Saturday, January 20, 2007

Sabtu, 20 Januari 2007

Aku baca artikel di internet tentang Napoleon Bonaparte, pastinya kalaian semua tahu siapa dia. Kalau nggak tahu mah keterlaluan, berarti dulu nggak bener-bener belajar sejarah atau nggak pernah baca koran atau majalah gitu. Kisah tentang Napoleon ini sudah sangat terkenal sejak jaman dahulu, dia merupakan salah satu kaisar Perancis yang paling sukses. Pada masa kejayaannya dia menguasai hampir seluruh daratan Eropa, lalu setelah kalah berperang melawan Inggris dia dikucilkan di pulau terpencil di samudra atlantik bagian selatan, pulau St.Helena (sebelumnya ia dikucilkan di pulau Elba). Enam tahun kemudian dia menghembuskan napas terakhirnya dia usia 52 tahun.


Otopsi yang dilakukan saat itu menunjukkan bahwa kanker usus merupakan penyebab kematiannya, namun sejumlah racun arsen yang ditemukan pada tahun 1961 di rambutnya memicu kontroversi bahwa ia diracun. Untuk menguak teka-teki tersebut, sejumlah peneliti dari Universitas Texas Barat Daya mempelajari catatan medis dokter yang memeriksanya saat itu, mengumpulkan laporan saksi mata dan sejarah kesehatan keluarganya, serta membandingkannya dengan teknik otopsi modern. Hasilnya menujukkan, pendarahan usus mungkin merupakan faktor utama penyebab kematian secara mendadak itu.

Sebetulnya walaupun ia terlepas dari pulau St.Helena, kondisi tubuhnya tidak akan mendukung. Menurut Robert Genta, seorang peneliti tentang kematian Napoleon, kalaupun diobati ia tidak akan bertahan setahun. Deskripsi asli otopsinya menggambarkan betapa buruk penyakit kanker yang dideritanya, dengan dua luka total sepanjang 10 cm, dari sebuah luka di lambung serta sebuah luka di antara dinding lambung dan hati.

Dengan membandingkan variasi 50 foto tukak lambung dan 50 foto kanker usus, para peneliti yakin bahwa yang diderita Bonaparte termasuk kanker. Bisa dibayangkan bagaimana penderitaan Bonaparte saat kanker yang menyerang tubuhnya mulai menjalar ke organ lainnya sampai ajal menjemput.

Sumber : LiveScience.com

No comments:

Post a Comment