Wednesday, September 06, 2006

Rabu, 06 September 2006

“chemo theraphy”

Hari ini kerja setengah hari (ambil cuti), mau nganterin Minah ke rumah sakit ketemu sama dokter yang nanganin “chemo theraphy”. Sampai rumah sakit sekitar jam 2.20 siang, di suruh nunggu. Sekitar jam 3.30 sore baru di panggil untuk ketemu dokter. Dokternya kelihatan ramah, seperti biasa nanya “riwayat” penyakitnya Minah, padahal dokter yang operasi Minah juga nanya pertanyaan yang sama. Setelah itu dia mau periksa seluruh badan dan bekas luka operasinya. Trus dokter terangin gimana rencana dia ke Minah, dia akan kasih 6 kali “injection” bahan kimia ke badannya Minah sekali dalam satu bulan. Karena bahan kimia yang di pakai cukup “keras” jadi diperlukan waktu paling tidak sebulan buat badannya Minah kembali normal, itupun harus di bantu sama obat yang akan di suntikkan 7 kali setiap hari 7 hari berturut-turut untuk mempertahankan jumlah darah yang ada di tubuhnya. Karena akan ada banyak sel darah merah dan putih yang mati, disamping membunuh sel kankernya bahan kimianya juga membunuh sel yang lain. Udah gitu Minah juga harus minum banyak air, minimal satu setengah liter setiap hari supaya “ginjal”nya tidak kena dampak negatif bahan kimia yang di suntikkan ke dalam tubuhnya. Rambutnya akan “rontok”, kulitnya jadi kering, muntah-muntah, pusing dan masih banyak lagi efek negatifnya.

Sekitar satu setengah jam dokter ngejelasin dan menjawab semua pertanyaanku. Dari semua jawaban yang dia berikan, aku bisa ambil kesimpulan. Tidak ada jaminan semua sel kankernya akan mati (kalau ada), lebih banyak efek negatifnya, udah gitu dokter bilang butuh waktu paling cepat 2 tahun buat tubuh Minah kembali normal. Dokter juga bilang memang berdasarkan hasil test laboratorium sel kanker yang ada sudah di angkat, tapi masih ada kemungkinan untuk tumbuh lagi sekitar 20 persen. Kapan akan muncul lagi dia nggak bisa jawab, dia cuma bilang untuk “prevent” yah harus “chemo theraphy”.

Aku nggak bisa mutusin sendiri, perlu ngomong sama Lita, mami dan juga sama Minah sendiri, karena ini bisa berakibat tidak baik juga buat dia. Tapi aku yakin kalau Tuhan akan kasih tahu jawabannya, apa yang harus aku dan keluargaku lakukan. Aku percaya kalau semuanya ini adalah kehendakNya, dan pasti ada “hikmah” di balik semuanya ini. Tuhan nggak akan mencobai kita lebih dari kemampuan kita.

No comments:

Post a Comment