Monday, September 11, 2006

Senin, 11 September 2006

Hari Senin, seperti biasa sibuk banget. Bayak kerjaan yang tertunda dari “weekend” ke bawa sampai hari ini. Aku mesti “ekstra” cepat dan hati-hati sebelum me “release” result ke “superintendent” ku di “head office”. Bayangin mesti “cepat” tapi “akurat”. Senin merupakan hari yang paling tidak di senangi oleh sebagian besar temanku dikantor, mungkin juga oleh sebagian besar orang yang bekerja di muka bumi ini. Banyak kejadian yang tidak menyenangkan terjadi pada hari ini, dan biasanya banyak orang yang “MC” atau tidak masuk kerja karena sakit (mungkin pura-pura sakit) pada hari ini. Di kantorku ada 2 orang yang “MC” dan 2 orang yang “cuti” hari ini, otomatis kerjaan jadi tambah banyak buat orang yang meng “cover” orang-orang yang tidak masuk ini.

Kalau sudah banyak kerjaan, waktu tuh jalannya lambat banget. Padahal rasaya aku pingin buru-buru “kabur” dari kantor dan lepasin semua beban yang ada hari ini. Tapi tanggung jawab yang membuat aku tetap tinggal di kantor dan berusaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu.

Hari ini ada 4 “orang baru” yang mulai bekerja di perusahaanku, semuanya masih muda-muda. Melihat dari pengalaman yang sebelumnya aku pesimis dengan “kesetiaan” mereka untuk bekerja di perusahaan ini. Biasanya mereka cuma mencari “batu loncatan” untuk melangkah ke jenjang berikutnya. Udah gitu banyak “Singaporean” yang bekerja cuma untuk kumpulin “uang”, trus kalau sudah cukup mereka akan berhenti dan meneruskan sekolah lagi. Mereka berpikir kalau “pendidikan” itu penting, tidak seperti di Indonesia, kebanyakan orang bilang buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya jadi “pengangguran” juga atau buat yang perempuan akhirnya kerja di “dapur” juga. Pendapat yang seperti ini yang membawa Indonesia jauh “terpuruk” ke dalam lubang ke “miskinan”. Banyak negara di Asia tertimpa bencana dan “krisis”, tapi mereka kebanyakan sudah dapat berdiri “tegak” kembali, sedangkan Indonesia masih butuh bantuan dari negara lain untuk menyelesaikan masalah ekonominya. Nggak tahu sampai kapan semuanya akan berubah, kelihatannya sih cuma ada sedikit orang yang peduli. Doa in aja biar pemerintah dan rakyat Indonesia bisa sadar betapa pentingnya “pendidikan” buat memajukan tingkat kesejahteraan rakyat. Kalau India aja bisa kenapa Indonesia nggak bisa yah……

No comments:

Post a Comment