
Otopsi yang dilakukan saat itu menunjukkan bahwa kanker usus merupakan penyebab kematiannya, namun sejumlah racun arsen yang ditemukan pada tahun 1961 di rambutnya memicu kontroversi bahwa ia diracun. Untuk menguak teka-teki tersebut, sejumlah peneliti dari Universitas Texas Barat Daya mempelajari catatan medis dokter yang memeriksanya saat itu, mengumpulkan laporan saksi mata dan sejarah kesehatan keluarganya, serta membandingkannya dengan teknik otopsi modern. Hasilnya menujukkan, pendarahan usus mungkin merupakan faktor utama penyebab kematian secara mendadak itu.
Sebetulnya walaupun ia terlepas dari pulau St.Helena, kondisi tubuhnya tidak akan mendukung. Menurut Robert Genta, seorang peneliti tentang kematian Napoleon, kalaupun diobati ia tidak akan bertahan setahun. Deskripsi asli otopsinya menggambarkan betapa buruk penyakit kanker yang dideritanya, dengan dua luka total sepanjang 10 cm, dari sebuah luka di lambung serta sebuah luka di antara dinding lambung dan hati.
Dengan membandingkan variasi 50 foto tukak lambung dan 50 foto kanker usus, para peneliti yakin bahwa yang diderita Bonaparte termasuk kanker. Bisa dibayangkan bagaimana penderitaan Bonaparte saat kanker yang menyerang tubuhnya mulai menjalar ke organ lainnya sampai ajal menjemput.
Sumber : LiveScience.com
No comments:
Post a Comment