Sunday, October 15, 2006

"Anak"


Hari ini gereja “agak” sepi, sebagian besar orang tua yang punya anak di sekolah minggu nggak dateng (mungkin dateng waktu kebaktian pagi). Hari ini anak-anak sekolah minggu “outing” di Sentosa. Bukan cuma orang dewasa aja yang ada acara outing, tapi anak-anak juga butuh untuk keluar dari segala keseharian mereka. Denger-denger kalau anak kecil udah “stress” tuh susah untuk di kendaliin, ujung-ujungnya terganggu mentalnya. Mangkanya ada kan anak kecil yang bandel banget, nggak bisa di bilangin pokoknya semua yang di lakukannya untuk kesenangan dirinya sendiri tanpa berpikir apakah itu baik atau tidak. Mungkin mereka melakukannya dengan sengaja, karena kecewa dengan “sesuatu” tapi dia tidak bisa atau mungkin tidak tahu gimana cara menyelesaikannya semacam “frustasi” gitu.

Aku lihat, menjadi anak kecil di Singapur ini nggak gampang lho. Persaingan yang keras baik di sekolah ataupun di lingkungan rumah (keluarga) bisa bikin anak-anak “senewen”. Ekspektasi dari para orang tua di sini tuh tinggi banget terhadap anaknya, mereka nggak berpikir apakah anaknya itu mampu melakukannya atau tidak. Semua nilai harus bagus, harus ikut “tuition”, ikut kursus musik pokoknya segala macem deh. Kadang dalam satu minggu tuh penuh banget jadwalnya mulai dari pagi sampai malam, bayangin deh ….……. Anak kecil juga butuh istirahat juga, otak mereka tuh ada batasnya. Kaya “memori card” aja kalau sudah penuh yah nggak bisa di masukin data lagi. Ibarat air keran yang “netes” kedalam kolam, lama-lama penuh juga. Dan kalau sudah penuh tapi masih di isi terus akhirnya “luber” deh airnya, kalau sudah begini basah deh semuanya. Kalau otak anak kecil itu sudah seperti kolam air yang luber, gimana caranya untuk membersihkan akibat lubernya itu ……… susah kan.

Ingin agar anak pintar nggak salah, ingin anak jadi orang yang hebat juga nggak salah. Tetapi kalau untuk mencapai keinginan itu, para orang tua jadi “membabi-buta” untuk mendapatkannya, ini yang salah. Anak jadi korban, ibarat mobil yang di paksa untuk berjalan tanpa istirahat, satu hari pasti mesinnya “jebol” kalau udah begitu susah untuk menghidupkannya kembali. Perlu proses yang lama untuk mengembalikan kekondisi “normal”nya, sama juga dengan perasaan anak kecil. Jadi para orang tua jangan keterlaluan yah, jangan cuma “minta” yang terbaik tetapi harus juga “memberi” yang terbaik buat anak-anak yah…….

No comments:

Post a Comment