Bangun pagi susah banget, badan pada “remuk” rasanya. Aku bangun pas “alarm” ke dua bunyi, tapi Lita sampai “alarm” ke tiga juga dia belum mau bangun …. kasihan dia, cape banget kali …. Sampai mamiku kasih tahu di depan pintu kalau udah mau setengah tujuh, baru dia cepet-cepet bangun. Lita langsung nyiapin makanan untuk di anter, aku mandi trus bantuin juga. Untung mamiku nggak terlambat bangunnya, jadi semua makanan sudah siap, tinggal di masukkin ke dalam “rantang”nya. Habis itu kita cepet-cepet sarapan dan trus kita jalan sama-sama, aku ke kantor dan Lita nganterin “rantangan”. Rumah yang mau di anterin makanan searah sama tempat aku naik “MRT” jadi aku bisa bantuin Lita ngangkatin rantangnya (jadi “porter” gitu) soalnya lumayan berat juga. Kita “pisahan” di stasium bis, Lita nyambung naik bis aku naik “MRT”. Untungnya lagi di Singapore angkutan umum kaya bis dan “MRT” (kereta) tuh sudah bagus dan tepat waktu, jadi kalau perhitungan kita tepat nggak bakal terlambat deh.
Seperti biasa, hari Senin tuh kerjaan lumayan banyak jadi waktu rasanya cepet banget jalannya. Belum apa-apa sudah jam 12, padahal rasanya baru aja aku sampai di kantor. Ada dua “interview” hari ini, laboaratoriumku lagi butuh orang buat posisi “laboratorium technician”. Dari dua “kandidat” Cuma satu orang aja yang kelihatannya “ok”. Laboratoriumku lagi kekurangan orang, banyak “analis” senior berhenti. Macam-macam alasan yang mereka berikan, tapi aku tahu gaji yang mereka terima kurang (menurut mereka). Menurutku perusahaan sudah membayar “gaji” mereka lebih dari cukup, cuma nggak yahu kenapa ada saja perusahaan lain (terutama saingan kita) berani ngasih gaji yang lebih besar dari gaji perusahaan kita. Mungkin mereka mau “mengacaukan” kinerja perusahaan kita, atau memang seharusnya mereka di bayar lebih besar dari apa yang mereka terima sekarang. Ini politik berbisnis di Singapore, saling menjatuhkan.
Pulang kerja langsung ke “orchad” mau ketemu temen, ngobrolin tentang usaha yang mau kita tekunin tahun depan. Lita juga dateng, untuk gabung dengan aku dan temen-temenku. Banyak yang kita “obrolin”, tapi hasil akhirnya masih samar-samar. Banyak masukkan positif dan negative dari temen-temenku, tapi semuanya itu maksudnya untuk kebaikan kita. Belum “final” lagi semuanya, gimana tentang usaha kita tahun depan. Mau di besarin atau tetap kaya sekarang…. masih belum tahu. Maunya sih di besarin, tapi banyak juga hal-hal yang harus kita pikirkan. Tuhan tolong pimpim kami, supaya semua keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang terbaik buat kita.
No comments:
Post a Comment