Tuesday, November 14, 2006

Clock’s Ticking for Benitez


Prestasi menjuarai “Champions Leaque” di Istanbul 2005 memberi kepastian pada para pemain Liverpool untuk menjadi “legenda” bagi klubnya. Kemenangan atas AC Milan pada pertandingan final setelah ketinggalan 3-0 menjadikan Benitez sejajar dengan Bill Shankly dan Bob Paisley sebagai “Manager” terbaik sepanjang sejarah Liverpool. Sudah pasti keinginan Benitez selanjutnya adalah menjuarai Liga Inggris. Tetapi sepertinya “mimpi” itu sulit untuk diwujudkan kalau tidak ada masalah besar di Old Trafford (MU), Stamford Bridge (Chelsea) ataupun Emirate Stadium (Arsenal).

Tahun lalu dia membawa Liverpool menduduki tempat ketiga di bawah Manchester United (MU) dan Chelsea. Ini memberikan “harapan” kalau di tahun ini prestasi yang di dapat akan lebih baik lagi, tetapi setelah 12 kali bertanding Liverpool berada di urutan kesembilan di antara Wigan dan Fulham. Lima kali kalah dalam dua belas pertandingan bukanlah suatu prestasi yang baik, usaha untuk memenangkan kembali Champion Leaque juga menjadi tanda tanya besar bagi tim ini. Kekalahan 3-0 dari Arsenal di pertandingan terakhir merupakan gambaran “kegagalan” Benitez dalam usaha memperbaiki kemampuan timnya.

Sepertinya Liverpool berjalan mundur, tetapi ini tidak mengagetkan banyak orang karena keputusan “spektakuler” Benitez mengganti “formasi” timnya dalam setiap pertandingan. Pembelian Bellamy dan Pennant juga merupakan salah satu kesalahan besarnya, dimana kedua pemain ini tidak bisa mengikuti permainan “Ala Liverpool”. Kemenangan Liverpool di Champions Leaque mengharumkan nama Benitez sebagai manager tim, sehingga supporter Liverpool masih memberikan kesempatan kepadanya untuk "berubah". Pemain yang “datang” dan “pergi” saat kesempatan untuk “membeli” atau “menjual” pemainnya di bulan Januari di buka harus tepat, dan minimal “pasukannya” bisa masuk babak final Champions Leaque tahun ini atau di harus “angkat kaki” dari Liverpool.

No comments:

Post a Comment