Wednesday, November 22, 2006

Rabu, 22 November 2006

Tadi pagi aku bangun jam setengah enam, kebagian masak “pare” untuk menu rantangan. Pare tuh kalau dimasak sama tempe rasa pahitnya akan berkurang, rasanya jadi tambah enak. Biasanya untuk ngilangin rasa pahitnya, orang tuh sering pakai “garam”. Jadi habis di potong-potong di aduk sama garam dan dibiarkan sebentar trus cuci untuk ngilangin rasa asinnya dan langsung di masak. Cara seperti ini memang bisa mengurangi rasa pahitnya, tapi kita buang banyak garam. Kalau pakai tempe nggak perlu cape-cape kaya gitu, langsung masak aja gampang kan ………..

Ternyata kemaren Samuel nggak jadi dateng masih sakit katanya, mungkin hari ini dateng sama bibinya Lita langsung lewat Changi nggak lewat Batam. Kasihan kalau bawa anak kecil lewat Batam, bisa kecapean dan ujung-ujungnya sakit deh. Rencananya mereka pulang ke Jakarta hari Sabtu pagi, langsung dari Singapura ke Jakarta (lagi ada tiket murah). Sabtu ini aku kerja setengah hari, tapi kebetulan Lita nggak kerja jadi dia bisa anterin mereka tanpa ada yang harus ambil cuti, soalnya pesawatnya berangkatnya jam 8 pagi dari Changi.

Pulang kerja nemenin Lita jemput bibinya di Changi Airport, naik MRT sampai ke Changi. Udah lama banget rasanya kita nggak pernah naik MRT sampai sejauh ini, enjoy juga sih rasanya lihat-lihat daerah “East Singapore”. Sampai di Changi sekitar jam 8 kurang dikit, langsung cari makanan habis laper banget rasanya. Temenku bilang di terminal 1 ada “food court” makanannya lumayan enak, tapi masalahnya tempat itu tutup sekitar jam 8 malam. Sedikit berlari kita menuju food court yang letaknya satu lantai di bawah terminal 1 bagian kedatangan. Puji Tuhan masih ada beberapa toko yang buka, Lita langsung pesen makanan, nggak tangung-tangung 3 porsi untuk dua orang dan jenisnya berlainan …….. nggak sia-sia deh perjalanan jauh tapi dapet makan enak…he..he…he… sering-sering aja “non” ajak aku jalan-jalan ……….

No comments:

Post a Comment