumah kita doang katanya. Dia bilang seneng sama rumahnya, sirkulasi udaranya bagus udah gitu gede lagi. Terang aja gede dia bandinginnya sama tempat kita dulu di “studio apartment” Lake Side yang punya kamar tidur cuma satu, sekarang kita tinggal di “five room apartment” yang kamar tidurnya tiga udah kelihatankan bedanya ….. he…he…he….
Wednesday, October 04, 2006
"Will never walk again"
Randy Kraus, adalah seorang polisi yang lumpuh. Bagian badan sebelah kirinya tidak berfungsi, tetapi tangan kanannya masih mampu mengangkat beban yang berat. Dia adalah seorang polisi di Fresno, California dan memiliki sebuah “Private Investigation Agency”. Sebelumnya dia adalah seorang yang kuat dan tangguh, sekarang dia merasa tak berguna.
Masalahnya bermula dari penyakit “Parkinson” yang di deritanya, pada bulan Juli 2002 Kraus menjalani operasi pemasangan “electrodes” di otaknya untuk mengontrol getaran pada organ tubuhnya, saat itu ia berumur 60 tahun. Dia terkena “stroke” pada saat operasi dan akibatnya dia ”lumpuh”. Seorang polisi yang tangguh, seorang yang mencintai golf, dapat berpikir tetapi tidak dapat bergerak.
“Kamu tidak akan pernah bisa untuk berjalan kembali” kata dokter theraphynya, mungkin kamu juga tidak bisa bicara. Di rumah dia tidak bisa mengangkat sendok untuk makan atau gelas untuk minum, theraphy fisik sangatlah lambat dan menyakitkan. Apa yang dia punya untuk hidupnya ??????? Kraus pernah mencoba untuk bunuh diri, dia letakkan pistol di kepalanya, dinginnya ujung pistol itu membuat di berpikir……… tentang keluarganya, isteri, anak perempuan dan cucu-cucunya, diapun membatalkan niatnya.
Seorang pelatih fisiknya berkata, “selama kamu hidup, kamu akan punya kesempatan untuk sembuh”. Setelah 3 bulan latihan, Kraus mencoba untuk berdiri. Dia berdiri, berjalan tiga langkah lalu duduk dan menangis sekuat-kuatnya. Satu langkah ……… seperti yang semua orang bilang ……. akan menjadi dua, tiga dan seterusnya…. sampai akhirnya dia bisa berjalan pendek di sekeliling ring tinju di tempat dia berlatih. Ini merupakan perjalanan yang paling berat bagi hidup Kraus.
Sekarang, Kraus sudah bisa menggosok gigi, mencukur jenggot dan bejalan di rumah dengan bantuan tongkat berjalannya. Sebuah hadiah yang cuma bisa di mengerti oleh seorang yang lumpuh.
“Randy Kraus belajar bahwa, semua perjalanan dimulai dari satu langkah, walaupun itu sebuah langkah yang pendek”
Jangan pernah menyerah, maju terus pantang mundur, dan percaya kalau Tuhan pasti menolong kalau kita sungguh-sungguh meminta dan berusaha.
Reader Digest September 2006.
Masalahnya bermula dari penyakit “Parkinson” yang di deritanya, pada bulan Juli 2002 Kraus menjalani operasi pemasangan “electrodes” di otaknya untuk mengontrol getaran pada organ tubuhnya, saat itu ia berumur 60 tahun. Dia terkena “stroke” pada saat operasi dan akibatnya dia ”lumpuh”. Seorang polisi yang tangguh, seorang yang mencintai golf, dapat berpikir tetapi tidak dapat bergerak.
“Kamu tidak akan pernah bisa untuk berjalan kembali” kata dokter theraphynya, mungkin kamu juga tidak bisa bicara. Di rumah dia tidak bisa mengangkat sendok untuk makan atau gelas untuk minum, theraphy fisik sangatlah lambat dan menyakitkan. Apa yang dia punya untuk hidupnya ??????? Kraus pernah mencoba untuk bunuh diri, dia letakkan pistol di kepalanya, dinginnya ujung pistol itu membuat di berpikir……… tentang keluarganya, isteri, anak perempuan dan cucu-cucunya, diapun membatalkan niatnya.
Seorang pelatih fisiknya berkata, “selama kamu hidup, kamu akan punya kesempatan untuk sembuh”. Setelah 3 bulan latihan, Kraus mencoba untuk berdiri. Dia berdiri, berjalan tiga langkah lalu duduk dan menangis sekuat-kuatnya. Satu langkah ……… seperti yang semua orang bilang ……. akan menjadi dua, tiga dan seterusnya…. sampai akhirnya dia bisa berjalan pendek di sekeliling ring tinju di tempat dia berlatih. Ini merupakan perjalanan yang paling berat bagi hidup Kraus.
Sekarang, Kraus sudah bisa menggosok gigi, mencukur jenggot dan bejalan di rumah dengan bantuan tongkat berjalannya. Sebuah hadiah yang cuma bisa di mengerti oleh seorang yang lumpuh.
“Randy Kraus belajar bahwa, semua perjalanan dimulai dari satu langkah, walaupun itu sebuah langkah yang pendek”
Jangan pernah menyerah, maju terus pantang mundur, dan percaya kalau Tuhan pasti menolong kalau kita sungguh-sungguh meminta dan berusaha.
Reader Digest September 2006.
Tuesday, October 03, 2006
Selasa, 3 Oktober 2006
Hari ini aku ambil “off day”, tantenya Lita dateng dari Jakarta. Semalem kita jemput di “World Trade Centre”, dari Jakarta naik Air Asia ke Batam trus nyambung ferry ke Singapore. Sekarang banyak orang pakai jalur ini, selain jauh lebih murah sekalian bisa lihat-lihat Batam. Memang untuk orang yang di kejar waktu nggak bisa pakai cara begini, mesti langsung Singapore – Jakarta. Nggak tahu kenapa, Jakarta tuh masih tertutup buat “budget Airlines”. Mungkin takut kalau maskapai penerbangan lokal nggak bisa bersaing harga dengan maskapai penerbangan baru yang punya cara berbisnis yang berbeda. Tapi buat kita para penumpang, memang enak kalau ada persaingan jadi harganya bisa makin murah ..he…he…he…..
Pagi kita ke kedutaan Indonesia untuk ganti alamat lama kita ke yang baru, soalnya kalau alamat “IC” lain dengan alamat paspor suka di “resein” sama petugas imigrasi di Jakarta kalau kita mau ngurus “bebas fiskal”. Setiap orang yang sudah tinggal atau bekerja di luar indonesia akan mendapat “dispensasi” untuk tidak bayar fiskal luar negri kalau paspornya sudah ganti alamat dengan alamat di luar indonesia. Sampai di kedutaan orang sudah pada ngantri, kita dapet nomer 127 sedangkan nomer yang sudah di layani baru 90 an. Masih lama ……………. untung di basement ada kantin jadi kita bisa duduk dan makan sambil nunggu nomer kita di panggil. Pulang dari kedutaan langsung ke “Orchad”, Lita mau beli “mixer” untuk bikin kue. Setelah lihat beberapa “merk” yang berbeda, ternyata harganya nggak murah lho ………. berkisar dari 400 – 900 dollar …… aku nggak nyangka bisa semahal itu. Ternyata barang-barang untuk bikin kue tuh nggak murah ……… pantesan harga kue yang di jual di sini juga mahal yah…….
Pagi kita ke kedutaan Indonesia untuk ganti alamat lama kita ke yang baru, soalnya kalau alamat “IC” lain dengan alamat paspor suka di “resein” sama petugas imigrasi di Jakarta kalau kita mau ngurus “bebas fiskal”. Setiap orang yang sudah tinggal atau bekerja di luar indonesia akan mendapat “dispensasi” untuk tidak bayar fiskal luar negri kalau paspornya sudah ganti alamat dengan alamat di luar indonesia. Sampai di kedutaan orang sudah pada ngantri, kita dapet nomer 127 sedangkan nomer yang sudah di layani baru 90 an. Masih lama ……………. untung di basement ada kantin jadi kita bisa duduk dan makan sambil nunggu nomer kita di panggil. Pulang dari kedutaan langsung ke “Orchad”, Lita mau beli “mixer” untuk bikin kue. Setelah lihat beberapa “merk” yang berbeda, ternyata harganya nggak murah lho ………. berkisar dari 400 – 900 dollar …… aku nggak nyangka bisa semahal itu. Ternyata barang-barang untuk bikin kue tuh nggak murah ……… pantesan harga kue yang di jual di sini juga mahal yah…….
Monday, October 02, 2006
"Kecelakaan"
Dalam 2 bulan terakhir ini sudah beberapa kali perusahaan tempat aku kerja “ganti” tukang bersih-bersih kantor. Mula-mula ada yang sakit, trus diganti sama yang baru. Orang barunya juga sakit, mugkin nggak tahan nyiumin bau “bahan kimia” yang ada di dalam laboratoriumku. Pengganti yang dateng ternyata seorang perempuan tua, orangnya baik tapi namanya orang tua yah sedikit lambat kerjanya. Baru hari kedua kerja, kepalanya ke pentok meja. Lukanya cukup besar, sampai perlu di jahit. Pengganti berikutnya adalah seorang ibu tua dari “Malaysia”, dia pernah cerita sama aku, dia tuh bangun jam 1 pagi trus bersihin rumah, masak buat keluarganya dan sekitar jam 4.30 pagi berangkat kerja ke Singapur naik bis. Padahal setiap hari dia sampai rumah sekitar jam 9 malem, kasihan aku ngelihatinnya tapi dia tuh enjoy aja sama apa yang dia lakuin. Hari ini dia bersihin “toilet” perempuan, kepeleset dan kepalanya berdarah. Ternyata “cepit” rambut yang dia pakai menusuk kepalanya. Ambulan dateng, semuanya jadi panik. Nggak tahu lagi kejadian seterusnya, yang pasti ibu itu di bawa ke rumah sakit. Cepat sembuh ya bu……..
Kecelakaan memang bisa terjadi di mana saja, seperti di tempat aku bekerja besar sekali kemungkinan untuk terjadi “kecelakaan kerja”. Dan kacaunya, semua kejadian ini harus di laporkan ke pihak yang berwenang di Singapore (MOM). Pihak ini kemudian akan melakukan “investigasi”, dan kalau di temukan kesalahan atau tidak sesuai dengan prosedur, mereka punya wewenang untuk kasih “warning” bahkan mungkin mencabut ijin usahanya. Kebanyakan orang di sini nggak suka untuk “report” kalau ada kecelakaan, karena nantinya harus nulis laporan yang cukup panjang menjelaskan gimana terjadinya kecelakaan tersebut. Seharusnya mereka bersyukur, punya pemerintah yang betul-betul menjaga keselamatan para pekerjanya. Andai saja Indonesia punya system semacam ini, banyak orang bisa di selamatkan dari kecelakaan kerja dan kejadian seperti di Sidoarjo. Kalau pemerintah peka, kebocoran dan luapan lumpur panas yang menenggelamkan tiga desa di kecamatan Porong bisa di hindarkan. PT. Lapindo Brantas harus bertanggung jawab atas kejadian ini, jangan karena pemilik perusahaan dekat dengan “penguasa” jadi bisa bebas tanpa “gugatan”. Tolong bapak pemimpin, kasihan “orang kecil” yang kena akibatnya.
Kecelakaan memang bisa terjadi di mana saja, seperti di tempat aku bekerja besar sekali kemungkinan untuk terjadi “kecelakaan kerja”. Dan kacaunya, semua kejadian ini harus di laporkan ke pihak yang berwenang di Singapore (MOM). Pihak ini kemudian akan melakukan “investigasi”, dan kalau di temukan kesalahan atau tidak sesuai dengan prosedur, mereka punya wewenang untuk kasih “warning” bahkan mungkin mencabut ijin usahanya. Kebanyakan orang di sini nggak suka untuk “report” kalau ada kecelakaan, karena nantinya harus nulis laporan yang cukup panjang menjelaskan gimana terjadinya kecelakaan tersebut. Seharusnya mereka bersyukur, punya pemerintah yang betul-betul menjaga keselamatan para pekerjanya. Andai saja Indonesia punya system semacam ini, banyak orang bisa di selamatkan dari kecelakaan kerja dan kejadian seperti di Sidoarjo. Kalau pemerintah peka, kebocoran dan luapan lumpur panas yang menenggelamkan tiga desa di kecamatan Porong bisa di hindarkan. PT. Lapindo Brantas harus bertanggung jawab atas kejadian ini, jangan karena pemilik perusahaan dekat dengan “penguasa” jadi bisa bebas tanpa “gugatan”. Tolong bapak pemimpin, kasihan “orang kecil” yang kena akibatnya.
Sunday, October 01, 2006
Schumacher Menang
Sinopec Chinese Grand Prix Shanghai 2006 berakhir sudah, Michael Schumacher yang start di posisi ke 6 keluar sebagai pemenang setelah pertarungan seru di sirkuit. Fernando Alonso yang start di urutan pertama finish di urutan kedua setelah mengalami masalah dengan ban bagian belakang mobilnya. Ini merupakan kemenangan ke 91 untuk Michael, dan kemenangan pertama di sirkuit ini. Dengan kemenangan ini sekarang kedua pembalap ini memiliki jumlah nilai yang sama 116, dengan demikian persaingan antara keduanya menjadi makin seru di dua balapan terakhir yaitu di Suzuka (Jepang) tanggal 08 Agustus dan Interlagos (Brazil) tanggal 22 Agustus 2006. Walaupun nilai yang di peroleh sama, tetapi karena Michael memenangkan 7 balapan, sedangkan Alonso 6 maka telah di tetapkan bahwa sekarang Michael berada di urutan pertama.
Sekedar info, setelah seri balapan selesai Michael akan menyudahi karirnya sebagai pembalap alias “pensiun”. Tentu saja kalau dia dapat menjadi juara dunia di akhir karirnya, rasanya akan menjadi lebih manis lagi untuk di ingat orang. Pensiun di saat seperti ini memang lebih baik dari pada setelah kemampuan menurun baru berhenti. Kimi Raikonnen akan menggantikan posisi Michael di Ferari untuk musim balapan tahun depan. Michael adalah pembalap yang sangat baik, pantang menyerah dan selalu berusaha memberikan yang terbaik buat timnya Ferari. Kalau melihat cara dia balapan, aku rasa 1 atau 2 tahun kedepan juga sulit bagi pembalap lain untuk mengalahkannya. Keputusan sudah di ambil ……. apa bisa di kata ………… All the best……
Subscribe to:
Posts (Atom)