Tuesday, November 07, 2006

Selamat Pagiiiii


Di kantorku finally punya seorang “cleaner” tetap (setelah beberapa kali diganti), dia adalah seorang perempuan keturunan India (Malaysian), tinggal di Malaysia (Johor) dan berumur sekitar 50 an tahun kita panggil dia “aka” (kakak). Walaupun sudah cukup tua, tetapi orangnya tuh rajin bekerja. Setiap hari dari mulai Senin sampai Sabtu dia bekerja membuang sampah, cuci toilet, mengepel lantai pokoknya bersih-bersih adalah tugasnya. Setiap pagi dia selalu menyapa “hampir” semua orang dengan ucapan “selamat pagi” atau kadang “good morning” (bahasa inggrisnya terbatas) dengan senyum menghias di wajahnya. Bertemu dengan dia setiap pagi tuh bikin aku “happy”……….. “she make my day”, kadang aku pingin seperti dia bisa tersenyum setiap hari (apapun yang terjadi dalam hidupku susah ataupun senang), memberikan salam kepada semua orang yang aku temui, mungkin hal seperti ini bisa membuat hati orang lain menjadi “terhibur” seperti yang aku rasain sekarang. Padahal kita nggak tahu apa yang dia hadapi setiap harinya.

Dia pernah cerita, kalau setiap hari dia tuh bangun jam 2 pagi, cuci pakaian, bersihin rumah dan memasak makanan buat suami dan anak-anaknya, lalu sekitar jam 4 pagi dia sudah berangkat dari rumah setiap harinya, karena harus menumpang bus (irit ongkos) yang menuju Woodlands “check point” dan dari sana dia di jemput “employer”nya dan dianter sampai ke kantorku di Jurong Island. Jam 5 sore dia pulang dari bekerja, dan sampai di rumahnya sekitar jam 8 malam, itu kalau “causeway” (jembatan yang menghubungkan Singapore dengan Johor, Malaysia) tidak macet. Dia bilang kalau macet sampai rumah sekitar jam 9 malem, bayangin ….. berapa lama dia bisa tidur……????? Bagaimana dia bisa tersenyum setiap hari ….????

Temenku cerita, kemarin siang dia ditanya oleh “aka”, sudah makan siang belum ??? temenku jawab belum karena tidak punya uang (sebenarnya dia bercanda). Si aka kaget dan langsung berkata “kalau kamu nggak punya uang, aka kasih uang untuk beli makanan yah …. Sambil merogoh saku bajunya untuk mengambil uang” (dengan paras muka iba sambil menatap wajah temanku) temenku pun buru-buru menolaknya.

Temenku tuh kaget dan sekaligus terharu, dia nggak nyangka kalau reaksi si aka sampai kaya gitu. Dia juga bilang, kalau kejadian tersebut dia ceritakan pada keempat anaknya, dan berharap anak-anaknya bisa menjadikannya sebagai contoh. Padahal kalau dipikir berapa sih gajinya dia sebagai cleaner ……. Trus nggak mungkin juga kan temenku nggak punya uang, kan baru gajian (tanggal muda). Ketulusannya membuat aku dan temanku berkaca diri, apakah kita bisa seperti dia ???? Menolong dengan “tulus”, tanpa berpikir apakah orang itu “berbohong” atau tidak ………. Di jaman sekarang ini, dimana lagi kita bisa bertemu dengan orang seperti ini ……….. ?????? Terima kasih Tuhan, satu lagi pelajaran berharga Engkau tunjukkan kepadaku …….. Aku berdoa buat “aka”, biar Tuhan selalu memberkati hidupnya, beri dia semangat dan kemampuan untuk selalu tersenyum, karena senyumannya telah menghibur banyak orang dan biarkanlah ketulusannya membuat banyak “mata terbuka” …….. Amin.

1 comment:

  1. Baik ya itu akka, di Changi Airport, banyak cleaner dari Malaysia. Mereka kerja 12 jam dan gajinya sama spt sporean yg kerja cuman 8 jam :)

    ReplyDelete