Tuesday, October 17, 2006

"Pembantu"

Seorang guru les sedang mengajar di salah satu rumah ketika melihat “murid”nya tidak menyiram / membersihkan “toilet” setelah menggunakannya. Dia bertanya kepada murid tesebut, kenapa kamu tidak menyiram setelah kamu menggunakannya ????? Jawaban yang di berikan oleh muridnya membuat dia “terkejut” sekaligus “prihatin”, “ Ayah saya bilang itu adalah tugas dari “pembantu” saya”.

Ada kejadian lain, satu group anak SMP membersihkan peralatan perahu layar setelah mereka selesai latihan. Seorang anak tidak menutup “keran” air setelah selesai menggunakannya, dia berkata, di rumah juga setelah selesai mandi “pembantu”nya yang akan menutup keran tersebut.

Cerita di atas benar-benar terjadi di Singapura, banyak wanita yang sudah menikah dan punya anak tetap bekerja karena mereka punya “pembantu” yang menggantikan tugas mereka untuk mengurus anak, memasak, membersihkan rumah, bahkan sebagian “pembantu” disini mengambil alih tugas untuk mendidik dan membesarkan anak. Menjadi “pembantu” di Singapura tidak lah mudah, kalau dapat “boss” yang baik sih ok, tapi kalu dapet yang “jahat” yah mesti siap mental. Kadang di bangunin jam 2 pagi Cuma untuk masakin “indomie” buat salah seorang anggota keluarga yang “kelaparan” keterlaluan nggak sih. Mereka tidak berpikir kalau “pembantu” mereka juga manusia, butuh istirahat yang cukup untuk dapat bekerja dengan baik keesokan harinya.

Ada seorang “pastor” yang di minta untuk “meninggalkan” gereja setelah memberikan “saran” untuk memberikan “libur” kepada para pembantu di hari Minggu ……. bener-bener keterlaluan ……. Kalau sebagian besar orang tua di Singapura tidak merubah sikap mereka terhadap pembantu rumah tangganya, mereka akan menciptakan “generasi muda” yang “egois” dan “sombong”. Dampaknya sudah terlihat di kebanyakan sekolah di sini. Dulu setiap hari murid-murid akan secara bergantian membersihkan kelas mereka masing-masing, sekarang kejadian seperti ini jarang sekali terlihat. Susah sekali untuk para “guru” meminta murid untuk melakukannya. Bahkan kadang mereka menjawab, orang tua saya membayar pajak setiap tahun, kenapa sekolah tidak mampu untuk membayar gaji seseorang untuk membersihkan ruang kelas mereka ?????

Tugas seorang pembantu adalah untuk “menolong” kita agar hidup kita jadi lebih “nyaman”, dia bukanlah “budak” yang bisa di perlakukan semena-mena. Kalau para orang tua tidak memperlakukan “pembantu”nya dengan baik, anak-anak merekapun tidak akan bisa belajar untuk “menghargai” orang lain. Apakah kita mau mendidik anak kita untuk menjadi “Raja Kecil” ???????



Today Paper, edition 17 Oktober 2006.

No comments:

Post a Comment